Keaslian Penulisan Tinjauan Kepustakaan

2. Secara Praktis Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberikan masukan dan pemahaman yang lebih mendalam bagi pemerintah Indonesia dalam mengambil sikap serta kebijakan terhadap pengendalian perdagangan tembakau di Indonesia sehingga kelak ketika perjanjian ini telah diratifikasi tidak akan merugikan pihak- pihak yang punya hubungan dengan perdagangan tembakau.

D. Keaslian Penulisan

Pembahasan dengan judul : “PENGENDALIAN PERDAGANGAN TEMBAKAU INTERNASIONAL DITINJAU DARI FCTC FRAMEWORK CONVENTION ON TOBACCO CONTROL DAN DAMPAKNYA TERHADAP HUKUM NASIONAL”. adalah judul yang diangkat dari permasalahan yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat luas dari dahulu hingga sekarang, karena menyangkut perdagangan tembakau dan industrinya. Semenjak diadakannya perjanjian FCTC banyak negara-negara peserta yang telah mengadopsi dari pada isi perjanjian tersebut untuk menekan dan memberikan peraturan yang ketat terhadap industri tembakau, tetapi Amerika serikat sebagai negara pencetus perjanjian tersebut belum juga meratifikasi perjanjian FCTC, Mengapa?. Indonesia juga sebagai salah satu negara yang belum juga meratifikasi perjanjian FCTC ke dalam hukum nasional, tetapi sedang dalam tahap pengadopsian peraturan perjanjian pengendalian perdagangan tembakau. Sebenarnya kebijakan mengenai pengendalian tembakau telah di mulai sejak era presiden Soeharto melaui UU No. 23 Tahun 1992 mengenai kesehatan, yang mana didalamnya mengatur tentang zat adiktif, tapi masih dalam proses amandemen. Namun baru tahun 1999 pengaturan tembakau baru terang terangan dicanangkan melalui PP Universitas Sumatera Utara No. 81 tahun 1999 mengenai pengamanan rokok bagi kesehatan di sahkan oleh presiden B.J. Habibie tetapi masih lemah pengaturannya. Indonesia adalah satu- satunya negara di Asia yang tidak menandatangani FCTC, padahal FCTC merupakan perangkat hukum yang paling komprehensif untuk mengatur permasalahan tembakau karena mencakup aspek ekonomi, kesehatan, tenaga kerja, dan pertanian untuk menciptakan win win solution. Dikarenakan hal tersebut sudah seharusnya Indonesia mempercepat ratifikasi perjanjian FCTC, tetapi harus berhati hati dalam mengadopsinya ke dalam hukum nasional demi kepentingan industri, buruh dan petani tembakau dalam negeri.

E. Tinjauan Kepustakaan

Dalam melakukan sebuah penelitian maka dibutuhkan suatu tinjauan kepustakaan, yang bertujuan sebagai bahan pemikiran mengenai hal-hal apa saja yang nantinya akan menjadi bahasan terhadap penulisan ilmiah ini, dan merupakan pembimbing atau petunjuk apabila penelitian ini memerlukan teori- teori dari para ahli mengenai objek yang sedang diteliti sehingga nantinya akan diambil menjadi sebuah kutipan untuk menambah wawasan dan pengetahuan di dalam penulisan karya ilmiah. . Dalam penulisan karya ilmiah ini perlulah memberikan pengertian secara umum mengenai Hukum Internasional, Perjanjian Internasional, Framework Convention on Tobacco Control FCTC, Hukum Nasional dan Produk tembakau. 1 Hukum Internasional Hukum Internasional adalah bagian hukum yang mengatur aktivitas entitas berskala internasional. Pada awalnya, hukum internasional hanya diartikan sebagai perilaku dan hubungan antarnegara. Namun, dalam perkembangan Universitas Sumatera Utara pola hubungan internasional yang semakin meluas, hukum internasional juga mengurus struktur dan perilaku organisasi internasional, individu, dan perusahaan multinasional. Hukum internasional adalah hukum antarbangsa yang digunakan untuk menunjukkan pada kebiasaan dan aturan hukum yang berlaku dalam hubungan antar penguasa dan menunjukkan pada kompleks kaidah dan asas yang mengatur hubungan antara anggota masyarakat bangsa-bangsa. Menurut para ahli hukum internasional, hukum internasional memiliki makna: 4 1. Prof Dr. Mochtar Kusumaatmadja Keseluruhan kaidah-kaidah dan asas-asas yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas-batas negara antara negara dengan negara. 2. J.G Starke Sekumpulan hukum Body of Law yang sebagian besar terdiri dari asas-asas. Oleh karena itu, hukum internasional wajib ditaati oleh negara-negara di seluruh dunia dalam menjalin hubungan internasional. 3.Wirjono Prodjodikoro Hukum yang mengatur hubungan hukum antarberbagai bangsa di berbagai negara. 4. Ivan A.Shearer 4 http:dudunnews.blogspot.com201306Pengertian-Hukum-Internasional-Secara- Umum-Dan-Menurut-Para-Ahli.html.hari rabu,812014 Universitas Sumatera Utara Sekumpulan peraturan hukum yang sebagian besar mengatur tentang prinsip- prinsip dan aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh negara-negara dan hubungannya satu sama lain meliputi a. Aturan-aturan hukum yang berhubungan dengan fungsi institusi atau organisasi tersebut, serta hubungan antara institusi dan organisasi-organisasi tersebut dengan negara dan individu b. Aturan-aturan hukum tertentu yang berhubungan dengan individu-individu yang menjadi perhatian komunitas internasional 2 Perjanjian Internasional Menurut Prof Dr.Mochtar Kusumaatmadja SH.LL.M Perjanjian internasional adalah perjanjian yang diadakan antarbangsa yang bertujuan untuk menciptakan akibat-akibat hukum tertentu. Menurut Oppenheimer-Lauterpacht Perjanjian internasional adalah suatu persetujuan antarnegara yang menimbulkan hak dan kewajiban di antara pihak-pihak yang mengadakannya Menurut G. Schwarzenberger Perjanjian internasional adalah suatu persetujuan antara subjek-subjek hukum internasional yang menimbulkan kewajiban-kewajiban yang mengikat dalam hukum internasional. Menurut Konferensi Wina tahun 1969 Perjanjian internasional adalah perjanjian yang diadakan oleh dua negara atau lebih yang bertujuan untuk mengadakan akibat-akibat hukum tertentu. Menurut Pasal 38 ayat 1 Piagam Mahkamah Internasional Universitas Sumatera Utara Perjanjian internasional baik yang bersifat umum maupun khusus, yang mengandung ketentuan-ketentuan hukum yang diakui secara tegas oleh negara-negara yang bersangkutan. Jadi, perjanjian Internasional adalah perjanjian yang diadakan oleh masyarakat bangsa-bangsa dan bertujuan mengakibatkan hukum tertentu. Perjanjian internasional sekaligus menjadi subjek hukum internasional. Perjanjian internasional juga lebih menjamin kepastian hukum serta mengatur masalah-masalah bersama yang penting. Disebut perjanjian internasional jika perjanjian diadakan oleh subjek hukum internasional yang menjadi anggota masyarakat internasional. 5 3 Framework Convention on Tobacco Control FCTC FCTC adalah suatu konvensi atau traktat treaty, yaitu suatu bentuk hukum internasional dalam pengendalian masalah tembakau, yang mempunyai kekuatan mengikat secara hukum internationally legally binding instrument bagi negara-negara yang telah meratifikasinya. Sasaran FCTC adalah membentuk agenda global bagi regulasi tembakau, dengan tujuan mengurangi perluasan penggunaan tembakau dan mendorong penghentiannya. Ketentuan-ketentuan FCTC dibagi menjadi langkah-langah untuk mengurangi permintaan atas produk tembakau dan langkah-langkah untuk mengurangi pasokan produk tembakau. 5 Wikipedia Indonesia, Perjanjian Internasional, http:www.wikipediaindonseia.html. hari minggu 5012014 Universitas Sumatera Utara Sebagai kerangka perjanjian evidence-based treaty pertama yang dinegosiasikan di bawah pengawasan WHO 6 , FCTC mewakili pergeseran paradigma dalam mengembangkan pendekatan hukum terkait dengan penanganan kandungan adiktif dengan mempertimbangkan pengurangan di sisi permintaan demand reduction sekaligus sisi penawaran produk tembakau WHO, 2003. FCTC adalah suatu perjanjian internasional tentang tembakau yang bersifat menyeluruh. Perjanjian ini mengatur produksi, penjualan, distribusi, iklan, dan perpajakan tembakau. Kesemuanya dimaksudkan untuk menekan penggunaan tembakau. Secara umum, 38 pasal dalam FCTC mencakup aturan tentang permintaan pengurangan konsumsi produk rokok Pasal 6-14; kebijakan harga dan pajak untuk mengurangi permintaan terhadap rokok; dan mengatur kebijakan non-harga, dengan alasan perlindungan terhadap asap rokok. Selain itu, konvensi internasional ini juga membuat aturan yang berkaitan dengan kandungan produk rokok, aturan tentang keterbukaan produk rokok, kemasan dan label produk rokok, edukasi komunikasi, pelatihan serta kesadaran publik, iklan rokok, promosi, dan sponsor, dan kebijakan pengurangan permintaan. Perjanjian FCTC juga mengatur hal-hal menyangkut pengurangan suplai Pasal 15-17; perdagangan rokok secara ilegal; penjualan kepada dan oleh anak- anak di bawah umur; provisi yang mengatur tentang dukungan terhadap alternatif 6 World Health Organization WHO merupakan organisasi kesehatan dunia yang berada langsung dibawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa salah satu badan PBB yang bertindak sebagai coordinator kesehtan umum internasional dan bermarkas di jenewa Swiss. Universitas Sumatera Utara kegiatan yang menguntungkan economically viable; serta mekanisme untuk kerjasama ilmiah dan teknis serta pertukaran informasi diatur dalam Pasal 20-22. 7 4 Hukum Nasional Pengertian Hukum nasional adalah peraturan hukum yang berlaku di suatu Negara yang terdiri atas prinsip-prinsip serta peraturan yang harus ditaati oleh masyarakat pada suatu Negara. Hukum Nasional merupakan sebuah sistem hukum yang dibentuk dari proses penemuan, pengembangan, penyesuaian dari beberapa sistem hukum yang telah ada. Hukum Nasinonal di Indonesia adalah hukum yang terdiri atas campuran dari sistem hukum agama, hukum eropa, dan hukum adat . hukum agama, itu karena mayoritas masyarakat Indonesia memeluk agama Islam, maka syari’at Islam lebih mendominasi terutama pada bidang kekeluargaan, perkawinan, dan warisan. Sistem hukum nasioanl yang diikuti sebagian besar berbasis pada hukum eropa kontinental baik itu hukum perdata maupn hukum pidana. Hukum eropa yang di ikuti khususnya dari belanda itu karena di masa lampau Indonesia merupakan negara jajahan Belanda. Sistem hukum adat juga merupakan bagian dari hukum nasional, karena di Indonesia masih kental dengan aturan-aturan adat setempat dari masyarakat serta budaya yang ada di wilayah Indonesia. 8 5 Produk Tembakau Produk tembakau adalah hasil bumi yang diproses dari daun tanaman yang juga dinamai sama.Tanaman tembakau terutama adalah Nicotiana tabacum dan 7 Daeng Salamuddin,FCTC Tata Niaga Tembakau dan Kebijakan Nasional, Artikel Tribun Jabar. www.tribun jabar.com. hari Minggu 5012014 8 Hestiana, Pengertian Hukum Nasional .http:hestian3kj2.blogspot.com201201 pengertian-hukum-nasional.html. hari Sabtu 04012014 Universitas Sumatera Utara Nicotiana rustica , meskipun beberapa anggota Nicotiana lainnya juga dipakai dalam tingkat sangat terbatas. Tembakau adalah produk pertanian semusim yang bukan termasuk komoditas pangan , melainkan komoditas perkebunan . Produk ini dikonsumsi bukan untuk makanan tetapi sebagai pengisi waktu luang atau hiburan, yaitu sebagai bahan baku rokok dan cerutu. Tembakau juga dapat dikunyah . Kandungan metabolit sekunder yang kaya juga membuatnya bermanfaat sebagai pestisida dan bahan baku obat. Tembakau telah lama digunakan sebagai entheogen di benua Amerika. Kedatangan bangsa eropa ke Amerika Utara mempopulerkan perdagangan tembakau terutama sebagai obat penenang. Kepopuleran ini menyebabkan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat bagian selatan. Setelah perang saudara Amerika Serikat , perubahan dalam permintaan dan tenaga kerja menyebabkan perkembangan industri rokok. Produk baru ini dengan cepat berkembang menjadi perusahaan-perusahaan tembakau hingga terjadi kontroversi ilmiah pada pertengahan abad ke-20. Dalam Bahasa Indonesia tembakau merupakan serapan dari bahasa asing. Bahasa Spanyol tabaco dianggap sebagai asal kata dalam bahasa Arawakan , khususnya, dalam bahasa Taino di Karibia , disebutkan mengacu pada gulungan daun-daun pada tumbuhan ini menurut Bartolome de Las Casas , 1552 atau bisa juga dari kata tabago, sejenis pipa berbentuk y untuk menghirup asap tembakau menurut Oviedo, daun-daun tembakau dirujuk sebagai Cohiba, tetapi Sp. tabaco juga It. tobacco umumnya digunakan untuk mendefinisikan tumbuhan obat- obatan sejak 1410 , yang berasal dari Bahasa Arab tabbaq, yang dikabarkan ada Universitas Sumatera Utara sejak abad ke-9 , sebagai nama dari berbagai jenis tumbuhan. Kata tobacco bahasa Inggris bisa jadi berasal dari Eropa, dan pada akhirnya diterapkan untuk tumbuhan sejenis yang berasal dari Amerika. 9

F. Metode Penelitian