Peraturan Perundangan Jasa Lingkungan

multifungi DAS yang dapat diperjual belikan. Selanjutnya dibuat regulasi yang dapat menimbulkan permintaan. Perlu sebuah kerangka regulasi yang kuat dan penegakan hukum, transparansi, penghitungan secara ilmiah yang akurat dan sistem verifikasi yang terjamin. Di Indonesia mulai banyak dikembangkan bentuk-bentuk mekanisme imbal jasa lingkungan di beberapa daerah. Hal terpenting dalam skema imbal jasa yang dibuat menurut Setiawan et al 2010 memenuhi empat kriteria yaitu: realistis, kondisional, sukarela dan berpihak pada yang miskin. Sedangkan menurut BSR 2007 ada empat prasyarat keberhasilan PJL yaitu: 1. Jasa lingkungan yang benar-banar dipahami oleh seluruh pemangku kepentingan, serta adanya kemampuan teknis pengelolaannya 2. Informasi pasar yang mudah dipahami dan mudah diakses siapapun transparen dan akuntabel 3. Kerangka hukum yang suportif serta adanya lembaga pengawas yang kredibel 4. Selalu bersedia melakukan perbaikan mekanisme apabila ada keberatankritik.

2.3 Peraturan Perundangan Jasa Lingkungan

Peraturan perundangan yang berhubungan dengan PJL di Indonesia menurut Prasetyo et al 2009 yaitu : 1. UU 231997 tentang Lingkungan Hidup, mengatur kewenangan dalam pengelolaan lingkungan 2. UU 411999 tentang Kehutanan dan PP 62007, mengatur pengelolaan jasa lingkungan 3. UU 72004 tentang Pengelolaan Sumberdaya Air, mengatur jasa lingkungan terkait air 4. Kombinasi ketiga di atas dengan UU 342000 dan PP 652001 menjadi dasar bagi PJL di Indonesia 5. MPBCDM juga merupakan PJL, dan diatur pelaksanaannya dalam UU 172004 USAID 2007 mengemukakan bahwa kebijakan pengelolaan lingkungan, khususnya yang terkait dengan jasa perlindungan fungsi DAS merupakan landasan utama dalam mengembangkan skema pembayaran jasa lingkungan. Kebijakan pengelolaan lingkungan tersebut antara lain: 1. Undang Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air 2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah 3. Undang Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah 4. Peraturan Daerah tentang Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan 5. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor Kep-236mbu2003 Tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan 6. Keputusan Menteri Energi dan Sumber daya Mineral Nomor: 1451 K10Mem2000 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Tugas Pemerintahan di bidang Pengelolaan Air Bawah Tanah. Peraturan daerah mengenai jasa lingkungan terdapat di Kabupaten Lombok Barat yaitu Peraturan Daerah Perda No 4 tahun 2007 tentang pengelolaan jasa lingkungan untuk pemanfaatan air dan objek wisata di Kabupaten Lombok Barat Setiawan et al 2010. Perda Jasa Lingkungan Kabupaten Lombok Barat tersebut mengatur bahwa 75 persen dana jasa lingkungan yang terkumpul akan dikembalikan ke alam untuk mendukung kegiatan konservasi, rehabilitasi dan penguatan kegiatan ekonomi masyarakat sekitar hutan, sedangkan 25 persen akan dialokasikan bagi pembangunan infrastruktur yang akan dilakukan oleh pemerintah daerah. 2.4 Penelitian Terdahulu 2.4.1 Jasa lingkungan di Pulau Lombok