F. Perbedaan bagi hasil dengan sistem bunga
Hadirnya system bagi hasil dalam pembiayaan bank syariah merupakan solusi yang baik dalam melakukan kegiatan perekonomian yang mampu
menjamin adanya keadilan dan tidak adanya pihak yang terdzolimi .Perbedaan keduanya memiliki system yang dapat dilihat pada table berikut
38
. Table 2.1 Perbedaan antara Bagi Hasil dan Bunga
Bagi hasil Bunga
Penentuan besarnya resiko bagi hasil di buat pada waktu akad
dengan berpedoman
pada kemungkinan untung dan rugi
Penentuan suku bunga di buat pada
waktu akad
dengan pedoman harus selalu untung
untuk pihak bank. Besarnya nisbah rasio bagi
hasil berdasarkan pada jumlah keuntungan yang di peroleh
Besarnya prosentase
berdasarkan jumlah uang modal yang di pinjamkan.
Tergantung pada kinerja usaha. Ju mlah pembagian bagi hasil
meningkat sesuai
dengan peningkatan jumlah pendapatan.
Tidak tergantung pada kinerja usaha.
Jumlah pembayaran
bunga tidak mengikat meskipun jumlah
keuntungan berlipat
ganda saat keadaan ekonomi sedang baik.
tidak ada
agama yang
meragukan keabsahan bagi hasil Eksistensi
bunga diragukan
kehalala nnya
oleh semua
agama termasuk agama islam. Bagi hasil tergantung kepada
keuntungan proyek
yang dijalankan. Jika proyek itu tidak
mendapatkan keuntunga n maka kerugian akan di tanggung
bersama oleh kedua pihak. Pembayaran bunga tetap seperti
yang di
janjikan tanpa
pertimbangan proyek
yang dijalnkan oleh pihak nasabah
untung atau rugi.
38
Muhammad Syafi Antonio, 2001, Bank Syariah dari teori ke praktek,Jakarta : Gema Insani Press, h. 60
G. Faktor
– faktor yang mempengaruhi pembiyaan bagi hasil bank syariah 1.
Faktor internal bank syariah
Factor internal merupakan pengambilan kebijakan dan strategi operasional bank seperti keputusan yang berkaitan dengan permodalan,
pembiayaan serta pengelolaan risiko bank. Salah satu faktor internal yang di gunakan dalam peneitian ini adalah sebagai berikut :
a. Dana Pihak Ketiga.
Sumber dana yang berasal dari masyarakat luas merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasional Bank dan
merupakan ukuran keberhasilan Bank jika mampu membiayai operasionalnya dari sumber dana ini. Pentingnya sumber dana dari
masyarakat luas disebabkan sumber ini merupakan sumber utama bagi Bank. Sumber dana yang juga disebut dana pihak ketiga
DPK disamping mudah untuk mencarinya juga tersedia banyak di masyarakat. Untuk mendapatkan sumber dana pihak ketga DPK,
Bank dapat menawarkan berbagai jenis simpanan yang nantinya Bank akan memberikan keuntungan melalui bagi hasil dari setiap
simpanan tersebut
39
UU No.21 tahun 2008 pasal 1 ayat 20 simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh nasabah kepada Bank Syariah dana tau
UUS berdasarkan akad wadi’ah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dalam bentuk giro, tabungan,
39
Kasmir, Pemasaran Bank. Jakarta:kencana, 2008, h.31