10
BAB II KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan beberapa teori yang berkaitan dengan topik penelitian. Bab ini menguraikan teori dari beberapa ahli
yang mendukung penelitian. Teori yang dideskripsikan dalam bab ini, yaitu hakikat membaca, membaca pemahaman, teks eksposisi, tingkat kemampuan
membaca pemahaman, strategi K-W-L-A dalam pembelajaran membaca pemahaman teks eksposisi, pembelajaran membaca pemahaman siswa kelas VII
SMP, dan penilaian pembelajaran membaca pemahaman. Uraian teori tersebut sebagai berikut.
1. Hakikat Membaca
Membaca merupakan suatu proses penemuan makna atau pesan di dalam teks yang mengandung kesatuan makna atau pesan Ruddell, 2005: 30.
Akan tetapi, kegiatan membaca tidak hanya mencari pesan dalam tulisan saja, tetapi juga melibatkan ingatan dan khayalan yang dimiliki oleh pembaca. Menurut
Zuchdi 2008:19 hakikat membaca adalah proses pemerolehan makna yang tepat terhadap suatu bacaan. Berdasarkan pendapat tersebut, dapat dikatakan bahwa
membaca merupakan proses berpikir untuk memperoleh pesan yang disampaikan oleh penulis melalui tulisannya kepada pembaca.
Pengertian membaca yang dikemukakan oleh ahli di atas merupakan pengertian membaca pada tingkatan literal, yaitu kemampuan mengenal dan
11 menangkap bahan bacaan secara eksplisit. Selain membaca tingkat literal, Burns
dalam Zuchdi, 2012: 9 menguraikan tingkatan membaca menjadi tiga level. Pertama, membaca literal seperti yang telah dikemukakan di atas. Kedua,
membaca interpretatif, yaitu membaca dengan memberikan makna implisit. Ketiga, membaca kritis, yaitu membaca dengan mengevaluasi materi dalam teks
bacaan, membandingkan ide dalam tulisan dengan pengetahuan yang dimiliki, dan memberi simpulan mengenai keakuaratan, kesesuaian, dan keefektifan bahan
bacaan. Selain itu, Nurhadi 2005: 60 menambahkan satu tingkatan lagi dalam membaca, yaitu membaca kreatif sebagai kegiatan membaca yang tidak sekadar
menangkap makna tersurat, makna antarbaris, dan makna di balik baris, tetapi juga mampu menerapkan hasil membacanya untuk kepentingan sehari-hari.
Berdasarkan tingkat membaca di atas, dapat dikatakan bahwa membaca merupakan sesuatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya
melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif. Menurut Soedarso 2006: 4, membaca adalah aktivitas yang
kompleks dengan mengerahkan sejumlah besar tindakan yang terpisah-pisah, meliputi penggunaan pengertian dan khayalan, mengamati, dan mengingat-ingat.
Membaca sebagai aktivitas yang kompleks dan rumit melibatkan berbagai faktor internal dan faktor eksternal pembaca. Faktor internal berupa intelegensi, minat,
sikap, bakat, motivasi, tujuan membaca, dan sebagainya. Faktor eksternal misalnya sarana membaca, teks bacaan, faktor lingkungan, atau faktor latar
belakang sosial ekonomi, kebiasaan, dan tradisi membaca Nurhadi, 2005: 5.