Metodedan Teknik Konseling Islami

L. Metodedan Teknik Konseling Islami

A. As’ad Djalali metode dan teknik konseling Islami merupakan suatu cara konselor dalam memberikan bantuan terhadap klien.

Menurut

Metode yang dimaksud di sini adalah sistem yang berhubungan dengan upaya pencapaian tujuan konseling Islami. Menurut Saiful Akhyar Lubis bahwa metode yang dapat digunakan dalam penerapan konseling Islami adalah:

1. Metode Penyesuaian, yakni metode yang berangkat dari “individual differences”, sebagai layanan konseling islami yang cenderung

memperhatikan segi perbedaan individu daripada segi persamaannya. Metode ini dimaksudkan sebagai layanan kesesuaian layanan bagi masing-masing individu berdasarkan problemanya. Pola solution yang ditawarkan pada konseli hendaknya dapat

dipahami oleh konseli sesuai dengan keadaan dan kondisinya. 91 Berkaitan dengan penyesuian beban dan kewajiban kepada

manusia berdasarkan kemampuan dinyatakan Allah dengna memberi keringanan, seperti dalam firman Allah berikut,

91 Saiful Akhyar Lubis, Konseling Islami dalam Komunitas Pesantren, cet. 1 (Bandung: Cita Pustaka Media, 2015), h. 105.

Artinya : “Orang-orang yang beriman, dan mengerjakan yang baik- baik, tiadalah Kami berati diri seseorang, melainkan sekedar tenaganya, mereka itu penghuni surga, sedang

mereka kekal di dalamnya”. 92

2. Metode Kedinamisan. Penggunaan metode kedinamisan merupakan metode yang berangkat dari asumsi dasar bahwa manusia sebagai makhluk dinamis. Oleh sebab itu perubahan tingkahlaku konseli tidak sekedar mengulang-ulang hal yang lama bersifat monoton, namun perubahan senantiasa menuju pada pembaharuan yang lebih maju.

Menurut Firman Allah SWT, bahwa manusia mampu menuju perubahan kepada yang lebih baik, yakni :

Artinya : “Sesungguhnya Allah tiada mengubah keadaan suatu kaum, kecuali jika mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Apabila Allah menghendaki kejahatan pada suatu kaum, maka tiada yang dapat menolakkannya dan tidak ada bagi mereka

wali, selain dari pada- 93 NYA”.

Maka berdasarkan uraian di atas, metode kedinamisan adalah metode yang berdasarkan pemahaman bahwa seorang konselor harus melihat bahwa setiap konseli atau anak yang diarahkan memiliki

92 Q.S. Al- A’raf/7: 42. 93 Q.S. Ar- Ra’d/13:11.

perubahan kepada yang lebih baik atau perubahan menuju hal yang positif. Oleh sebab itu konseling diharapkan mampu membantu perubahan konseli melalu kegiatan secara dinamik agar dapat diantar pada perubahan yang lebih baik lagi. Selanjutnya adalah teknik konseling Islami. Dalam melaksananakan

bimbingan konseling Islami digunakan teknikbimbingan kelompok (group guidance ) dan konseling. Bimbingan kelompok ini dimaksud membantu klien mengatasi permasalahan melalui kegiatan kelompok. Berikut ini teknik bimbingan kelompok yaitu:

1) Home Room Program yakni teknik bimbingan terhadap sekelompok orang dengan seorang pembimbing yang bertanggungjawab terhadap kelompok tersebut.

2) Karyawisata yakni teknik bimbingan yang berfungsi sebagai rekreasi dalam kegiatan belajr.

3) Diskusi kelompok yakni bersama-sama mengutarakan masalah dan bersama pula mencari solusinya.

4) Kerja kelompok yakni individu yang dibimbing diberi kesempatan untuk merencanakan dan mengerjakan secara bersama dalam kelompok.

5) Sosiodrama yakni bimbingan memecahkan masalah sosial yang dihadapi oleh individu sehubungan dengan konflik psikis mereka.

6) Remedial Teaching yakni bimbingan yang diberikan individu untuk membantu memecahkan kesulitan belajar yang mereka hadapi. 94

Selanjutnya teknik-teknik konseling adalah sebagai berikut:

1) Direktif Konseling, prosesnya konselor lebih berperan dibanding klien. Konselor berusaha mengarahkan klien berdasarkan permasalahan yang dihadapinya.

2) Non direktif konseling yakni dalam proses konseling klien yang berperan dalam semua aktivitas konseling.

94 A. As’ad Djalali, Teknik-Teknik Bimbingan dan Penyuluhan, (Surabaya : Bina Ilmu, 1996), h. 56-66.

3) Elektif Konseling yakni paduan antara Direktif Konseling dengan Non direktif konseling, dalam prosesnya tergantung pada kondisi

klien. 95 Jika diimplementasikan di madrasah, berkaitan dengan teknik

konseling maka teknik yang paling banyak dilaksanakan di sekolah/madrasah adalah teknik direktif, yang mana guru pembimbing harus banyak berperan terhadap semua kegiatan layanan terhadap anak didik seperti bimbingan terhadapbelajar siswa. guru pembimbing/konselor berusaha mengarahkan anak didik/klien berdasarkan permasalahan yang dihadapinya.

Menurut Thohari metode konseling Islami adalah sebagai berikut:

1) Metode langsung yang terdiri dari metode individual, melalui komunikasi secara individu melalui percakapan pribadi, kunjungan ke rumah, kunjungan dan observasi dengan percakapan individu sekaligus mengamati kerja klien dan lingkungannya.Metode kelompok yakni komunikasi langsung dengan klien dalam kelompok melalui teknik-teknik diskusi kelompok, karyawisata,

sosiodrama,psikodrama, group teaching. 96

2) Metode tidak langsung yakni metode bimbingan dan konseling melalui media komunikasi baik secara kelompok atau individu seperti dengan cara surat menyurat, telfon, melalui papan

bimbingan, surat kabar, brosur, radio, dan televisi. 97

95 Ibid, h. 71-82. 96 Thohari Musnamar, Dasar-Dasar Konseptual Bimbingan dan Konseling Islami,