Efek samping Obat Anti Tuberkulosis OAT Nutrisi untuk Penderita TBC

2. Tahap Lanjutan

Pada tahap lanjutan penderita mendapat jenis obat lebih sedikit, namun dalam jangka waktu yang lebih lama. Tahap lanjutan penting untuk membunuh kuman persister dormant sehingga mencegah terjadinya kekambuhan. Tahap lanjutan terdiri dari Isoniazid H dan Rifampisin R, diberikan 3 tiga kali dalam seminggu selama 4 bulan.

2.2.7 Efek samping Obat Anti Tuberkulosis OAT

Sebagian besar penderita TBC dapat menyelesaikan pengobatannya tanpa efek samping. Namun sebagian kecil dapat mengalami efek samping, oleh karena itu pemantauan kemungkinan terjadinya efek samping sangat penting dilakukan selama pengobatan. Efek samping berat yaitu efek samping yang dapat menjadi sakit serius. Dalam hal ini maka pemberian OAT harus dihentikan dan penderita harus dirujuk. Efek samping ringan yaitu hanya menyebabkan sedikit perasaan yang tidak enak. Gejala-gejala ini sering dapat ditanggulangi dengan obat-obat simptomatik atau obat sederhana, tetapi kadang-kadang menetap untuk beberapa waktu selama pengobatan. Tabel dibawah ini menjelaskan efek samping dengan pendekatan gejala. Tabel 1. Efek samping ringan dari OAT Efek samping Penyebab Penanganan Tidak nafsu makan, mual,sakit perut Rifampisin obat diminum malam sebelum tidur Nyeri sendi Pirasinamid Beri Aspirin Kesemutan sd rasa terbakar dikaki INH Beri vitamin B6 piridoxin 100 mg Universitas Sumatera Utara perhari Warna kemerahan pada air seniurin Rifampisin perlu penjelasan kepada penderita Tabel 2. Efek samping berat dari OAT Efek samping Penyebab Penatalaksanaan Gatal dan kemerahan kulit Semua jenis OAT Beri anti histamin, hentikan OAT sampai kemerahan kulit hilang Tuli Streptomisin Steptomisin dihentikan, ganti Etambutol Gangguan keseimbangan Streptomisin Steptomisin dihentikan, ganti Etambutol Ikterus tanpa penyebab lain Hampir semua OAT Hentikan semua OAT sampai ikterus menghilang Bingung dan muntah- muntah Hampir semua OAT Hentikan semua OAT, segara lakukan tes fungsi hati Gangguan penglihatan Etambutol Hentikan Etambutol Purpura dan renjatan syok Rifampisin Hentikan Rifampisin

2.2.8 Nutrisi untuk Penderita TBC

Salah satu hal penting yang harus diperhatikan jika seseorang terserang TBC adalah memperhatikan asupan gizinya. Karena jika seseorang mengalami infeksi kronis, maka status gizi pada orang tersebut dinyatakan menurun. Penderita TBC tidak cukup hanya ditangani dengan pengobatan yang terus- menerus tanpa henti, asupan gizi yang masuk juga harus diperhatikan dengan benar. Gizi merupakan faktor pendukung bagi penyakit infeksi seperti TBC. Gizi yang seimbang membantu mempercepat proses penyembuhan penyakit Universitas Sumatera Utara TBC. Makanan yang dikonsumsi berupa gizi seimbang yaitu makanan yang mengandung unsur kabohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air. Makanan yang dianjurkan untuk penderita TBC adalah : • Berbagai macam buah-buahan dan sayuran setiap hari. Hindari buah asam dan menimbulkan gas seperti : kedondong, nanas, durian, nangka kubis sawi. • Minum susu setidaknya 3x sehari. Kalsium yang terkandung dalam susu sangat penting untuk membangun kesehatan tulang penderita TBC. • Daging yang rendah lemak • Makanan yang kaya protein, seperti telur, kacang-kacangan dan biji- bijian. • Makanan untuk penderita TBC harus sederhana dan mudah dicerna. Makanan yang dihindari untuk penderita TBC adalah : • Mengurangi konsumsi gula halus atau gula olahan • Makanan atau minuman beralkohol • Teh kental dan kopi yang mengandung banyak kafein, karena kafein adalah stimulan TBC.

2.3 Perilaku

2.3.1 Pengertian Perilaku

Perilaku adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar. Menurut Skiner 1938 seorang ahli psikologi, merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau ransangan dari luar. Oleh Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrozoobenthos Di Sungai Sibiru-Biru Kecamatan Sibiru Biru Kabupaten Deli Serdang

0 50 72

Budaya Masyarakat Dalam Pemanfaatan Jampersal Di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Datar Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang

0 0 16

Budaya Masyarakat Dalam Pemanfaatan Jampersal Di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Datar Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang

0 0 2

Budaya Masyarakat Dalam Pemanfaatan Jampersal Di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Datar Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang

0 0 10

Budaya Masyarakat Dalam Pemanfaatan Jampersal Di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Datar Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang

0 0 33

Budaya Masyarakat Dalam Pemanfaatan Jampersal Di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Datar Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang

0 0 2

Budaya Masyarakat Dalam Pemanfaatan Jampersal Di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Datar Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang

0 0 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Keluarga 2.1.1 Pengertian Keluarga - Gambaran Peran Keluarga Terhadap Penderita Tbc Di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Datar Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara 2013

0 0 24

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Gambaran Peran Keluarga Terhadap Penderita Tbc Di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Datar Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara 2013

0 0 12

GAMBARAN PERAN KELUARGA TERHADAP PENDERITA TBC DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA DATAR KECAMATAN HAMPARAN PERAK KABUPATEN DELISERDANG PROVINSI SUMATERA UTARA 2013

0 0 20