BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dunia teknologi pada saat ini sangat berkembang pesat terutama pada bidang robotika. Saat ini robot telah memegang peran penting dalam mengerjakan segala hal.
Tidak hanya sekedar membantu manusia dalam mengerjakan semua tugas-tugasnya, robot bahkan juga dapat menggantikan peran manusia itu sendiri. Banyak hal yang
dapat dikerjakan oleh robot mulai dari pekerjaan ringan sampai dengan pekerjaan berat dan memiliki resiko yang sangat tinggi. Maka dari itu setiap negara di seluruh
dunia saling berlomba untuk menciptakan robot yang mampu mengerjakan tugas- tugasnya dengan cepat namun tetap tidak mengesampingkan ketelitian dalam
penyelesaiannya. Pada saat ini banyak orang yang tidak peduli terhadap kebersihan lingkungan.
Minimnya kesadaran akan membuang sampah pada tempatnya, hemat menggunakan air serta kebiasaan buruk lainya menyebabkan permasalahan terhadap lingkungan.
Banjir adalah salah satu bencana yang disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Menurut hasil survei
Badan Nasional Penanggulangan Bencana, hingga bulan Januari 2017 tercatat jumlah korban bencana banjirmencapai 161.026jiwa. Jumlah tersebut merupakan angka
tertingi dibandingkan dengan jumlah korban pada bencana lainnya. Banjir tidak hanya menyebabkan genangan air, namun juga dapat menimbulkan banyak penyakit bahkan
erosi dan tanah longsor. Seringnya terjadi banjir mendesak banyak orang untuk mencari cara dalam penanggulangannya. Biopori adalah salah satu cara mudah untuk
mengatasi genangan air. Lubang-lubang resapan biopori memiliki banyak manfaat seperti penguraian sampah organik menjadi kompos, meningkatkan kesuburan tanah,
meningkatkan daya resap air pada tanah, serta dapat dimodifikasi
Universitas Sumatera Utara
menjadi lubang yang ideal untuk tanaman. Walaupun proses pembuatan biopori cukup mudah, namun proses pembuatannya membutuhkan banyak tenaga seperti proses
penggaliannya terutama pada daerah yang memiliki tingkat kekerasan tanah yang cukup tinggi. Ditambah lagi pada kasus tertentu jumlah lubang biopori yang
dibutuhkan cukup banyak sesuai dengan luas area pembuatan dan jumlah air yang akan diresap seperti pada kasus pembuatan lubang biopori taman tanjung laut
samarinda sebanyak 1.300 lubang dan pulau kelapa kepulauan seribu utara sebanyak 200 lubang. Semua proses pembuatan lubang resapan biopori tersebut masih
dilakukan dengan peralatan manual dan tenaga manusia.Selain itu menurut hasil survei Badan Pusat Statistik pada tahun 2014 presentase area resapan air terutama
lubang resapan biopori di Indonesia sangat sedikit. Pada provinsi Sumatra utara hanya sebesar 0,14 dari total luas area 72.981 KM
². Untuk itu dibutuhan sebuah robot
pembuat biopori yang mampu menyelesaikan beberapa permasalahan tersebut. Robot pembuat biopori dirancang agar dapat berjalan di tanah dan mampu
membuat lubang dalam jumlah banyak dalam sekali penggalian. Pengendalian Robot pembuat lubang resapan biopori dirancang menggunakan koneksi bluetooth dari
smartphone android sehingga mempermudah pengguna untuk mengendalikan robot dari jarak jauh. Sinyal-sinyal perintah akan dikirim dari smartphone android menuju
mikrokontroler ATMega 328P yang terdapat dalam modul Arduino Uno. Sinyal- sinyal perintah yang diterima oleh mikrokontroler akan diproses, sehingga
memungkinkan robot melakukan gerakan-gerakan seperti berjalan dan melakukan penggalian sesuai dengan perintah yang dikirim oleh pengguna melalui smartphone
android. Oleh sebab itu penulis ingin membuat sebuah robot pembuat lubang resapan biopori berbasis mikrokontroler ATMega 328P pada modul Arduino Uno dengan
sistem kendali smartphone android untuk membantu manusia dalam mempermudah pekerjaannya.
1.2. Rumusan Masalah