Batasan Operasional Defenisi Operasional Variabel

F. Metode Penelitian

1. Batasan Operasional

Batasan operasional dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan yang dikemukakan oleh peneliti. Penelitian yang dilakukan peneliti terbatas bagaimana pengaruh variabel bebas Independent yang merupakan Penempatan Kerja terhadap Motivasi Kerja Karyawan sebagai variabel terikatnya dependent pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Medan.

2. Defenisi Operasional Variabel

Defenisi operasional variabel bertujuan untuk menjelaskan karakteristik dari obyek ke dalam variabel penelitian yang dapat di observasi dan konsep tersebut dapat di ukur serta di operasionalkan di dalam penelitian. Dalam penelitian ini, variabel penelitiannya adalah: a. Variabel bebas X yaitu Penempatan Kerja. Menurut Sastrohadiwiryo 2002:162 Penempatan tenaga kerja adalah proses pemberian tugas dan pekerjaan kepada tenaga kerja yang lulus seleksi untuk dilaksanakan sesuai ruang lingkup yang telah ditetapkan, serta mampu mempertanggungjawabkan segala resiko dan kemungkinan- kemungkinan yang terjadi atas tugas dan pekerjaan, wewenang serta tanggung jawab. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam penempatan karyawan adalah sebagai berikut: 1. Faktor Prestasi Akademis yaitu Tenaga kerja yang memiliki prestasi akademis yang tinggi harus ditempatkan pada tugas dan pekerjaan yang memerlukan wewenang dan tanggung jawab besar, demikian juga sebaliknya bagi tenaga kerja yang prestasi akademiknya rendah ditempatkan pada tugas dan pekerjaan dengan tanggung jawab yang rendah. 2. Faktor pengalaman yaitu Pengalaman kerja pada pekerjaan yang sejenis hendaknya menjadi pertimbangan dalam rangka penempatan tenaga kerja. Pengalaman kerja menunjukkan bahwa seseorang tersebut telah memiliki keahlian dan keterampilan yang relatif cukup. 3. Faktor kesehatan fisik dan mental yaitu dalam menempatkan tenaga kerja faktor kesehatan fisik dan mental perlu dipertimbangkan untuk menghindari kerugian perusahaan. Meskipun tingkat kepercayaan hasil tes kesehatan yang dilakukan kurang akurat, terutama tentang kondisi fisik, namun sepintas lalu kondisi tenaga kerja yang bersangkutan dapat dilihat. Adapun untuk menilai kesehatan mental, tak semudah menilai kesehatan fisik, perlu dokter khusus yang ahli dalam bidang itu. 4. Status Perkawinan Status perkawinan tenaga kerja juga merupakan hal penting untuk diketahui. Tenaga kerja wanita yang memiliki suami atau anak perlu dipertimbangkan penempatannya. Sebaiknya, tenaga kerja yang bersangkutan tidak ditempatkan pada perusahaan yang jauh dari tempat tinggalnya. 5. Usia Dalam menempatkan tenaga kerja faktor usia tenaga kerja yang lulus seleksi perlu dipertimbangkan seperlunya. Hal ini untuk menghindarkan rendahnya produktivitas yang dihasilkan oleh tenaga kerja yang bersangkutan. b . Variabel terikat Y yaitu Motivasi Kerja. Menurut Robbins 2003:208, Motivasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa kebutuhan individual. Menurut McClelland Robins, 2003:216 adapun kebutuhan-kebutuhan individual yang harus dipenuhi karyawan adalah sebagai berikut : 1. Kebutuhan akan prestasi : Dorongan untuk mengungguli, berprestasi sehubungan dengan seperangkat standar, berusaha keras untuk sukses. 2. Kebutuhan akan kekuasaan : Kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dalam suatu cara yang orang-orang itu tanpa dipaksa tidak akan berperilaku demikian. 3. Kebutuhan akan afiliasi : Hasrat untuk hubungan antarpribadi yang ramah dan akrab.

3. Skala Pengukuran Variabel