Aspek Sosial Buda Keadaan Umum Kabupaten Sukabumi .1 Letak Geografis

5.1.6 Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang terdapat di Kabupaten Sukabumi antara lain berupa jalan yang dibagi lagi menjadi jalan nasional sepanjang 43,112 km, jalan propinsi 354,869 km, jalan kabupaten 1.506 km, dan jembatan sepanjang 3.101 m. Transportasi merupakan sesuatu yang mutlak diperlukan dalam usaha perikanan. Kegiatan transportasi di Kabupaten Sukabumi cukup baik,hal ini ditunjang dengan tersedianya alat transportasi dan prasarana jalan yang menghubungkan kota kabupaten dengan kecamatan dan antar kecamatan yang cukup baik. Jalan yang menghubungkan desa-desa dengan ibukota kecamatan telah ditingkatkan, sehingga mobilitas hasil pertanian dari desa menjadi lebih lancar. Selain itu, dengan jalur arteri dengan kota-kota besar memudahkan dalam kegiatan pemasaran hasil perikanan. Sarana dan prasarana yang berkaitan dengan pendidikan di Kabupaten Sukabumi diuraikan sebagai berikut Sekolah Dasar 1.176 buah, Madrasah Ibtidaiyah sebanyak 284 buah, dengan jumlah guru 11.013 guru, untuk pendidikan tingkat menengah pertama di Kabupaten Sukabumi terdapat gedung Sekolah Menengah Pertama sebanyak 144 buah, Madrasah Tsanawiyah 166 buah dengan total jumlah guru sebanyak 6.039 guru, dan untuk pendidikan tingkat menengah atas terdapat 88 Sekolah Menengah Atas, 56 Madrasah Aliyah dengan total jumlah guru untuk tingkat pendidikan ini sebanyak 3.070 guru. Infrastruktur kesehatan di Kabupaten Sukabumi terdiri atas 3 unit Rumah Sakit Umum Daerah, 58 unit Puskesmas, 102 unit Puskesmas Pembantu, 55 unit Puskesmas Keliling, 2.996 Posyandu, 357 orang Bidan, dan 270 orang Perawat. Infrastruktur keagamaan seperti masjid sebanyak 5.499 unit, mushola 1.137 unit, langgar 59.359 unit, pondok pesantren 252 unit, majlis taklim 4.727 unit, TKA TPA TQA 432 unit, gereja 11 buah, vihara 1 buah.

5.2 Kondisi Perekonomian Kabupaten Sukabumi

Suatu wilayah dikatakan mengalami perkembangan ekonomi bila kondisi perekonomiannya meningkat dari tahun ke tahun. Meningkat atau tidaknya kondisi perekonomian suatu wilayah dapat dianalisis berdasarkan indikator perekonomian, yaitu Produk Domestik Regional Bruto PDRB, PDRB per kapita, perubahan dan laju perekonomian Sukabumi.

5.2.1 PDRB dan PDRB Per Kapita

A Produk Domestik Regional Bruto PDRB Salah satu indikator ekonomi yang dapat dijadikan pertimbangan bagi pemerintah dalam menentukan rencana dan langkah strategis dalam pembangunan ekonomi, sehingga dapat menentukan skala prioritas pembangunan sektorial yang lebih tepat adalah Produk Domestik Regional Bruto PDRB. Produk Domestik Regional Bruto menggambarkan kemampuan daerah dalam mengelola sumberdaya yang dimiliki oleh suatu daerah untuk menghasilkan suatu produk melalui proses produksi. PDRB merupakan kemampuan suatu daerah dalam mengelola sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki, dapat dilihat dari Nilai Tambah yang mampu diciptakan akibat timbulnya berbagai aktivitas ekonomi dalam daerah tersebut. Produk Domestik Regional Bruto disajikan ke dalam dua tipe yaitu berdasarkan atas harga berlaku dan atas dasar harga konstan. Hal ini dimaksudkan agar perkembangan Produk Domestik Regional Bruto dapat ditelaah sebelum dan sesudah memperhitungkan pengaruh harga. Penyajian Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga konstan akan lebih mencerminkan perubahan Produk Domestik Regional Bruto tanpa dipengaruhi perubahan harga yang biasanya cenderung pada perubahan produksi. Angka yang didapat dari hasil perhitungan PDRB dapat digunakan sebagai indikator ekonomi yang bermanfaat sebagai imdikator 1 Pertumbuhan Ekonomi, 2 Struktur Perekonomian, 3 Tingkat Kesejahteraan Rakyat, 4 Tingkat Inflasi dan Deflasi. PDRB Kabupaten Sukabumi atas dasar harga berlaku menurut lapangan usaha Tahun 2002-2006 dapat dilihat pada Tabel 9, dan atas dasar harga konstan Tahun 2002-2006 pada Tabel 10. Berdasarkan Tabel 9, dapat dilihat bahwa PDRB Kabupaten Sukabumi atas dasar harga berlaku tahun 2002-2006 terus meningkat dimulai Tahun 2002 dengan nilai PDRB tanpa migas sebesar Rp 6,223,704.63 ; kemudian pada Tahun 2003 sebesar Rp 8.282.591,06; Tahun 2004 sebesar Rp 9.311.587,71; Tahun 2005 Rp 11.091.328,91 , dan pada Tahun 2006 Rp 12.914.077,67. Untuk nilai PDRB