Pengertian Penempatan Kerja Tinjauan Tentang Penempatan Kerja

C. Tinjauan Tentang Penempatan Kerja

Penempatan karyawan dalam sistem sumber daya manusia merupakan hal yang menarik untuk diperhatikan, karena nantinya akan berhubungan dengan berbagai kepentingan perusahaan maupun kepentingan karyawan itu sendiri. Kegiatan penempatan dimulai setelah perusahaan melaksanakan kegiatan penarikan dan seleksi, yaitu pada saat seorang calon karyawan yang berasal baik dari luar maupun dalam perusahaan dinyatakan diterima dan siap untuk ditempatkan pada jabatan atau unit kerja yang sesuai dengan kualifikasinya. Namun ternyata permasalahannya tidak sesederhana itu karena justru keberhasilan dari keseluruhan program pengadaan tenaga kerja terletak pada ketepatan dalam penempatan karyawan yang bersangkutan. Kenyataan menunjukkan bahwa jarang terjadi seorang karyawan secara langsung dapat ditempatkan pada jabatan yang tepat. Oleh karena itu program penempatan karyawan ini bukanlah bersifat final melainkan harus tetap terbuka kesempatan untuk pemindahannya. Disini penempatan karyawan bukan hanya diperuntukkan bagi mereka yang baru masuk menjadi karyawan tetapi juga untuk karyawan lama dalam posisi dan jabatan baru, karena adanya program mutasi.

1. Pengertian Penempatan Kerja

Mengenai kegiatan penempatan karyawan ini, Sastrohadiwiryo 2002:162 mengemukakan bahwa : “ Penempatan tenaga kerja adalah proses pemberian tugas dan pekerjaan kepada tenaga kerja yang lulus seleksi untuk dilaksanakan sesuai ruang lingkup yang telah ditetapkan, serta mampu mempertanggungjawabkan segala resiko dan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi atas tugas dan pekerjaan, wewenang serta tanggung jawab “. Penempatan sebagai suatu langkah eksperimental yang sebenarnya bukanlah merupakan sebuah keputusan final. Penempatan merupakan sebuah langkah desisif yang menurut Winardi 2000:101 terdiri dari : “ Apa yang menurut perkiraan supervisor yang bersangkutan dapat dilakukan oleh si karyawan baru dengan apa yang “diminta” oleh pekerjaan syarat-syarat kerja dan yang akan membebaninya keletihan, kondisi kerja dan sebagainya dan apa yang “ditawarkan” oleh karyawan dalam bentuk minat intrinsik, kesempatan untuk pekerjaan bersama, kemungkinan- kemungkinan promosi dan pembayaran atau imbalan “. Menurut Hasibuan 2000:62 Penempatan karyawan merupakan tindak lanjut dari seleksi, yaitu menempatkan calon karyawan yang diterima lulus seleksi pada jabatanpekerjaan yang membutuhkannya dan sekaligus mendelegasikan authority pada orang tersebut. Dengan demikian, calon karyawan itu akan dapat mengerjakan tugas-tugasnya pada jabatan bersangkutan. Menurut Nawawi 1997:207 Penempatan karyawan merupakan penugasan seorang pekerja pada suatu jabatan atau unit kerja dilingkungan suatu organisasiperusahaan. Penempatan merupakan pengisian jabatan yang kosong agar tugas pokok pada jabatan tersebut dapat dilaksanakan. Berdasarkan pendapat dari para ahli mengenai pengertian penempatan karyawan, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa penempatan merupakan proses pemberian tugas dan pekerjaan terhadap tenaga kerja yang telah lulus seleksi pada jabatan yang membutuhkannya didalam lingkungan suatu organisasi ataupun perusahaan. Serta tenaga kerja tersebut harus mampu mempertanggung jawabkan segala resiko dan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi atas tugas dan pekerjaan, wewenang, serta tanggung jawab yang diembannya. Memang harus diakui bahwa tidaklah mudah untuk menyesuaikan semua faktor tersebut bagi seorang karyawan baru yang belum “dikenal”. Karena alasan itulah maka penempatan pertama biasanya berstatus “percobaan”. Baik bagi si karyawan baru, maupun perusahaan yang bersangkutan sedang melakukan “uji- coba”. Orientasi sebenarnya kurang tepat apabila dinyatakan sebagai sebuah langkah, oleh karena ia merupakan sebuah aktivitas yang berlangsung terus. Sebagai suatu tanggung jawab supervisor, orientasi dimulai sebelum induksi dan setelah itu diikuti oleh apa yang dinamakan “Follow-Up” Tindak Lanjut. Seperti menurut Winardi 2000:102 yang menyatakan bahwa : ” Tujuan daripada orientasi adalah membantu seorang karyawan baru atau seorang karyawan yang baru saja dipindahkan atau yang baru saja bergabung dengan sebuah team kerja dengan apa yang harus dirasakannya tentang : unit baru ; dan hubungan-hubungan pekerjaan tersebut dengan sasaran-sasaran bagi organisasi tersebut secara keseluruhan ”. Tujuan khasnya adalah walaupun tidak terpisah sama sekali daripada induksi yang meliputi tindakan menyajikan keterangan- keterangan tentang apa yang diharapkan akan dilakukan oleh seorang pekerja baru. Baik sewaktu ia bekerja maupun sewaktu ia tidak bekerja. Namun kadang pula apabila tidak terdapat adanya lowongan pekerjaan yang cocok bagi seorang karyawan, maka perusahaan-perusahaan tertentu berusaha untuk mempertahankan seorang karyawan dengan jalan menyediakan penempatan temporer atau penempatan sementara pada pekerjaan tertentu. Andaikata ada lowongan pekerjaan yang lebih cocok maka si karyawan segera akan dipindahkan ke sana. Maka penempatan karyawan ini merupakan usaha menyalurkan kemampuan sumber daya manusia sebaik-baiknya. Hal ini dilakukan dengan jalan menempatkan karyawan pada suatu tempat atau jabatan yang paling sesuai, dengan penempatan karyawan yang tepat akan meningkatkan semangat kerja karyawan yang bersangkutan.

2. Faktor-Faktor dalam Penempatan Karyawan