36
d. Refleksi Pada tahap ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh
tindakan yang telah dilakukan. Berdasarkan data yang telah diperoleh, peneliti mendiskusikan hasil ditersebut untuk dianalisis bersama observer, kemudiam
dilakuka evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya sebagai bahan pertimbangan memasuki Siklus selanjutnya. Apabila ditemukan kelemahan
dalam proses pembelajaran yang belum tercapai hasil maksimal pada Siklus I, maka akan diperbaiki pada Siklus II.
2. Tindakan Siklus II
a. Perencanaan Tindakan Pada Siklus II, perencanaan tindakan peneliti bersama kolaborator
adalah merancang kegiatan pembelajaran yang belum tercapai maksimal pada Siklus I dalam upaya meningkatkan percaya diri siswa melalui penerapan
model pembelajaran Numbered Head Together NHT pada pembelajaran seni tari. Materi yang dipilih dalam pembelajara pada Siklus II adalah musik atau
iringan pada tari. Peneliti membuat rencana pembelajaran yang dipersiapkan meliputi:
1. Peneliti mendiskusikan pembuatan RPP dengan guru kolaborator 2. Membuat Lembar Kerja Siswa
3. Menyiapkan alat bantu mengajar nama kelompok, spidol, dan lain-lain, 4. Menyiapkan sumber belajar dan media pembelajaran.
37
b. Pelaksanaan tindakan Tahapan selanjutnya adalah pelaksanaan tindakan, rencana kegiatan
pembelajaran yang disususn pada Siklus II dilaksanakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun oleh peneliti dan
diketahui oleh kolaborator. Dalam pelaksanaan tindakan ini peneliti akan bertindak sebagai pelaksana tindakan untuk proses pembelajaran dengan
menggunakan penerapan model pembelajaran Numbered Head Together NHT. Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan diuraikan
sebagai berikut : 1. Fase I : Penomoran
Pada tahap ini guru membagi siswa ke dalam kelompok dengan anggota setiap kelompok 3-5 orang. Guru memberi nomor kepada setiap siswa
dalam kelompok dan nama kelompok yang berbeda. 2. Fase 2 : Pemberian Tugas
Pada tahap ini guru memberikan tugas atau membagikan LKS materi musik tari, merangkai gerak tari berdasarkan pola lantai dan level sesuai
iringan, dan melakukan gerak tari berdasarkan pola lantai dan level sesuai. 3. Fase 3: Berpikir Bersama
Pada tahap ini, setiap siswa dalam kelompok bekerja sama untuk berpikir menyelesaikan dan meyakinkan bahwa setiap orang mengetahui
jawaban dari pertanyaan yang terdapat dalam LKS dan setiap anggota kelompok menyelaraskan gerak yang sudah di rangkai dengan iringin yang
sudah di persiapkan pada masing-masing kelompok.
38
4. Fase 4: Menjawab Pada tahap ini, guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap
kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban dan memperagakan gerak tari yang sudah dirangkai menggunakan
iringan di depan kelas. c. Pengamatan
Pada tahap ini, pemantauan dilakukan oleh peneliti selama proses pembelajaran berlangsung peneliti. Pengumpulan data ini dilakukan dengan
menggunakan lembar observasi percaya diri serta dokumentasi berupa foto sebagai bukti pelaksanaan tindakan. Selain itu, pada tahap ini peneliti dibantu
pengamat Observer untuk melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung dengan
menggunakanlembar observasi percaya diri siswa dan lembar observasi keterlaksanaan model pembelajaran NHT Numbered Head Together dalam
kegiatan pembelajaran seni tari. d. Refleksi
Tahap refleksi dilaksanakan untuk mengetahui seberapa jauh peningkatan percaya diri siswa melalui penerapan model pembelajaran
Numbered Head Together NHT pada pembelajaran seni tari di Siklus II. Pada tahap ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh
tindakan yang telah dilakukan. Berdasarkan data yang diperoleh, peneliti mendiskusikan hasil untuk dianalisis bersama observer, kemudian dilakukan
evaluasi.
39
F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data