Pengujian Keseragaman Data Perhitungan Waktu Standar Allowance dan Rating Factor

Tingkat ketelitian menunjukkan penyimpangan maksimum yang diijinkan, sedangkan tingkat keyakinan menunjukkan besarnya keyakinan pengukur akan hasil yang diperoleh telah memenuhi syarat ketelitian yang ditentukan. Jadi, tingkat ketelitian 5 dan tingkat keyakinan 99 berarti bahwa penyimpangan hasil pengukuran dari hasil yang sebenarnya maksimum sebesar 5 dan kemungkinan berhasil mendapatkan hasil yang demikian adalah 99. Dengan kata lain, jika pengukur sampai memperoleh hasil pengukuran yang menyimpang lebih dari 5 dari yang sebenarnya maka hasil yang demikian diijinkan paling banyak 1 dari jumlah keseluruhan hasil pengukuran.

3.12.3. Pengujian Keseragaman Data

Selama melakukan pengukuran maka adalah logis mendapatkan data yang tidak seragam. Karena ketidakseragaman muncul tanpa disadari, maka diperlukan suatu alat yang dapat mendeteksi ketidakseragaman tersebut. Alat yang dimaksud adalah Peta Control Shewhart. Prinsipnya adalah setiap data diplot dalam suatu peta kontrol yang telah ditentukan batas kontrol atas dan batas kontrol bawah, kemudian dilihat data yang berada didalam rentang kontrol dan diluar kontrol. Batas-batas kontrol yang dibentuk dari data merupakan batas seragam atau tidak seragamnya data. Data dikatakan seragam apabila data berada diantara kedua batas kontrol dan tidak seragam apabila berada diluar batas kontrol atas dan batas kontrol bawah. Dalam penentuan batas kontrol atas BKA dan batas kontrol bawa BKB sering digunakan batas 3 σ . Peta kontrol mempunyai batas-batas : Universitas Sumatera Utara BKA = X X σ 3 + BKB = X X σ 3 −

3.12.4. Perhitungan Waktu Standar

Untuk menghitung waktu standar maka perlu terlebih dahulu menghitung waktu siklus rata-rata yang disebut dengan waktu terpelih selective time, waktu penyesuaian rating factor dan waktu kelonggaran allowance. Wn = Wt x Rf Dimana : Wn = Waktu normal Wt = Waktu terpilih Rf = Rating factor Ws = Wn x 100 100 All − Dimana : Ws = Waktu standar All = Allowance

3.12.5. Allowance dan Rating Factor

Rating Factor adalah faktor yang diperoleh dengan membandingkan kecepatan bekerja dari pada seseorang operator dengan kecepatan normal menurut ukuran penelitian. Ada 5 sistem penyesuaian yang sering dipergunakan, antara lain : 1. Skill dan Effort 2. Westinghouse System of Rating Universitas Sumatera Utara Ada 4 faktor yang menjadi dasar penelitian, yaitu : a. Skill ketrampilan b. Effort usaha c. Condition kondisi kerja d. Consistency konsistensi 3. Schumard Rating Cara ini memberikan penilaian melalui kelas-kelas performansi kerja dimana setiap kelas memiliki nilai tersendiri. Faktor ini diperoleh dengan membandingkan nilai performansi kerja dari kelas yang bersangkutan dengan nilai performansi normal. 4. Objective Rating Faktor yang diperhatikan adalah kecepatan kerja dan tingkat kesulitan dalam pekerjaan. 5. Synthetic Rating Metode ini mengevaluasi kecepatan operator berdasarkan data waktu gerakan yang telah ditentukan terlebih dahulu. Prosedurnya adalah dengan mengukur waktu penyelesaian dari setiap elemen gerakan dan kemudian dibandingkan dengan waktu aktual dari data tabel waktu gerakan dan kemudian dihitung dengan harga rata-ratanya. Harga rata-rata inilah yang digunakan sebagai rating factor. Dalam menentukan waktu standar diperlukan suatu kelonggaran yang lebih dikenal sebagai allowance. Kelonggaran terbagi dalam 3 bagian, yaitu : Universitas Sumatera Utara a. Personal Allowance, yaitu kelonggaran yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan pribadi pekerja seperti ke WC, ibadah, dan hal-hal pribadi lainnya. b. Delay Allowance, yaitu waktu yang diberikan pada pekerja sebagai akibat dari keadaan yang tidak terduga yang dapat memperlambat jalannya pekerjaan. c. Fatique Allowance, yaitu kelonggaran yang diberikan untuk memperpanjang datangnya keletihanfatique. Universitas Sumatera Utara

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ilmiah merupakan suatu proses yang terkait dan tersusun secara sistematis. Rangkaian tersebut disusun dalam sebuah prosedur penelitian yang berisi tahapan-tahapan dan setiap tahapan merupakan bagian yang menentukan untuk tahapan selanjutnya. Dalam penelitian ilmiah dibituhkan dua syarat, yaitu pemahaman konsep dasar ilmu pengetahuan dan penguasaan metode penelitian. Dari kedua syarat tersebut akan melahirkan teknik berfikir secara ilmiah. Sudah tentu, metode yang dipilih berhubungan erat dengan prosedur, alat serta desain penelitian yang digunakan. Prosedur memberikan kepada peneliti urutan pekerjaan yang harus dilakukan dalam penelitian. Teknik penelitian mengatakan alat-alat pengukur apa yang diperlukan dalam melaksanakan suatu penelitian. Sedangkan metode penelitian memandu si peneliti tentang urutan bagaimana penelitian dilakukan. Hasil yang diperoleh dalam suatu penelitian memungkinkan untuk dikembangkan kembali dan merupakan dasar dari suatu proses belajar yang kritis terhadap permasalahan sekitarnya. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik, diperlukan langkah-langkah penelitian yang baik pula. Hal ini disebabkan suatu penelitian adalah suatu proses, sehingga perlu melewati setiap tahap proses dengan cermat dan teliti. Secara garis besar, tahapan yang akan dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar III.1. sebagai berikut. Universitas Sumatera Utara