47 konveyor sering kali berhimpit dengan sisi konveyor selama proses pendinginan berjalan. Hal ini
semakin menambah jumlah roti manis isi yang mengalami penyimpangan mutu penyok.
F. USULAN PERBAIKAN
Pada umumnya, tindak lanjut dari audit, baik internal maupun eksternal, adalah review manajemen yang hasilnya digunakan sebagai masukan untuk perbaikan mutu. Adanya kegiatan audit
dan review manajemen yang dilakukan secara teratur inilah yang menjamin terjadinya proses perbaikan mutu berkesinambungan Muhandri dan Kadarisman, 2008. Perbaikan mutu
berkesinambungan merupakan salah satu dari empat pilar dalam manajemen mutu. Penerapan perbaikan mutu yang berkesinambungan merupakan upaya yang dilakukan untuk mendukung sistem
jaminan mutu pangan terhadap kepuasan konsumen Gambar 8.
Gambar 8. Perbaikan mutu berkesinambungan dalam manajemen mutu BAPSI, 2010. Dari hasil audit mutu yang telah dilaksanakan, terlihat bahwa ada beberapa faktor yang
mempengaruhi terjadinya penyok pada roti manis isi. Usulan perbaikan yang disusun bertujuan untuk memperbaiki sistem mutu produksi roti manis isi yang saat ini berjalan di PT Nippon Indosari
Corpindo Tbk sehingga jumlah penyok roti dapat dikurangi. Usulan tersebut dibuat berdasarkan hasil analisis audit mutu yang dilakukan terhadap faktor-faktor penyebab roti penyok. Berikut merupakan
beberapa usulan mengenai perbaikan sistem mutu proses produksi roti manis isi.
1. Penggunaan Depanner Otomatis pada Proses Depanning
Depanning merupakan proses peletakan roti dari loyang ke atas konveyor berjalan setelah roti keluar dari oven. Proses depanning yang dilakukan di PT Nippon Indosari
Corpindo Tbk masih dijalankan secara manual dengan menggunakan operator. Menurut Olailani 2009, kelemahan penggunaan manusia dibandingkan dengan mesin untuk
menjalankan suatu proses produksi adalah manusia tidak memiliki kemampuan untuk melakukan aktivitas yang sama secara berulang-ulang dalam kurun waktu yang lama. Hal ini
terjadi karena manusia memiliki rasa bosan, tidak konsisten, dan karakteristik psikologis, seperti stress, moody, dan sejenisnya. Hal yang senada juga dikemukakan oleh Sanders dan
48 McCormick 1993, “it is easier to bend metal than twist arms” yang bisa diartikan merancang
produk ataupun alat untuk mencegah terjadinya kesalahan human error akan jauh lebih mudah bila dibandingkan mengharapkan orang operator jangan sampai melakukan kesalahan
pada saat bekerja. Penggunaan depanner merupakan salah satu solusi untuk menyelesaikan permasalahan
penyok roti manis isi pada proses peletakan roti depanning. Depanner akan mengangkat roti yang sudah dipanggang dari loyang yang keluar dari oven. Jadi, depanner akan membantu
operator untuk memindahkan roti yang panas dari loyang ke konveyor yang berjalan. Efisiensi depanner jauh lebih tinggi daripada depanning yang dioperasikan manual. Sistem depanning
yang disarankan adalah menggunakan depanner yang bekerja dengan sistem vakum. Penggunaan depanner otomatis ini akan melepaskan roti dari loyang dengan cepat dan
meminimalisir terjadinya kerusakan fisik pada produk. Vakum yang terdapat di dalam belt cups akan menghisap dan menarik roti keluar dari loyang. Berikut merupakan gambar dari
vacuum depanner yang biasa digunakan untuk memindahkan roti bulat dari loyang.
Gambar 9. Vacuum depanner.
2. Modifikasi Sistem Konveyor Berjalan untuk Mengangkat Roti dari
Loyang
Modifikasi ini dilakukan dengan menambahkan sistem konveyor untuk mengangkat roti dari loyang. Loyang yang masih berisi roti akan berjalan menuju bagian bawah konveyor
pendingin roti setelah loyang keluar dari oven. Konveyor pendingin roti ini akan berjalan diatas konveyor pengangkut loyang. Di bagian ujung konveyor pendingin terdapat bagian yang
akan mengangkat roti dari loyang sehingga roti-roti akan berjalan di atas konveyor pendingin sedangkan loyang-loyang tetap berjalan pada bagian konveyor bawah. Perbaikan sistem
dengan modifikasi konveyor ini tentunya memerlukan biaya yang jauh lebih ringan dibandingkan apabila digunakan depanner otomatis dengan sistem vakum. Berikut adalah
gambar sistem konveyor yang berjalan saat ini Gambar 10 dengan sistem modifikasi konveyor yang dapat dilakukan Gambar 11.
Gambar 10. Sistem konveyor saat ini. Belt cups
49 Gambar 11. Modifikasi konveyor.
3. Letak Exhaust Berada Tepat di Tempat Operator Depanning Bekerja dan