SIMPULAN Analysis of Food Safety System for Catering Industry, A Case Study in PT ELN, Jakarta
90
Departemen Kesehatan. 2001. Profil Kesehatan di Indonesia. Jakarta : Pusat Data Kesehatan.
Dinas Kesehatan Kota Depok. 2012. Sie Penyehatan Lingkungan Kota Depok. Direktori Jendral Pengawasan Obat dan Makanan Ditjen POM. 1996. Pedoman
Penerapan Cara Produksi Pangan Yang Baik CPPB . Jakarta : Ditjen
POM, Departemen Kesehatan. Ditjen Pengawasan Obat dan Makanan. 1996. Pedoman Umum HACCP Hazard
Analysis Critical Control Point . Jakarta : Ditjen POM, Departemen
Kesehatan. Embarek, B. 2004. Safe Food Supply and Global Health – WHO’s Perspective.
Proceeding 4
th
Asian Conference on Food Safety and Nutrition Safety ,
Bali, Indonesia. Efriza. 2009. Efektivitas Media Promosi Dalam Meningkatkan Pengetahuan Siswa,
Guru, dan Pedagang Tentang Keamanan Pangan . IPB
Fardiaz, S. 1994. Pengendalian Keamanan dan Penerapan HACCP dalam Perusahaan Jasa Boga
. Dalam : Buletin Teknologi dan Industri Pangan, Vol. 5, No. 3, hal. 71-78.
Ganowiak, Z. 1992. Objectives of investigation of foodbome disease out breaks. Dalam: Proceedings of 3rd World Congress Foodbome Infections and
Intoxications , Vol. I, hal. 64-66. Berlin.
Gumilar, G.G. 2009. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Kontaminasi Makanan di Tempat Pengolahan Makanan TPM Jasa Boga
Golongan A Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung . UI. Hal : 151 – 153.
Hathaway, S. 1999. Management of Food Safety in International Trade. Food Control 10
: 247 – 253. Imari, S. 2011. Investigasi KLB Keracunan Pangan. FETP, Kementrian Kesehatan
RI-WHO. Hal : 1-3. Jacob, M. 1989. Save Food Handling. World Health Organzation.
Jenie, BSL. 1998. Sanitasi Dalam Industri Pangan. Bogor : Pusat Antar Universitas, IPB.
Kantor Menteri Kesehatan, 2011. Permenkes RI Nomor 1096MenkesPERVI2011 tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Jasaboga.
91
Kennedy, J.E and Dermawan, R. 2009. Marketing Communication. Jakarta : PT. Buana Ilmu Populer.
Longree, K. 1980. Quantity Food Sanitation. New York .John Willey and Sons. Hal : 102- 105.
Maryon, A. 1998. Food Supply Chain Management. Departement of Public Health Science, King’s St Thomas’ School of Medicine. Hlm : 214.
Nasution, R. 2003. Teknik Sampling. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara.
National Advisory Committee on Microbiological Criteria for Foods NACMCF. 1998. Hazard Analysis and Critical Control Point System and Guidelines
for Its application. J. Food Protect. 61 : 762 -775.
Nurlela. 1998. Hubungan Penyuluhan Penyehatan Makanan dan Minuman Dengan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Para Penjamah Makanan
. UI. Hal : 93- 94.
Orris, GD. 1999. Equivalence of Food Safety Assurance System. Food Control 10 : 255 – 260.
Purawidjaja, T. 1992. Study on the sanitation aspect of catering business in Jakarta. Dalam: Proceedings of 3rd World Congress Foodbome Infections and
Intoxications , Vol. II, hal. 819-822. Berlin.
Snyder, O.P. Jr. 1986. Microbiological quality assurance in foodservice operations. Food Technol. 40 7: 122.
Sparingga, R. 2011. Penyebab Kejadian Luar Biasa KLB Keracunan Pangan. Dalam : Lokakarya Keamanan Pangan Olahan
. Stevenson, ke. 1999. Introduction to Hazard Analysis Critical Control Point. HACCP
: A Systematic Approach to Food Safety. Third Edition. Hlm : 1-4. Sudibyo, A. 2008. Penyiapan Kelayakan Persyaratan Dasar dan Penyusunan
Rencana HACCP Untuk Produksi Mi Kering Pada PT. Kuala Pangan di Citeureup, Bogor
. IPB. Hal : 58 – 59. Suhaeni, E. 2011. Kontribusi Katering Dalam Kasus Keracunan Pangan. Dalam :
Harian Pelita , Edisi Desember 2011.