Kelompok Sosial Strategi Member MLM dalam Pencapaian Jenjang Karier (Studi Deskriptif Pada Upline MLM Oriflame di Kota Medan)

2.5 Kelompok Sosial

Pembentukan kelompok merupakan salah satu langkah awal terjadinya interaksi antar individu satu dengan yang lain, karena dengan terjadinya proses pembentukan kelompok akan terpenuhi kebutuhan dalam berkelompok. http:dewawika.wordpress.commateri-dinamika-kelompokdiakses pada tanggal 11022014, pukul 11.40 . Kelompok sosial sangat penting karena sebagian besar kegiatan manusia berlangsung di dalamnya. Menurut Bierstedit dalam Kamanto, 2004:126 kelompok dapat dibedakan berdasarkan kriteria dan jenis kelompok. Di dalam jenis kelompok asosiasi para anggota mempunyai kesadaran dalam persamaan kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama. Kepentingan bersama yang dimiliki upline dan downline Oriflame yang tergabung sebagai member membuat mereka akan bekerja sama untuk mencapai target poin yang diinginkan. Di samping itu diantara para anggota kelompok akan dijumpai hubungan sosial kontak dan komunikasi. Merton dalam Kamanto, 2004:127 menyebutkan ada 3 tiga kriteria objektif bagi suatu kelompok antara lain kelompok ditandai oleh sering terjadinya interaksi, pihak yang berinteraksi mendefinisikan diri mereka sebagai anggota dan pihak yang berinteraksi didefinisikan oleh orang lain sebagai anggota kelompok. Di dalam pembentukan kelompok mengikuti 3 tiga tahap yaitu tahap orientasi, tahap evaluasi dan tahap kontrol atau mencari perbaikan Liliweri, 1997:173. Pada tahap orientasi individu masih berusaha untuk mengenal pihak lain dari luar. Individu akan melontarkan gagasan dan ide untuk menyatukan pendapat. Setelah waktu tertentu individu akan melihat adanya reaksi dari pihak lain dan disitulah individu itu sendiri akan meningkatkan interaksi dan relasi. Mulai lah individu Universitas Sumatera Utara akan melakukan tindakan untuk mengevaluasi apakah pihak lain ini bisa dijadikan sebagai relasi di dalam kelompok. Selama berapa lama individu akan mengontrol interaksi dan relasi yang akan diubah menjadi transaksi antarpribadi. Itulah yang terjadi dalam proses pembentukan kelompok. Emile Durkheim dalam Liliweri, 1997:175 adalah seorang ilmuwan sosial yang mengajurkan istilah komunitas profesional sebagai faktor yang bertanggung jawab atas peningkatan dan kemunduran kohesivitas dan solidaritas kelompok. istilah kohesi dan kohesivitas mengacu pada kecenderungan para anggota kelompok agar tetap bersatu. Hal ini dapat diukur dengan ada atau tidaknya semangat kerja sama dalam satuan waktu tertentu. Deutcher dan Deutcher dalam Liliweri, 1997:175 menyebutkan bahwa kohesivitas terbentuk oleh faktor yang membuat semua anggota kelompok bersama-sama memelihara kekompakan di antar mereka dan anggota kelompok cenderung termotivasi untuk bekerja sama. Keadaan kohesivitas kelompok ikut memberikan kontribusi terhadap tingkat efektivitas kelompok. Pengukuran tingkat efektivitas dapat dipandang dari sejauh mana manusia tersebut dapat bekerja sama dalam beragam bentuk kebutuhan serta harapan yang berbeda-beda. Kepuasan atas hasil kerja sama pun berbeda-beda diantara manusia. Universitas Sumatera Utara BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian