Perencanaan Regional Peranan Sektor Perikanan Dan Penentuan Komoditas Unggulan Dalam Pembangunan Wilayah Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat

kedalam beberapa tipe. Perbedaan-perbedaan pokok tertentu antara berbagai tipe bermanfaat dalam analisa mengenai perencanaan regional. Tipe perencanaan antara lain : 1 Perencanaan fisik adalah perencanaan struktur fisik suatu daerah, meliputi tata guna tanah, komunikasi, utilitas, dan sebagainya, dan berasal dari penataan dan pengendalian pengembangan kota, 2 Perencanaan ekonomi lebih berkenaan dengan struktur ekonomi suatu daerah dan tingkat kemakmurannya secara keseluruhan, 3 Perencanaan alokatif adalah perencanaan yang berkenaan dengan koordinasi, penyelarasan hal-hal yang bertentangan, agar dapat terjamin bahwa sistem yang bersangkutan tercakup secara efisien sepanjang waktu sesuai dengan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang ditempuh, 4 Perencanaan inovatif berkenaan dengan perbaikan atau pengembangan sistem yang bersangkutan sebagai keseluruhan, dengan menunjukkan sasaran baru dan berusaha menimbulkan perubahan-perubahan besar Glasson J 1977. Kebijaksanaan ekonomi regional adalah penggunaan secara sadar berbagai macam peralatan instrument untuk merealisasikan tujuan-tujuan regional, dan tanpa adanya usaha yang disengaja tersebut tidak akan tercapai. Kebijaksanaan pembangunan regional harus disesuaikan dengan struktur dasar masing-masing daerah. Salah satu tujuan dari kebijaksanaan pembangunan adalah mengurangi perbedaan dalam tingkat pembangunan atau perkembangan dan kemakmuran antar daerah yang satu dengan daerah yang lain Kadariah 1985 Untuk melaksanakan perencanaan pembangunan terdapat beberapa teknik analisis regional yang dapat dipergunakan untuk menentukan lokasi yang sesuai dengan aktifitas ekonomi. Teknik-teknik tersebut antara lain basis ekonomi, multiflier effect, model grafitsi, analisis titik pertumbuhan dan analisis I-O Richardson HW 1991

2.4 Teori Basis Ekonomi

Inti dari model ekonomi basis adalah bahwa arah dan pertumbuhan suatu wilayah ditentukan oleh wilayah tersebut. Ekspor tersebut berupa barang dan jasa, termasuk tenaga kerja Budiharsono S 2001. Analisis dilakukan dengan mencari hubungan interaksi perekonomian daerah dengan wilayah-wilayah di luarnya. Proses interaksi ini memungkinkan adanya proses impor dan ekspor dari suatu daerah ke daerah lainnya, sehingga ditentukan bahwa inti dari model ekonomi basis adalah arah dan pertumbuhan suatu wilayah ditentukan oleh adanya ekspor di wilayah sendiri. Menurut Glasson J 1977 dalam teori basis ekonomi perekonomian regional dibagi menjadi dua sektor : kegiatan basis dan kegiatan bukan basis. Kegiatan basis adalah kegiatan-kegiatan yang mengekspor barang dan jasa ke tempat-tempat di luar batas perekonomian masyarakat yang bersangkutan. Kegiatan bukan basis adalah kegiatan yang menyediakan barang-barang yang dibutuhkan oleh orang-orang yang bertempat tinggal di dalam batas-batas perekonomian masyarakat yang bersangkutan. Total keseluruhan ekonomi sektor basis dan non basis menggambarkan kondisi perekonomian wilayah tersebut. Sektor basis sangat dipengaruhi oleh permintaan luar daerah secara langsung, begitu pula sektor non basis juga dipengaruhi oleh permintaan luar daerah secara tidak langsung. Mekanisme ini diawali dengan permintaan sektor basis yang kemudian membawa pengaruh pada sektor non basis Purnomo 2007 Budiharsono S 2001 menyatakan bahwa suatu sektor dapat diklasifikasikan sebagai sektor basis dan non basis didasarkan pada pengukuran langsung dan tidak langsung. Apabila faktor sumber daya biaya, tenaga kerja dan waktu tidak menjadi kendala, maka survai secara langsung dapat dilakukan untuk melihat secara lebih akurat apakah suatu sektor termasuk basis atau tidak. Apabila terdapat kendala biaya, tenaga kerja dan waktu maka tidak didapatkan data yang bersifat langsung sehingga pengukuran sektor basis dan tidak basis tersebut dapat dilakukan dengan pengukuran tidak langsung.

2.5 Location Quotient

Untuk mengetahui suatu sektor merupakan sektor basis atau non basis dapat digunakan beberapa metode, yaitu 1 metode pengukuran langsung dan 2 metode pengukuran tidak langsung. Metode pengukuran langsung dapat dilakukan dengan survai langsung untuk mengidentifikasikan sektor mana yang merupakan