Bentuk-Bentuk Motivasi Yang Diberikan PT. Bank Muamalat Indonesia.

G. Bentuk-Bentuk Motivasi Yang Diberikan PT. Bank Muamalat Indonesia.

Tbk Cabang Medan Bentuk motivasi positif yang diterapkan PT. Bank Muamalat Indonesia. Tbk baik yang berupa materi dan non materi adalah sebagai berikut : 1. Gaji Pokok Sistem penggajian perusahaan: 1. Sistem penggajian oleh perusahaan didasarkan atas kepangkatan, jabatan, keahlian, kecakapan, prestasi kerja, kondite dan luasnya tanggung jawab kru yang bersangkutan. 2. Kebijaksanaan pemberian gaji disesuaikan dengan kemampuan keuangan perusahaan, prestasi kerja dan ketetapan Upah Minimum Regional UMR dan Pemerintah, serta ditujukkan pada penciptaan ketenangan kerja bagi kru dan ketenangan berusaha bagi pengusaha. 3. Kenaikan gaji dapat dilakukan berdasarkan hasil penilaian prestasi kerja, kondite kru, penyesuaian biaya hidup COLA berdasarkan kemampuan perusahaan. 4. Penetapan gaji awal seorang kru didasarkan kepada kualifikasi jabatan yang dibutuhkan, kepangkatan, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, pengalaman, ketrampilan yang dimiliki, hasil seleksi perusahaan serta kemampuan keuangan perusahaan. 5. Bagi daerah tertentu yang biaya hidupnya lebih mahal dari Jakarta, dapat dipertimbangkan untuk diberikan tunjangan kemahalan menurut daerah yang bersangkutan dan disesuaikan dengan ketentuan serta kondisi perusahaan. 2. Fasilitas Kesehatan 1. Fasilitas kesehatan adalah fasilitas yang diberikan perusahaan kepada kru dan keluarga dalam batas tertentu sebagai bantuan biaya pengobatannya. 2. Fasilitas kesehatan untuk kru dan keluarganya berlaku setelah kru yang bersangkutan melampaui masa percobaan. 3. Asuransi jaminan sosial tenaga kerja Perusahaan mengikutsertakan seluruh karyawan dalam program Jaminan Sosial Tenaga Kerja JAMSOSTEK meliputi jaminan kematian, jaminan kecelakaan kerja. Iuran Jamsostek ini dibayarkan oleh perusahaan. 4. Sumbangan pernikahan kru Perusahaan akan memberikan kepada kru hadiah pernikahan yang pertama atau pernikahan kedua setelah mendudamenjanda yang sesuai dengan perundang-undangan sebesar Rp. 2.500.000,-. 5. Sumbangan kelahiran Perusahaan memberikan hadiah kepada kru atas kelahiran anak pertama sampai dengan anak ketiga sebesar Rp. 1.000.000,-. 6. Insentif kehadiran Insentif kehadiran diberikan kepada seluruh kru dan besarnya bergantung pada jumlah jam kehadiran kru pada setiap bulannya. 7. Pembentukan koperasi kru Untuk meningkatkan produktivitas kerja, perlu ditunjang adanya peningkatan kesejahteraan kru. Salah satu sarana penunjang ke arah peningkatan kesejahteraan tersebut tidak saja tergantung pada keadaanupah, namun dengan sebagian upah masing-masing kru dapat dikembangkan untuk usaha bersama melalui pembentukan kopersai kru. 8. Tunjangan Hari Raya Idul Fitri THR Sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. PER-04Men1994 tentang Tunjangan Hari Raya, maka perusahaan akan memberikan Tunjangan Hari Raya THR Idul Fitri. THR dibayarkan paling lambat 3 tiga minggu sebelum Hari Raya Idul Fitri. 9. Promosi jabatan 1. Perusahaan mempunyai hak sepenuhnya untuk memberikan promosi kenaikan jabatan kru ke jenjang yang lebih tinggi. 2. Setiap kru diberikan kesempatan untuk maju dengan memandang prestasi, kondite dan kecakapan guna peningkatan karir yang lebih tinggi. 3. Promosi dilakukan dengan mengingat : a. Adanya lowongan b. Mampu melaksanakan jabatan dan memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditetapkan oleh perusahaan. 10. Tanda jasa dan pemberangkatan ibadah haji Perusahaan memberikan penghargaanreward haji kepada kru berdasarkan performance kerja unit kerjanya. Pelaksanaannya akan diatur dalam ketentuan tersendiri. 11. Penyediaan makanan tambahan Untuk menjaga kesehatan teller dan pertugas shift, perusahaan akan memberikan makanan tambahan yang diatur dengan ketentuan tersendiri. Bentuk motivasi negatif yang diterapkan adalah sebagai berikut : 1. Peringatan lisan, diberikan jika melakukan pelanggaran tingkat I. 2. Surat peringatan I, diberikan jika melakukan pelanggaran tingkat II. Surat peringatan I berlaku selama 6 enam bulan sejak diterima oleh kru. 3. Surat peringatan II, diberikan jika melakukan pelanggaran tingkat III. Surat peringatan II berlaku selama 6 enam bulan sejak diterima oleh kru. 4. Surat peringatan III, diberikan jika melakukan pelanggaran tingkat IV. Surat peringatan III berlaku selama 6 enam bulan sejak diterima oleh kru. 5. Skorsing pembebasan tugas sementara dikenakan kepada kru yang telah melakukan pelanggaran tingakat V dan berlaku paling lama 1 satu bulan dalam rangka pembinaan. a. Dalam hal menunggu keputusan Lembaga PPHI atau dalam rangka izin PHK belum diberikan, skorsing dikenakan selama selama-lamanya 6 enam bulan. b. Kru dalam masa skorsing mendapat upah sebesar 100 sesuai dengan UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. 6. Demosi penurunan jabatan, diberikan kepada kru yang tidak mampu atau tidak cakap dalam melakukan pekerjaannya, walaupun telah diberikan pelatihan-pelatihan training, danatau melakukan tindakan pelanggaran minimal pelanggaran tingkat III surat peringatan II. 7. Pemutusan Hubungan Kerja PHK dilakukan apabila kru tetap yang ternyata tidak menghiraukan surat peringatan tertulis III danatau pada masa berlakunya skorsing masih melakukan pelanggaran disiplin, maka kru tersebut akan dikenakan PHK sesuai dengan Undang-Undang NO. 13 tahun 2003. Jenis-Jenis Pelanggaran Berdasarkan Ittifak Muamalat maka Uraian LaranganJenis Pelanggaran di PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk adalah sebagai berikut : 1. Pelanggaran Tingkat I adalah : a. Datang terlambat tanpa alasan yang wajar. b. Tidak mengenakan kartu tanda pengenal selama berada di lingkungan perusahaan atau selama melaksanakan tugas dinas tanpa alasan yang wajar. c. Meninggalkan tempat kerja atau pulang lebih awal tanpa izin dari atasannya. d. Tidak mematuhi pengarahan atasannya tanpa alasan yang wajar. e. Selama bertugas tidak mengenakan busanapakaian seragam yang sesuai ketentuan yang berlaku. f. Mengganggu ketenangan, ketentraman dan keharmonisan lingkungan atau suasana kerja. 2. Pelanggaran Tingkat II adalah : a. Mengisikan kehadiran pada system absensi atas nama orang lain atau kehadirannya sendiri diisikan oleh orang lain dengan sepengetahuannya, tanpa kehadiran yang bersangkutan. b. Tidak masuk kerja selama 2 dua hari dalam sebulan tanpa memberi laporanketerangan tertulis atau memberi laporan palsu. c. Seringkali datang terlambat danatau pulang lebih awal dan seringkali meninggalakan tugasnya untuk kepentingan pribadi. d. Seringkali tidak mematuhi perintahpetunjuk atasan yang berkenaan dengan pengaturan pekerjaan. e. Melanggar ketentuan atau instruksi yang sudah diperintahkan dan disetujui bersama. f. Mempergunakan barang-barang milik perusahaan untuk kepentingan pribadi tanpa persetujuan pihak berwenang. g. Perilaku kesehariannnya tidak mencerminkan sebagi kru yang bekerja pada lembaga syariah. 3. Pelanggaran Tingkat III adalah : Pengulangan pelanggaran tingkat II. 4. Pelanggaran Tingkat IV adalah : a. Dengan sengaja ataupun tidak sengaja menggunakan passwordkode uji orang lain, atau membiarkan passwordnya digunakan orang lain. b. Tidak hadir dalam : I. 2 dua hari berturut-turut, atau II. 3 tiga hari tidak berturut-turut dalam seminggu, atau III. 5 lima hari tidak berturut-turut dalam 25 hari kerja tanpa pemberitahuan yang alasannya dapat diterima. c. Setelah tiga kali berturut-turut kru tetap menolak untuk mentaati perintah atau penugasan yang layak. d. Dengan sengaja mengakibatkan dirinya dalam keadaan sedemikian rupa sehingga tidak dapat menjalankan pekerjaan yang diberikan kepadanya. e. Melakukan tindakan pelecehan kepada pihak lain dalam bentuk apapun di lingkungan perusahaan atau selama melaksanakan tugas dinas. f. Pengulangan atas pelanggaran tingkat III. 5. Pelanggaran Tingkat V adalah : a. Tidak melaksanakan kewajiban-kewajiban yang tercantum dalam Pasal 57 tentang Kewajiban Kru serta melakukan tindakan pelanggaran yang disebutkan dalam Pasal 58 tentang larangan-larangan. b. Dengan sengaja atau ceroboh, merusak, merugikan atau membiarkan perusahaan danatau teman sekerja dalam keadaan bahaya. c. Tidak hadir selama 5 lima hari kerja berturut-turut tanpa keterangan tertulis dengan bukti-bukti yang sah dan telah dipanggil 2 dua kali oleh perusahaan secara patut, dianggap sebagai mengundurka diri atas kemauan sendiri dan akan diproses sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. d. Melakukan tindakan didalam maupaun diluar perusahaan terhadap nasabah atau keluarga nasabah atau pihak ketiga lainnya yang dipandang oleh perusahaan tidak sejalan dengan Syariah islam, dan telah dikonsultasikan kepada Dewan Pwngawas Syariah. e. Pengulangan atas pelanggaran tingkat IV. Susi Pujianti : Pengaruh Penempatan Kerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Medan, 2009. USU Repository © 2009

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian atau tidak. Valid artinya data yang diperoleh melalui kuesioner dapat menjawab tujuan penelitian. Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan pada 20 orang karyawan PT. Bank Syariah Mandiri yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani, Medan. Reliabel artinya data yang diperoleh melalui kuesioner hasilnya konsisten bila digunakan untuk peneliti lain.

1. Uji Validitas

Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS 13.0 for windows. Adapun syarat sebuah instrumen dapat dinyatakan valid menurut Sugiyono 2005:115, yaitu: a. Korelasi tiap faktor positif b. Nilai korelasi tiap faktor melebihi 0.444 Instrumen penelitian memiliki validitas konstruksi yang baik apabila telah memenuhi persyaratan di atas. Tabel 4.1 merupakan hasil pengolahan yang telah dilakukan kepada 20 orang karyawan pada PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Medan di luar sampel penelitian