a Kerja dirasakan sebagai suatu hal yang membebani diri, b Kurang dan bahkan tidak menghargai hasil kerja manusia,
c Kerja dipandang sebagai suatu penghambat dalam memperoleh kesenangan,
d Kerja dilakukan sebagai bentuk keterpaksaan, e Kerja dihayati hanya sebagai bentuk rutinitas hidup.
Konsep budaya kerja islami bertumpu pada akhlakul karimah. Umat islam akan menjadikan akhlak sebagai energi batin yang terus menyala dan mendorong
setiap langkah kehidupannya dalam koridor jalan yang lurus.
17
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa etos kerja adalah sikap dan perilaku yang mendasar yang dimiliki setiap manusia
secara utuh mulai input, proses dan hasil yang didapatkan sehingga bermanfaat bagi organisasiaan.
2. Etos Kerja Seorang Muslim
Etos kerja dalam arti luas menyangkut akan akhlak dalam pekerjaan. Untuk bisa menimbang bagaimana akhlak seseorang dalam bekerja sangat tergantung dari
cara melihat arti kerja dalam kehidupan, cara bekerja dan hakikat bekerja.
17
Toto Tasmara, Membudayakan Etos Kerja yang Islami, Jakarta: Gema Insani Press, 2002, h. 73
Meningkatkan etos kerja merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban pihak pegawai terhadap pihak perusahaan Bank syariah. Dalam Al-Quran ada yang
mengemukakan tentang nilai-nilai dan etika yang merupakan pedoman etos kerja dalam Islam yaitu Al Quran Surat An-Nahl ayat 97:
Artinya: “Barang siapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun
perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik, dan sesungguhnya akan kami beri balasan kepada
mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”. QS An- Nahl: 97.
Demikian juga Hadits Nabi Muhammad SAW, sebagaimana yang terdapat dalam kitab Targhib karya Syaikh Albanih dalam bab motivasi mencari kerja sebagai
berikut :
بﺎﺤﺻأ ىأﺮﻓ ﻞﺟر ﻢﻠﺳو ﮫﯿﻠﻋ ﷲا ﻰﻠﺻ ﻲﺒﻨﻟا ﻰﻠﻋ ﺮﻣ لﺎﻗ ﮫﻨﻋ ﷲا ﻲﺿر ةﺮﺠﻋ ﻦﺑ ﺐﻌﻛ ﻦﻋو ﷲا ﻞﯿﺒﺳ ﻲﻓ اﺬھ نﺎﻛ ﻮﻟ ﷲا لﻮﺳر ﺎﯾ اﻮﻟﺎﻘﻓ ﮫﻃﺎﺸﻧو هﺪﻠﺟ ﻦﻣ ﻢﻠﺳو ﮫﯿﻠﻋ ﷲا ﻰﻠﺻ ﷲا لﻮﺳر
ﯿﻠﻋ ﷲا ﻰﻠﺻ ﷲا لﻮﺳر لﺎﻘﻓ ﷲا ﻞﯿﺒﺳ ﻲﻓ ﻮﮭﻓ ارﺎﻐﺻ هﺪﻟو ﻰﻠﻋ ﻰﻌﺴﯾ جﺮﺧ نﺎﻛ نإ ﻢﻠﺳو ﮫ
ﻰﻠﻋ ﻰﻌﺴﯾ جﺮﺧ نﺎﻛ نإو ﷲا ﻞﯿﺒﺳ ﻲﻓ ﻮﮭﻓ ﻦﯾﺮﯿﺒﻛ ﻦﯿﺨﯿﺷ ﻦﯾﻮﺑأ ﻰﻠﻋ ﻰﻌﺴﯾ جﺮﺧ نﺎﻛ نإو
نﺎﻄﯿﺸﻟا ﻞﯿﺒﺳ ﻲﻓ ﻮﮭﻓ ةﺮﺧﺎﻔﻣو ءﺎﯾر ﻰﻌﺴﯾ جﺮﺧ نﺎﻛ نإو ﷲا ﻞﯿﺒﺳ ﻲﻓ ﻮﮭﻓ ﺎﮭﻔﻌﯾ ﮫﺴﻔﻧ .
ﻲﻧاﺮﺒﻄﻟا هاور
Artinya : “Dari ka’ab bin ajarah semoga Allah meridhainya. Berkata telah lewat kepada Nabi
sesorang, maka sahabat Rasullah SAW melihat kegigihan dan kesungguhannya ketika bekerja. Mereka berkata seandainya kegigihan dan kesungguhannya hanya di jalan
Allah maka Rasullah berkata kepada mereka jika ia keluar mencari nafkah untuk anak-anak nya yang masih kecil maka ia berada di Jalan Allah. Jika ia keluar mencari
nafkah untuk kedua orang tuanya yang sudah tua rentah maka ia berada di Jalan Allah. Jika ia keluar mencari nafkah untuk diri sendiri sehingga ia bias menjaga
kehormatannya tidak meminta-minta. Jika ia mencari nafkah dengan niat riya agar dilihat orang lain dan berbangga-bangga maka ia berada di jalan syaitan HR Ath
Thabrani”. Dari keterangan hadis dan Al Qur’an jelaslah bahwa setiap Muslim baik laki-
laki maupun perempuan harus menjadi seorang pekerja yang profesional. Dengan demikian ia melaksanakan salah satu perintah Allah untuk berbuat ihsan dan juga
mensyukuri karunia Allah berupa kekuatan akal dan fisiknya yang diberikan sebagai bekal dalam bekerja.