perdamaian dan keamanan tetapi juga dapat dipakai untuk hal-hal lain tergantung dari kebiasaan masing-masing negara.
b. Convention konvensi
Dalam pengertian umum, terminologi convention juga mencakup pengertian perjanjian internasional secara umum. Dalam kaitannya, Pasal 38
Statuta Mahkamah Internasional menggunakan istilah International Conventions sebagai salah satu sumber hukum internasional. dengan demikian, menurut
pengertian umum, terminologi convention dapat disamakan dengan pengertian umum terminologi treaty. Dalam praktek internasional kedua istilah ini
menduduki tempat tertinggi didalam urutan perjanjian internasional. Dalam pengertian khusus, terminologi convention dikenal dengan istilah
bahasa Indonesia sebagai konvensi. Menurut pengertian ini. istilah konvensi digunakan untuk perjanjian-perjanjian multilateral yang beranggotakan banyak
negara. konvensi pada umumnya memberikan kesempatan kepada masyarakat internasional untuk berpartisipasi secara luas. Konvensi biasanya bersifat Law
Making artinya merumuskan kaidah-kaidah hukum bagi masyarakat internasional.
Perangkat-perangkat internasional yang dirundingkan atas prakarsa naungan organisasi internasional umumnya juga menggunakan istilah konvensi. Sebagai
contoh dapat dikemukakan konvensi-konvensi Jenewa 1949 tentang Perlindungan Korban Perang, konvensi-konvensi Wina 1961 dan 1963 mengenai Hukum
Diplomatik dan Hubungan Konsuler, dan banyak lagi.
c. Agreement Persetujuan
Terminologi agreement juga memiliki pengertian umum dan pengertian khusus. Dalam pengertian umum, Konvensi Wina tahun 1969 menggunakan
Universitas Sumatera Utara
terminologi agreement dalam artian yang luas. Selain memasukkan defenisi treaty sebagai international agreement, Konvensi tersebut juga menggunakan
terminologi international agreement bagi perangkat internasional yang tidak memenuhi defenisi treaty. dengan demikian, maka pengertian agreement secara
umum mencakup seluruh jenis perangkat internasional dan biasanya mempunyai kedudukan yang lebih rendah dari traktat dan konvensi.
Dalam pengertian khusus, terminologi agreement dalam bahasa Indonesia lebih dikenal dengan istilah persetujuan. Menurut pengertian ini, persetujuan
umumnya mengatur materi yang memiliki cakupan lebih kecil dibandingkan materi yang diatur dalam traktat. Terminologi persetujuan umumnya juga
digunakan pada perjanjian yang mengatur materi kerjasama di bidang ekonomi, kebudayaan, teknik dan ilmu pengetahuan.
d. Charter Piagam