2.  Jika  probabilitas  signifikan    0.05  maka  H0  ditolak,  berarti bahwa  suatu  variable  independen  berpengaruh  secara  signifikan
terhadap variable dependen. 3.  Selain  itu  pengambilan  keputusan  juga  dapat  dengan
membandingkan  nilai  t  table  dengan  t  hitung,  t  table  dapat dirumuskan sebagai berikut : uji t =dfn-k-1.
Dimana  n  adalah  jumlah  sample  penelitian  dan  k  adalah jumlah variable bebas. Jika t hitung  t table maka H0 ditolak dan
sebaliknya jika t hitung  t table maka H0 diterima.
b. Uji F
Pengujian  uji  F  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  apakah  variabel- variabel  independen  secara  simultan  atau  bersama-sama  mempengaruhi
variabel dependen secara signifikan. Pengujian  dilakukan  dengan  membandingkan  nilai  signifikansi  F
dengan  tingkat α  yang  digunakan  penelitian  ini  menggunakan  tingkat  α
sebesar 5. Syarat-syaratnya adalah sebagai berikut: 1.  Jika  signifikansi  F    0,05,  maka  H0  diterima  yang  berarti
variabel-variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
2.  Jika  signifikansi  F    0,05,  maka  H0  ditolak  yang  berarti variabel-variabel  independen  secara  simultan  berpengaruh
terhadap variabel dependen.
Pengujian  juga  dapat  dilakukan  dengan  menggunakan  uji  F  yaitu dengan membandingkan F hitung dengan F tabel. F tabel diperoleh dengan
V1 = k; V2 = n-k-1. Uji ini dilakukan dengan syarat: 1.  Jika F hitung  F tabel, maka H0 diterima yang berarti variabel-
variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
2.  Jika F hitung  F tabel,  maka H0 ditolak  yang berarti variabel- variabel  independen  secara  simultan  berpengaruh  terhadap
variabel dependen
70
.
c. Uji Koefisien Determinasi R2
Koefisien  determinasi  menjelaskan  variasi  pengaruh  variabel- variabel  bebas  terhadap  variabel  terikatnya.  Atau  dapat  pula  dikatakan
sebagai proporsi pengaruh seluruh variable bebas terhadap variabel terikat. Nilai koefisien determinasi dapat diukur oleh nilai R Square atau Adjusted
R-Square.  R-Square  digunakan  pada  saat  variabel  bebas  hanya  1  saja biasa  disebut  dengan  Regresi  Linier  Sederhana,  sedangkan  Adjusted  R-
Square digunakan pada saat variabel bebas lebih dari satu
71
. Dalam  mengukur  seberapa  besar  kemampuan  model  dalam
menerangkan variasi variable dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara  nol  dan  satu.  Nilai  R
2
yang  kecil  berarti  kemampuan  variable –
70
V. Wiratna Sujarweni,  Belajar Mudah SPSS untuk Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi Umum, Yogyakarta: Global Media Informasi, 2008, h. 267
71
Muhammad Iqbal, “Pengolahan Data dengan Regresi Linier Berganda dengan SPSS” paper, h.14