Metode Penelitian Drs. Bebas Surbakti

Buku-buku tersebut diatas menyajikan permasalahan HIVAIDS tetapi belum terdapat penelitian yang memfokuskan kepada bagaimana sikap dan pandangan masyarakat terhadap penderita HIVAIDS sampai kepada bagaimana penanganan para penderita ataupun orang yang masih diduga sebagai penderita khususnya yang berada di wilayah Kotamadya Medan dalam kurun waktu 1987-1990.

1.5 Metode Penelitian

Suatu tulisan maupun karya ilmiah yang memenuhi syarat adalah tulisan yang didukung oleh data-data dan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya serta harus relevan dengan permasalahan yang ditulis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah meliputi: heuristik, verifikasi, interpretasi, historiografi. Langkah pertama yang dilakukan adalah melalui heuristik yaitu pengumpulan data atau fakta-fakta dan sumber-sumber yang sesuai dan mendukung objek yang diteliti. Proses yang digunakan dalam hal ini adalah dengan melakukan library research penelitian kepustakaanstudi literatur yaitu mengumpulkan sejumlah sumber tertulis baik primer maupun sekunder, yang berupa laporan, majalah, dan buku-buku yang berkaitan dengan objek yang dikaji. Sumber-sumber ini diperoleh dari Pemerintah Kotamadya Medan, Dinas Kesehatan Kota Medan, Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara, Lembaga Swadaya Masyarakat LSM berupa laporan-laporan yang dimiliki, Perpustakaan Universitas Sumatera Utara, Perpustakaan Daerah Propinsi Sumatera Utara dan Perpustakaan Kota Medan. Melalui studi kepustakaan, diperoleh data-data yang berkaitan dengan permasalahan serta merupakan acuan yang bersifat teoritis berupa sumber yang Universitas Sumatera Utara dapat mendukung dan memiliki relevansi dengan penelitian. Field research penelitian lapangan studi lapangan juga dilakukan dengan menggunakan wawancara yang tidak berstruktur dan bersifat tertutup. Penulis melakukan wawancara melalui beberapa informan yang dapat memberikan keterangan dalam penelitian ini sebagai informasi. Dalam melakukan wawancara, dipilih beberapa informan yang mengetahui tentang masalah yang dibahas. Langkah kedua yang dilakukan adalah dengan kritik sumber. Dalam tahapan ini, kritik dilakukan terhadap sumber yang telah terkumpul. Kritik yang dilakukan yaitu kritik intern dan juga ekstern. Kritik intern diperlukan guna menilai kelayakan data sedangkan kritik ekstern digunakan untuk menentukan keabsahan data. Tahapan selanjutnya adalah tahap interpretasi. Dalam tahapan ini, data yang diperoleh dianalisis sehingga melahirkan suatu analisis baru yang sifatnya lebih objektif dan ilmiah dari objek yang telah diteliti. Objek kajian yang jauh ke belakang membuat interpretasi menjadi sangat vital dan dibutuhkan keakuratan serta analisis yang tajam agar mendapat fakta sejarah yang objektif. Dengan kata lain, tahapan ini dilakukan dengan menyimpulkan kesaksian atau data-data informasi yang dapat dipercaya dari bahan-bahan yang ada. Tahapan terakhir adalah historiografi, yakni penulisan yang disusun berdasarkan interpretasi fakta-fakta yang ditemukan menjadi suatu kisah atau kajian yang menarik dan berarti, secara kronologis dan rasional. Dimana setelah penelitian, dituliskan kedalam skripsi. Universitas Sumatera Utara BAB II GAMBARAN UMUM KOTAMADYA MEDAN

2.1 Sejarah Singkat Kotamadya Medan