“Saat saya merekrut downline ada diantara mereka yang sangat tidak percaya dengan bisnis ini. Kebanyakan mereka
mengatakan bahwa ini kerjaan sia-sia dan hanya buang waktu. Tapi saya tidak putus asa dan mencari lagi downline baru.
Setelah dapat saya mengajak mereka kekantor Oriflame dan langsung mengajak ikut kepertemuan Oriflame. Karena saat
downline sudah sering mengikuti pertemuan dan melihat upline yang sudah sukses menceritakan apa yang mereka dapatkan,
maka mereka pun mulai percaya dan bisa semakin serius untuk menjalankan bisnis ini”
4.3.2 Strategi mempertahankan downline
Emile Durkheim dalam Alo Liliweri,1997:175 menganjurkan istilah komunitas profesional sebagai faktor yang bertanggung jawab atas peningkatan
dan kemunduran kohesivitas dan solidaritas kelompok. Istilah kohesivitas mengacu pada kecenderungan para anggota agar tetap bersatu. Hal ini dapat
diukur dengan ada atau tidaknya semangat kerja sama kelompok antara si upline dengan downline dalam satuan waktu tertentu. Deutcher dalam Alo Liliweri,
1997:175 menyebutkan dalam hasil studinya bahwa kohesivitas terbentuk oleh faktor-faktor yang membuat semua anggota kelompok bersama-sama memelihara
kekompakan diantara mereka. Ukuran kelompok yang semakin kecil, frekwensi pertemuan, kejelasan tujuan dapat dikatakan sebagai instrumen yang bermanfaat
untuk menciptakan kohesi kelompok. Demikian juga dengan keinginan atau permintaan yang harus dipenuhi mengakibatkan semua anggota kelompok
cenderung termotivasi untuk bekerja sama. Kepuasan atas hasil kerja pada setiap member itu pun berbeda-beda
sehingga memungkinkan para upline dan downline untuk bekerja sama dalam bentuk kebutuhan serta harapan yang berbeda. Dalam pembentukan kelompok
upline akan mulai ada tindakan untuk mengevaluasi, apakah downline yang direkrut cukup baik untuk dipertahankan serta dijadikan sebagai anggota tim atau
Universitas Sumatera Utara
tidak. Dalam tahap evaluasi upline akan mengajak sharing bercerita apa yang menjadi kendala downline saat turun dilapangan.
Saat downline yang sudah direkrut dan dipertahankan memiliki kendala, disinilah upline akan terus mengawasi, memotivasi dan membantu downline
dalam menjalankan bisnis. Tahap pengontrolan akan menjadikan apakah downline yang direkrut dan dipertahankan ini akan bisa bertahan. Selama berapa lama
upline sendiri yang akan melihat mana downline yang bisa diajak bekerja sama dan mana yang tidak. Saat ada downline yang merespon ingin bekerja sama, maka
upline harus membentuk interaksi dan relasi yang dekat dengan menghubungi downline setiap hari dengan menanyakan kabar mereka, mengarahkan downline
ke jenjang karier yang dimiliki Oriflame dan membantu downline dalam membangun jaringannya. Inilah yang terjadi pada upline MLM Oriflame dalam
proses mempertahankan kelompok. Adapun tahap mempertahankan downline yang dilakukan oleh para upline diantaranya sebagai berikut :
4.3.2.1 Strategi upline Diamond Director mempertahankan downline a. Menciptakan suasana nyaman, memotivasi dan menjadi teman
sharing downline
Setiap anggota harus merasa aman dan nyaman apabila berada di tengah- tengah orang lain. Hal ini yang dijadikan si upline untuk mempertahankan
downline yang sudah direkrut dengan menciptakan suasana yang nyaman dan aman. Seperti yang diungkapkan oleh informan saya TR Lk, 50 thn sebagai
berikut : “untuk mempertahankan downline, saya membuat mereka
merasa nyaman saat sedang berdiskusi tentang kendala yang mereka hadapi saat dilapangan..”
Universitas Sumatera Utara
Selain itu juga dengan menghubungi serta memberikan motivasi kepada downline menjadikan strategi upline untuk mempertahankan downline yang sudah
direkrut. Seperti yang diungkapkan oleh informan saya TR Lk, 50 thn sebagai berikut :
“..Selain itu memotivasi mereka dengan membangkitkan kepercayaan diri mereka bahwa impian yang diinginkan akan
tercapai. Saya selalu bilang ke downline saya bahwa kita harus berani untuk mewujudkan mimpi kita dan harus yakin dengan
apa yang ingin kita kerjakan”
Menjadi teman sharing merupakan salah satu strategi upline dalam mempertahankan downline yang sudah direkrut. Dengan menanyakan kabar dan
menanyakan perkembangan bisnis mereka secara rajin membuat ini salah satu strategi upline dalam mempertahankan downline. Seperti yang diungkapkan oleh
informan saya TR Lk, 50 thn sebagai berikut : “..sebagai upline, saya harus rajin menanyakan kabar downline
saya dan bagaimana perkembangan mereka dalam menjalankan bisnis. Karena dengan demikian saya bisa mempertahankan
downline yang saya miliki..”
b. Memberitahu produk terbaru dan mengajak downline ke kegiatan Oriflame