orang sebesar 81,0, jarak kehamilan ≥ 2 tahun sebesar 68,4. Untuk pendidikan
57,0 ibu berpendidikan rendah. Ibu yang bekerja sebesar 60,8.
4.2.2. Ketimpangan Gender
Untuk menganalisis ketimpangan gender maka digunakan beberapa variabel meliputi distribusi makanan, beban ganda dan pengambilan keputusan. Untuk lebih
jelas dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.2. Distribusi Ketimpangan Gender di Wilayah Kerja Puskesmas Rumbio Jaya Kabupaten Kampar Tahun 2011
No Ketimpangan Gender
Jumlah orang Persentase
1 Distribusi Makanan
a. Baik 37
46,8 b. Kurang
Baik 42
53,2
Jumlah 79
100,0 2 Beban Ganda
a. Ada 28
35,4 b. Tidak
Ada 51
64,6
Jumlah 79
100,0 3 Pengambilan Keputusan
a. Baik 18
22,8 b. Kurang
Baik 61
77,2
Jumlah 79
100,0
Hasil penelitian menunjukkan 53,2 distribusi makanan pada ibu kurang
baik, ibu yang tidak mempunyai beban ganda sebanyak 64,6. Pengambilan keputusan dalam kehamilan kurang baik sebanyak 77,2.
Universitas Sumatera Utara
4.2.3. Kondisi Anemia
Distribusi frekuensi ibu menurut Anemia dalam kehamilan di wilayah kerja Puskesmas Rumbio Jaya Kabupaten Kampar Propinsi Riau Tahun 2011 dapat dilihat
pada tabel berikut ini : Tabel 4.3. Distribusi Kondisi Anemia di Wilayah Kerja Puskesmas Rumbio
Jaya Kabupaten Kampar Tahun 2011 No
Kondisi Anemia Jumlah orang
Persentase
1. Anemia 51
64,6 2. Tidak
Anemia 28
35,4
Jumlah 79
100,0
Dari Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas ibu menderita anemia dalam kehamilan sebanyak 51 orang 64,6.
4.3. Analisis Bivariat
Analisis yang digunakan adalah uji Chi-Square dengan hasil sebagai berikut :
4.3.1. Hubungan Umur Ibu dengan Anemia dalam kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Rumbio Jaya Kabupaten Kampar Tahun 2011
Hubungan umur ibu dengan anemia dalam kehamilan di wilayah kerja Puskesmas Rumbio Jaya Kabupaten Kampar tahun 2011 dapat dilihat pada tabel 4.4.
sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4. Hubungan Umur dengan Anemia dalam Kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Rumbio Jaya Kabupaten Kampar Tahun 2011
Kondisi Anemia Anemia Tidak
Anemia Umur
n N OR 95CI
p value
Berisiko 16 31,4
17 60,7
Tidak Berisiko 35
68,6 11
39,3
Jumlah 51 100
28 100
3,381 1,292-8,845
0,022
Berdasarkan Tabel 4.4 anemia ditemukan pada ibu yang tidak berisiko 68,6 dibandingkan dengan ibu yang berusia berisiko 31,4. Sedangkan ibu yang tidak
mengalami anemia 60,7 terdapat pada ibu dengan umur berisiko. Hasil uji chi square ada hubungan antara umur ibu dengan Anemia dalam kehamilan p=0,022.
Hasil analisis diperoleh nilai OR=3,381 artinya ibu hamil kelompok berisiko mempunyai peluang 3,381 kali mengalami anemia dibandingkan dengan ibu yang
berumur tidak berisiko. 4.3.2. Hubungan Jumlah Anak dengan Anemia dalam kehamilan di Wilayah
Kerja Puskesmas Rumbio Jaya Kabupaten Kampar Tahun 2011
Hubungan jumlah anak dengan anemia dalam kehamilan di wilayah kerja Puskesmas Rumbio Jaya Kabupaten Kampar tahun 2011 dapat dilihat pada tabel 4.5.
berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5. Hubungan Jumlah Anak dengan Anemia dalam Kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Rumbio Jaya Kabupaten Kampar
Tahun 2011
Kondisi Anemia Anemia Tidak
Anemia Jumlah Anak
n N OR 95CI
p value
Berisiko 12 23,5
3 10,7
Tidak Berisiko 39
76,5 25
89,3
Jumlah 51 100
28 100
0,39 0,100-1,521
0,276
Berdasarkan Tabel 4.5 anemia ditemukan pada ibu hamil yang jumlah anaknya tidak berisiko atau
≤ 3 orang 76,5 dibandingkan dengan ibu yang jumlah anaknya berisiko atau 3 orang 23,5. Hasil uji chi square menunjukkan tidak ada
hubungan antara jumlah anak dengan Anemia dalam kehamilan p=0,276.
4.3.3. Hubungan Jarak Kehamilan dengan Anemia dalam Kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Rumbio Jaya Kabupaten Kampar
Tahun 2011 Hubungan jarak kehamilan dengan anemia dalam kehamilan di wilayah kerja
Puskesmas Rumbio Jaya Kabupaten Kampar tahun 2011 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6. Hubungan Jarak Kehamilan dengan Anemia dalam Kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Rumbio Jaya Kabupaten Kampar
Tahun 2011
Kondisi Anemia Anemia Tidak
Anemia Jarak
Kehamilan n N
OR 95CI p value
Berisiko 21 41,2
4 14,3
Tidak Berisiko 30
58,8 24
85,7
Jumlah 51 100
28 100
4,200 1,270-13,895
0,027
Berdasarkan Tabel 4.6 ditemukan bahwa sebagian besar anemia terjadi pada sibu yang mempunyai jarak kehamilan
≤ 2 tahun atau kelompok berisiko 41,2 dan ibu yang jarak kehamilannya 2 tahun atau kelompok tidak berisiko 58,8.
Hasil uji chi square terdapat hubungan antara jarak kehamilan dengan Anemia dalam kehamilan p=0,027. Hasil analisis diperoleh nilai OR=4,200 artinya ibu hamil
kelompok berisiko mempunyai peluang 4,200 kali mengalami anemia dibandingkan
dengan ibu yang berumur tidak berisiko. 4.3.4. Hubungan Distribusi Makanan dengan Anemia dalam Kehamilan di
Wilayah Kerja Puskesmas Rumbio Jaya Kabupaten Kampar Tahun 2011
Hubungan distribusi makanan dengan anemia dalam kehamilan di wilayah kerja Puskesmas Rumbio Jaya Kabupaten Kampar tahun 2011dapat dilihat pada tabel
4.7. berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7. Hubungan Distribusi Makanan dengan Anemia dalam Kehamilan
di Wilayah Kerja Puskesmas Rumbio Jaya Kabupaten Kampar Tahun 2011
Kondisi Anemia Anemia Tidak
Anemia Distribusi
Makanan n N
OR 95CI p value
Baik 19 37,3
18 64,3
Kurang Baik 32
62,7 10
35,7
Jumlah 51 100
28 100
3,032 1,162-7,910
0,039
Berdasarkan Tabel 4.7 diketahui anemia lebih banyak ditemukan pada ibu yang distribusi makanannya kurang baik 62,7 dibandingkan dengan ibu yang distribusi
makanannya baik 37,3. Sedangkan ibu yang tidak anemia mempunyai distribusi makanan yang baik 64,3. Hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,039 artinya ada
hubungan antara pembagian makanan dalam keluarga dengan anemia dalam kehamilan. Ibu yang distribusi makanannya kurang baik akan meningkatkan anemia
dibandingkan dengan ibu yang distribusi makanannya baik.
4.3.5. Hubungan Beban Ganda dengan Anemia dalam Kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Rumbio Jaya Kabupaten Kampar Tahun 2011
Hubungan beban ganda dengan anemia dalam kehamilan di wilayah kerja Puskesmas Rumbio Jaya Kabupaten Kampar tahun 2011 dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8. Hubungan Beban Ganda dengan Anemia dalam Kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Rumbio Jaya Kabupaten Kampar
Tahun 2011
Kondisi Anemia Anemia Tidak
Anemia Beban Ganda
n N OR 95CI
p value
Ada 10 19,6
18 64,3
Tidak Ada 41
80,4 10
35,7
Jumlah 51 100
28 100
0,136 0,048-0,382
0,000
Berdasarkan tabel 4.8 ditemukan anemia lebih banyak pada ibu yang tidak mempunyai beban ganda 80,4 dibandingkan dengan ibu yang mempunyai beban
ganda 19,6. Hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,000 artinya ada hubungan antara beban ganda dengan anemia dalam kehamilan. Hasil analisis diperoleh nilai OR =
0,136 artinya ibu yang mempunyai pekerjaan di rumah tangga, membantu mencari nafkah, melakukan pekerjaan sosial mempunyai peluang 0,136 kali mengalami
anemia dibandingkan dengan ibu yang tidak mempunyai beban ganda. 4.3.6. Hubungan Pengambilan Keputusan terhadap Kehamilan dengan Anemia
dalam kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Rumbio Jaya Kabupaten Kampar Tahun 2011
Hubungan pengambilan keputusan terhadap kehamilan dengan anemia di wilayah kerja Puskesmas Rumbio Jaya Kabupaten Kampar tahun 2011 dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9. Hubungan Pengambilan Keputusan terhadap Kehamilan dengan
Anemia dalam kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Rumbio Jaya Kabupaten Kampar Tahun 2011
Kondisi Anemia Anemia Tidak
Anemia Pengambilan
Keputusan n n
OR 95CI p value
Baik 13 25,5
5 17,9
Kurang Baik 38
74,5 23
82,1
Jumlah 51 100
28 100
0,635 0,200-2,015
0,622
Berdasarkan Tabel 4.9 ditemukan anemia lebih banyak terjadi pada ibu yang pengambilan keputusannya kurang baik 74,5 dibandingkan dengan ibu yang
pengambilan keputusan terhadap kehamilannya baik 25,5. Secara statistik tidak ada hubungan yang signifikan antara pengambilan keputusan terhadap kehamilan
dengan kejadian anemia p=0,622.
4.4. Analisis Multivariat