Pengertian model pembelajaran kooperatif

39 yang menyangkut dirinya, anak dapat menganalisis sebab akibat masalh dapat terjadi dan mengambil keputusan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Selain itu, anak usia operasi nyata sudah dapat diajak berpikir secara rasional. Sehingga di dalam menyampaikan pembelajaran di sekolah terkadang guru sebaiknya tidak menggunakan benda konkret. Siswa sesekali diajak untuk berpikir analisis memecahkan masalah yang berhubungan dengan pelajaran dan kehidupan di sekelilingya. Usia anak SD masih berada pada tahap bermain. Siswa akan senang melakukan kegiatan pembelajaran yang disertai dengan kegiatan bermain. Siswa yang mempunyai semangat untuk belajar maka akan berdampak pada tingginya prestasi belajar. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match karena sesuai dengan tahapan anak usia SD yang senang bermain. Pembelajaran kooperatif tipe Make A Match adalah satu model pembelajaran yang menyenangkan dan didalamnya terdapat permainan. Melalui model pembelajaran tersebut didalamnya siswa belajar dan bekerjasama dalam kelompok-kelompok kecil yang dapat menjadikan siswa aktif sehingga akan berdampak pada prestasi belajar siswa.

D. Tinjauan tentang Pembelajaran Kooperatif

1. Pengertian model pembelajaran kooperatif

Kunci keberhasilan pengelolaan kegiatan belajar mengajar adalah kemampuan guru sebagai tenaga profesional. Guru mendapatkan tugas dan wewenang untuk mengelola kegiatan belajar mengajar agar dapat mencapai 40 tujuan pendidikan yang telah dirumuskan. Pengelolaan kelas yang bervariatif akan membuat siswa lebih bersemangat dalam menuntut ilmu sehingga dapat mencapai prestasi yang optimal Udin Syaefudin Sa’ud, 2013: 54. Sa’dun Akbar 2013: 49 mendefinisikan bahwa model pembelajaran adalah pola dalam merancang pembelajaran, dapat juga didefinisikan sebagai langkah pembelajaran, dan perangkatnya untuk mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini mengandung arti bahwa rangkaian proses pembelajaran tergambar dalam sebuah model pembelajaran. Sebelum proses belajar mengajar dimulai, guru sudah mempunyai model pembelajaran yang kemudian akan dilakukan bersama siswa. Diperlukan kreativitas guru dalam menggunakan model pembelajaran untuk menarik perhatian siswa terhadap proses belajar. Model pembelajaran yang digunakan harus sesuai dengan materi pelajaran. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mendapatkan perhatian anak didik selama proses pembelajaran adalah dengan memberikan variasi dalam mengelola kegiatan belajar mengajar melalui model pembelajaran Yusuf Anas, 2012: 102. Etin Solihatin dan Raharjo 2009: 4 mengartikan pembelajaran kooperatif sebagai suatu sikap atau perilaku seseorang dalam bekerja sama disuatu kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih.berdasarkan pernyataan tersebut maka faktor kebehasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan setiap anggota kelompok. Setiap anggota mempunyai kontribusi langsung dalam kelompok tersebut agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan. 41 Perilaku yang ditunjukkan ketika berkelompok lebih berkembang daripada perilaku sebagai individu Robert E. Slavin, 2005: 37. Sesuai dengan konsep pembelajaran yang dibuat kelompok, kegiatan kolaboratif anak-anak dapat mendorong pertumbuhan. Anak-anak yang usianya sebaya lebih suka mengerjakan tugas secara bersama-sama. Menurut Agus Suprijono 2011: 61 menyatakan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dapat mencapai hasil belajar berupa prestasi akademik, toleransi, menerima keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial. Nur Asma 2006: 12 mengatakan bahwa pembelajaran kooperatif mendasarkan pada suatu ide bahwa siswa bekerja sama dalam suatu kelompok. Oleh karena itu, diperlukan rasa saling kebersamaan dalam kerja kelompok. Masing-masing anggota dari setiap kelompok mempunyai tanggung jawab pada aktivitas belajar kelompok, sehingga seluruh anggota kelompok dapat menguasai materi pelajaran dengan baik. Berdasarkan uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang menerapkan prinsip gotong royong antar anggota. Proses belajar siswa dilakukan secara berkelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Masing- masing siswa mempunyai tugas dan tanggung jawab sendiri di dalam kelompoknya. Melalui model pembelajaran kooperatif tersebut siswa dapat aktif dalam proses belajar dan dapat memupuk rasa gotong royong antar siswa. Pembelajaran kooperatif membuat siswa menjadi lebih mudah dalam 42 menemukan dan memahami suatu konsep jika dilakukan dengan saling berdisuksi dengan teman yang lain. Oleh karena itu, pada proses pembelajaran IPS ini memilih menggunakan model pembelajaran kooperatif karena di dalamnya terdapat kegiatan diskusi kelompok yang dapat memupuk rasa gotong royong antar siswa, selain itu dapat membentuk hubungan positif, mengembangkan rasa percaya diri, serta dapat meningkatkan kemampuan melalui aktivitas kelompok. Hal tersebut sesuai dengan kajian IPS yang membahas tentang interaksi sosial, masalah-masalah sosial, dan peristiwa sejarah. Melalui model pembelajaran kooperatif, siswa dapat meningkatkan kegiatan interaksi sosial ketika diskusi kelompok dan pembelajaran yang berpusat pada siswa dapat meningkatkan aktivitas selama proses pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif memungkinkan semua siswa dapat menguasai pada tingkat penguasaan yang relatif sejajar.

2. Prinsip pembelajaran kooperatif

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup

0 11 215

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match terhadap Prestasi Belajar Sosiologi dalam Pokok Bahasan Pengendalian Sosial

0 26 151

Efektivitas pembelajaran kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

0 21 119

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATERI PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN DI SD NEGERI 04

1 35 254

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang

0 32 299

Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Padasugih 01 Brebes pada Materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

1 12 176

PENINGKATAN RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA MATERI PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN RI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DI KELAS V SD NEGERI PANGEBATAN - repository perpustakaan

0 0 14

UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN DAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI MENGHARGAI PERJUANGAN PARA TOKOH DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI MODEL KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH DI KELAS V SD NEGERI 2 BEDAGAS

0 0 17

PENERAPAM MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN PADA SISWA KELAS V MI MIFTAHUL HUDA MENGANTI GRESIK SKRIPSI

0 0 15

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Negeri 161 Pekanbaru

0 0 12