Adapun letak KUA Cikole sekarang ini adalah berdampingan dengan kantor Kecamatan Cikole, tepatnya di jalan. Mayawati Atas No. 11 Sukabumi kode pos 43113,
dengan luas tanah 120 M² dan luas bangunan 90 M² dan dibangun pada Tahun 1991. Letak KUA Kecamatan Cikole tidak sulit dijangkau oleh masyarakat karena
posisinya yang sangat kondusif, artinya KUA tersebut berada di tengah-tengah lingkungan masyarakat. Sehingga sangat mudah bagi masyarakat untuk datang berkonsultasi mengenai
masalah perselisihan keluarga dan perkawinan. Kondisi bangunan KUA Kecamatan Cikole yang permanent dari segi kesehatan dan lingkungan maupun kegunaan juga layak untuk
digunakan.
49
Ruangan atau gedung tersebut sangat nyaman digunakan dalam aktifitas apapun seperti bimbinga penyuluhan agama dan pemberian penjelasan pada masyarakat yang
berada di wilayah tersebut, khususnya dalam kehidupan keluarga atau rumah tangga dalam perkawinan.
2. Tugas KUA Kecamatan Cikole
Berdasarkan Keputusan Menteri Agama KMA No. 517 Tahun 2001 KUA Cikole adalah instansi Departemen Agama yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
49
Profil KUA Kecamatan Cikole Sukabumi, h. 1
kantor Departemen Agama Kota Sukabumi di bidang Urusan Agama Islam dalam wilayah Kecamatan.
50
Dalam melaksanakan tugas tersebut, KUA Kecamatan menyelenggarakan statistik dan dokumentasi serta menyelenggarakan penyusunan surat dan kearsipan rumah tangga
kantor. Struktur organisasi KUA Kecamatan Cikole dikepalai oleh Junaidi dan penyuluh agama adalah Idang Mulyana dan Tuti Alawiyah sedangkan pengurus Administrasi Zakat
Wakaf adalah Agus Buhori.
3. Tata Cara Perwakafan di KUA Kecamatan Cikole
Adapun tata cara mewakafkan tanah milik di KUA Kecamatan Cikole yaitu sebagai berikut:
a. Calon wakif yang hendak mewakafkan tanah miliknya, diharapkan untuk
bermusyawarah terlebih dahulu dengan keluarganya agar dimasa yang akan datang, tanah yang diwakafkan tersebut tidak menjadi perselisihan
bagi keluarga mengenai keberadaan tanah tersebut. b.
Wakif, saksi dan nadzir yang ditunjuk datang ke kelurahan tempet tanah yang akan diwakafkan berada, dengan membawa bukti otentik
kepemilikan tanah tersebut. Kemudian pihak kekelurahan akan meneliti secara seksama tentang kelengkapan dan kebenaran tentang tanah
50
Ibid. h. 2
tersebut, setelah selesai kekelurahan memeberikan SK surat keterangan sebagai bukti kebenaran tanah tersebut. Pihak kekelurahan menembuskan
ke Kecamatan guna membererikan pernyataan pula tentang kebenaran tanah tersebut.
c. Setelah dilakukan pemeriksan di tingkat kekelurahan, calon wakif beserta
saksi dan nadzir yang telah ditunjuk datanng ke KUA selaku PPAIW dengan membawa kelengkapan dan surat keterangan dari Kelurahan dan
Kecamatan setempat, setelah itu PPAIW memeriksa persyarata wakaf dan selanjutnya mengesahkan nadzir.
d. Proses berikutnya, wakif mengucapkan ikrar wakaf dihadapan para
nadzir, saksi-saksi dan PPAIW, untuk selanjutnya PPAIW membuat akta ikrar wakaf AIW dan salinannya. PPAIW membuat akta dalam bentuk
w. 23 rangkap. Lembar pertama disimpan oleh PPAIW dan lembar kedua dilampirkan pada surat permohonan pendaftaran kepada kantor
pertanahan atau dalam hal ini Badan Pertanahan Nasional BPN, dan lembar ketiga ke PA yang mewilayahi tanah wakaf tersebut. Sedangkan
salinan AIW menurut w. 2a dibuat rangkap 4, lembar pertama disimpan oleh wakif, lembar kedua disimpan oleh nadzir, lembar ketiga dikirim ke
kandepag dan lembar keempat dikirim ke kepala desa yang mewilayahi tanah wakaf tersebut.