dan pembubaran sayap militer GAM. Faktor gempa bumi dan tsunami juga membuat pihak bertikai tidak lagi ingin memperpanjang konflik yang telah terjadi. Akhirnya
pada situasi inilah dipatuhinya Nota Kesepahaman yang telah ditandatangani pada tanggal 15 Agustus 2005 di Helsinki oleh GAM dan Indonesia menjadi indikasi
keberhasilan CMI sebagai mediator dalam mendamaikan kedua pihak yang bertikai.
F. Metode Penelitian
Sesuai dengan uraian pada latar belakang permasalahan dan tujuan dari dilaksanakan penelitian ini, maka jenis penelitian ini dengan cara kualitatif; yaitu
penelitian yang menggunakan metode historis, komparatif, dan studi kasus, sebagai data-data yang akan diteliti.
22
Sedangkan untuk metode penelitian ini termasuk metode penelitian deskriptif yang mencoba untuk menjelaskan dan menggambarkan
secara sistematis dan karakteristik objek atau subjek yang diteliti secara tepat. Dalam pengumpulan data maka penulis menggunakan studi literatur, yaitu
data yang di perolah seperti mengenai sejarah awal terbentuknya GAM, dan tulisan ilmiah yang dianggap relevan dengan topik penelitian. Melalui kepustakaan, yang di
gunakan untuk mempelajari buku-buku literatur yang berkaitan dengan pokok permasalahan agar dapat menunjang dalam penulisan skripsi dan melengkapi
pengetahuan dalam penelitian ini. Seperti dengan membaca buku-buku, artikel surat kabar, dan fasilitas jaringan komputer, yang mendorong dan berkaitan dengan
penelitian ini. Hal ini di lakukan untuk mendapat landasan teori dan konsep yang tersususun.
22
Hamid Patilima, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: CV. Alfa Beta, 2005, h.12-14.
G. Sistematika Penulisan
Sebagai gambaran umum, penulis menyajikan sistematika penulisan dalam 5 bab. Hal ini dimaksudkan agar pembahasan dapat di lakukan secara sistematis
sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih jelas dan mudah di pahami oleh para pembaca skripsi ini. Adapun pembahasan dan penulisan skripsi ini secara garis
besar, yaitu sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang permasalahan, permasalahan, pembatasan masalah, tujuan penelitian, kerangka pemikiran, metode penelitian dan
sistematika penulisan. BAB II LATAR BELAKANG KONFLIK GAM DAN INDONESIA
Dalam bab ini akan di jelaskan mengenai asal usul terjadinya konflik, perkembangan kelompok separatis GAM, serta upaya-upaya yang di lakukan GAM
untuk mendeka. BAB III LANGKAH-LANGKAH YANG TELAH DI AMBIL PEMERINTAH
INDONESIA SEBELUM MASUKNYA CMI
Dalam bab ini menjelaskan mengenai langkah-langkah yang telah di ambil pemerintah Indonesia untuk mengakhiri konflik dengan GAM sebelum masuknya
CMI.
BAB IV PERAN MEDIASI CMI DALAM MENANGANI KONFLIK GAM DENGAN INDONESIA UNTUK MENCAPAI PENYELESAIAN KONFLIK
SEPARATIS DI INDONESIA
Dalam bab ini akan menjelaskan mengenai mediasi yang telah dijalankan CMI dalam penyelesaian damai bagi pemerintah Indonesia dan kelompok separatis
GAM dan keberhasilan yang telah dicapai dalam mendamaikan Indonesia dan GAM. BAB V PENUTUP
Pada bab terakhir ini penulis penulis akan memberikan kesimpulan dari penelitian yang telah di buat.
17
BAB II
LATAR BELAKANG KONFLIK INDONESIA DAN GAM
Bagi pemerintah Indonesia, konflik Aceh menjadi isu yang sangat penting bagi keberlangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI, karena Aceh
merupakan indikator perpecahan Indonesia sehingga apabila Aceh terpisah dari NKRI, maka akan menimbulkan gerakan-gerakan separatis di daerah lainnya.
Dalam memahami konflik Aceh perlu dipahami bahwa konflik Aceh adalah konflik yang multidimensional. Yang di mana terdapat banyak hal yang terkait
dalam konflik tersebut. Mulai dari faktor ekonomi, politik, sosial, dan budaya secara keseluruhan memberikan kontribusi terhadap konflik Aceh.
Adapun pengertian konflik dalam ilmu politik acapkali dikaitkan dengan kekerasan, seperti kerusuhan, terorime, dan revolusi. Konflik mengandung arti
“benturan”, seperti perbedaan pendapat, persaingan, dan pertentangan baik secara kelompok maupun individu dengan kelompok atau kelompok dengan
pemerintah.
1
Oleh karena itu pada bab inilah untuk mendapat pemahaman yang mendalam, maka penulis akan lebih memfokuskan permasalahan atau konflik
yang terjadi di Aceh, seperti sejarah konflik gerakan itu terjadi dan awal dari perlawanan rakyat Aceh sehingga terjadinya sebuah konflik.
1
Budi Suryadi, Sosiologi Politik: Sejarah Definisi dan Perkembangan Konsep Yogyakarta: IRCiSoD, 2007, h. 77.