Audit Proses Produksi Analisis Data Hasil Audit Diskusi Dengan Pihak Industri Penyusunan Hipotesa

38 eksternal dan internal sehingga dapat ditentukan faktor yang berkontribusi pada masalah, mengkaji kembali faktor-faktor tersebut sehingga dapat ditentukan penyebab dari permasalahan, dan mengintegrasikan faktor penyebab masalah tersebut Hellriegel et al., 2002. Untuk menganalisisnya digunakan alat bantu kendali mutu seven tools selanjutnya, yakni diagram sebab-akibat. Diagram sebab-akibat cause-effect diagram merupakan visualisasi grafik sederhana yang dapat mengidentifikasi masalah secara praktis menurut sebab-sebab tetap hubungan di antara ciri-ciri dan faktor yang berpengaruh dan potensial cacat yang mudah dideteksi dan diukur oleh pemakainya Hubeis dan Kadarisman, 2007. Proses analisis dilakukan dengan melihat faktor-faktor utama yang biasanya menyebabkan suatu kejadian dapat terjadi. Faktor-faktor tersebut umumnya ada lima, yakni manusia, mesinalat, metode, lingkungan, dan bahan. Dengan melihat faktor-faktor utama tersebut selanjutnya akan dianalisi satu per satu faktor-faktor khusus dari faktor umum tersebut yang dapat menimbulkan penyimpangan mutu pada roti sehingga roti tidak lolos inspeksi.

6. Audit Proses Produksi

Faktor-faktor penduga penyebab kerusakan produk roti manis isi telah tersusun. Tahap selanjutnya adalah melakukan audit terhadap sistem mutu proses produksi yang berjalan di perusahaan. Audit yang dilakukan tetap bertali pusat kepada hasil analisis faktor-faktor yang diduga menyebabkan penyimpangan mutu pada roti manis isi. Namun, proses audit ini juga tidak menutup peluang munculnya faktor-faktor temuan baru yang sebelumnya tidak ada pada diagram sebab-akibat. Proses audit yang dilakukan mencangkup audit terhadap dokumen intruksi kerjaSOP proses produksi, penerapan instruksi kerjaSOP di lapangan, dan mengidentifikasi apakah ada perbedaan antara dokumen instruksi kerjaSOP dengan penerapannya di lapangan.

7. Analisis Data Hasil Audit

Dari hasil audit yang telah didapatkan selanjutnya akan dilakukan suatu analisis. Analisis dilakukan untuk menelaah dan menyusun hasil temuan aktivitas audit. Hasil dari analisis ini merupakan suatu kesimpulan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penyimpangan mutu pada roti manis isi.

8. Diskusi Dengan Pihak Industri

Tahap selanjutnya adalah diskusi. Diskusi dilakukan dengan pihak industri yang terkait mengenai persoalan yang dibahas. Diskusi ini dilakukan untuk memperoleh masukan dan informasi tambahan mengenai hasil audit maupun faktor-faktor yang sebenarnya mempengaruhi penyimpangan mutu pada roti manis isi.

9. Penyusunan Hipotesa

Hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya Vardiansyah, 2008. Hipotesa disusun mengenai faktor penyebab penyimpangan mutu kerusakan pada roti manis isi. Dari hasil keseluruhan audit dan diskusi yang dilakukan dengan pihak perusahaan, akhirnya diperoleh faktor-faktor 39 yang secara nyata mempengaruhi penyimpangan mutu pada roti manis isi di perusahaan. Karena ini masih merupakan jawaban sementara maka selanjutnya akan dibuat suatu usulan perbaiakan untuk melihat pengaruh perbaikan faktor penyebab kerusakan roti manis isi.

10. Penyusunan Usulan Perbaikan dan Uji Coba di Lapangan