33
2.2.2 Kinerja
Salah satu ciri khas dari KPP modern adalah adanya Account Representative AR yang melaksanakan tugas-tugas pengawasan terhadap
pelaksanaan kewajiban oleh Wajib Pajak dan melayani penyelesaian Wajib Pajak.
Di dalam dunia usaha yang berkompetisi secara global, perusahaan memerlukan kinerja tinggi. Pada saat yang bersamaan pula,
karyawan memerlukan umpan balik atas hasil kerja mereka sebagai panduan bagi perilaku mereka di masa yang akan datang.
Sedarmayanti 1995
yang mengutip
paparan L.A.N
mengungkapkan definisi kinerja sebagai berikut : “Performance atau kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai
oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya
mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika.”
Disamping itu, kinerja performance diartikan sebagai hasil kerja seorang pekerja, sebuah proses manajemen atau suatu organisasi secara
keseluruhan, dimana hasil tersebut harus dapat ditunjukkan buktinya secara konkrit dan dapat diukur dibandingkan dengan standar yang telah
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
34
ditentukan.Makalah_Kinerja.pdffile.upi.eduDirektoriMakalah_Kinerja. pdf
2.2.3 Kinerja
Account Representative
Account Representative AR adalah petugas yang berada di Kantor Pelayanan Pajak KPP yang telah melaksanakan Sistem
Administrasi Modern. Account Representative AR berkewajiban melaksanakan
pengawasan kepatuhan
kewajiban perpajakan,
melaksanakan bimbingan dan melaksanakan himbauan kepada Wajib Pajak WP. Setiap Account Representative AR mempunyai beberapa
Wajib Pajak WP yang harus diawasi. Penugasan pelayanan oleh Account Representative AR dilakukan berdasarkan jenis usaha sehingga
meningkatkan profesionalisme dan meningkatkan produktivitas kerja karena pelaksanaan pekerjaan lebih terfokus. Account Representative AR
juga dilatih agar menjadi staf yang proaktif, bersikap melayani, dan memiliki pengetahuan perpajakan yang baik. Seorang Account
Representative AR memiliki akses terhadap rekening Wajib Pajak tax payer account secara on-line. Selain itu, Wajib Pajak dapat secara mudah
menghubungi Account Representative AR-nya baik secara langsung datang ke KPP maupun menggunakan telepon atau e-mail. DJP:2007
Menurut John Hutagaol 2007 “Account Representative adalah pegawai Direktorat Jendral Pajak yang bekerja pada KPP Wajib Pajak
Besar yang diberikan kepercayaan dan kewenangan untuk memberikan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
35
pelayanan, pembinaan dan pengawasan secara langsung kepada Wajib Pajak”. Keberadaan Account Representative diharapkan mampu menjamin
akurasi, konsistensi, dan efisiensi waktu di dalam memberikan pelayanan kepada Wajib Pajak dan juga dapat membangun hubungan yang lebih
terbuka didasari saling percaya antara Wajib Pajak dan KPP Wajib Pajak Besar, sehingga menciptakan peningkatan kepatuhan Wajib Pajak di dalam
memenuhi kewajiban dan haknya dibidang perpajakan. Tugas Account Representative adalah bertanggung jawab untuk membangun seluruh
kebutuhan administrasi yang dibutuhkan oleh Wajib Pajak di dalam memenuhi seluruh kewajiban perpajakannya. Account Representative juga
akan bertindak sebagai sumber informasi yang menyangkut tentang seluruh aspek perpajakan dan melakukan koordinasi serta tindak lanjut
dengan seksi terkait pada KPP Wajib Pajak Besar. Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud kinerja Account
Representative adalah hasil pencapaian dari tugas-tugas yang di lakukan oleh pegawai pajak yang ditunjuk oleh Dirjen pajak, yang bekerja pada
kantor pelayanan pajak dengan penerapan system perpajakan modern. Adapun untuk mengukur kinerja Account Representative
ditentukan dari indikator-indikator yang dikemukakan dalam Tugas dan Tanggung Jawab Account Representative berikut.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
36
2.2.3.1 Tugas dan Tanggung Jawab
Account Representative
Tugas dan tanggung jawab Account Representative yang berhubungan dengan Wajib Pajak menurut Siti Kurnia Rahayu 2010
adalah : a. Mengawasi kepatuhan Wajib Pajak melalui data dan Sistem
Administrasi Perpajakan Terpadu SAPT dan Sistem Informasi DJP SIDJP.
b. Memberikan himbauan dan konsultasi teknis bukan material perpajakan kepada Wajib Pajak.
c. Menganalisa kinerja Wajib Pajak, rekonsiliasi data Wajib Pajak dalam rangka intensifikasi.
d. Melakukan monitoring penyelesaian pemeriksaan pajak dan proses keberatan.
e. Melakukan evaluasi hasil banding. f. Memberikan bantuan kepada Wajib Pajak dalam memperoleh
ketegasan dan konfirmasi masalah perpajakan. g. Melakukan pemutakhiran data Wajib Pajak dan membuat company
profile Wajib Pajak. h. Menginformasikan ketentuan perpajakan terbaru kepada Wajib Pajak.
Menurut Rudi Fitrantio, adapun tugas Account Representative lain yang berhubungan dengan kantor dan petugas kantor lainnya, yaitu:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
37
a. Menerima SPT Tahunane-SPT Tahunan dari Pelaksana Seksi Pelayanan yang dinyatakan tidak lengkap.
b. Mencetak konsep Surat Permintaan Kelengkapan SPT Tahunane-SPT tahunan yang terdapat di dalam aplikasi pengawasan Drop Box,
selanjutnya meneruskan ke Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi untuk diteliti dan diparaf dan selanjutnya diteruskan kepada Kepala
KPP untuk disetujui dan ditandatangani. c. Surat Permintaan Kelengkapan SPT Tahunane-SPT Tahunan yang
telah ditandatangani oleh kepala KPP selanjutnya diproses sesuai SOP Tata Cara Penyampaian Dokumen.
d. Menerima kelengkapan SPT dari Petugas TPT untuk digabungkan dengan SPT Tahunane-SPT Tahunan.
e. SPT Tahunane-SPT Tahunan yang telah dinyatakan lengkap diteruskan ke Petugas TPT untuk dilakukan perekaman penerimaan
SPT Tahunane-SPT Tahunan serta loading e-SPT Tahunan. f. Dalam hal Surat Permintaan Kelengkapan SPT Tahunane-SPT
Tahunan tidak dipenuhi dalam batas waktu 30 tiga puluh hari sejak tanggal Surat Permintaan Kelengkapan SPT Tahunane-SPT Tahunan,
Account Representative mencetak konsep Surat Pemberitahuan SPT Dianggap Tidak Disampaikan selanjutnya meneruskan ke Kepala Seksi
Pengawasan dan Konsultasi untuk diteliti dan diparaf dan selanjutnya diteruskan kepada Kepala KPP untuk disetujui dan ditandatangani.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
38
g. Mencetak Daftar Nominatif SPT yang dianggap tidak disampaikan sebagaimana lampiran II. 11 dan mengirimkan ke Seksi PDI bersama
berkas SPT yang dianggap tidak disampaikan. h. Dalam hal terjadi kesalahan matematis dalam pengisian SPT, Account
Representative menerbitkan Surat Himbauan Pembetulan SPT sesuai dengan SOP Tata Cara Penerbitan Surat Himbauan Pembetulan SPT.
i. Dalam hal terjadi keterlambatan penyampaian SPT danatau keterlamabatan
pembayaran pajak,
Account Representative
menerbitkan Surat Tagihan Pajak sesuai dengan SOP Tata Cara Penerbitan Surat Tagihan Pajak.
2.2.3.2 Syarat Profesionalisme
Account Representative
Menurut Siti Kurnia Rahayu 2010, syarat profesionalisme
Account Representative adalah:
1. Knowledge - Menguasai ketentuan perpajakan
- Menguasai seluruh jenis pajak - Menguasai teknologi informasi.
2. Skills - Mengawasi pemenuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak
- Memahami karakteristik perusahaan dan industry Wajib Pajak
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
39
- Melakukan analisis data dan potensi perpajakan yang diperoleh dari berbagai sumber
- Memberikan pelayanan prima - Berkomunikasi dengan baik dengan Wajib Pajak
3. Attitude - Proaktif
- Inovatif - Kreatif
- Komunikatif - Responsif
2.2.4 Kualitas Pemeriksaan Pajak
Beberapa pakar kualitas mendefinisikan Kualitas dengan beragam interpretasi. Definisi kualitas menurut Juran 1962 yaitu
“ Kualitas adalah
kesesuaian dengan tujuan atau manfaatnya”. Menurut Crosby 1979 Kualitas adalah kesesuaian kebutuhan yang meliputi availability, delivery,
realinility, maintainability, dan cost effectiveness. Berdasarkan pengertian diatas, kualitas merupakan suatu
kepuasan dari satu barang atau jasa sesuai dengan yang diharapkan atau diinginkan.
Pengertian pemeriksaan pajak menurut Diaz Priantara 67:2009 pemeriksaan didefinisikan sebagai:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
40
“Serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data, keterangan, danatau bukti yang dilaksanakan secara objektif dan
professional berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan danatau untuk tujuan lain
dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan.” Berdasarkan pengertian ini maka salah satu fokus pemeriksaan
pajak adalah pada ketaatan dan kepatuhan Wajib Pajak dalam menjalankan azas self assessment. Tindak lanjut pemeriksaan pajak akan membawa
kemungkinan kepada keberatan dan banding yang kelak harus diselesaikan di Pengadilan Pajak atau membawa kemungkinan kepada penyelidikan,
penyidikan dan penyidikan yang harus diselesaikan di Pengadilan Umum. Oleh karena itu, derajat keyakinan yang harus diperoleh Pemeriksa Pajak
adalah keyakinan mutlak bahwa telah terjadi ketidak sesuaian penerapan peraturan perpajakan.
Dapat disimpulkan dari pengertian diatas, yang dimaksud dengan kualitas pemeriksaan pajak adalah suatu kondisi yang melebihi harapan
dari serangkaian kegiatan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan. Pemeriksaan akan berjalan dengan baik apabila didukung oleh
faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pemeriksaan pajak, faktor- faktor tersebut antara lain: Soni Sunardi Gumilar:2010
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
41
a. Teknologi informasi Kemajuan teknologi informasi telah luas dimanfaatkan oleh wajib
pajak. Seiring dengan perkembangan tersebut maka pemeriksa harus juga memanfaatkan perangkat teknologi informasi dengan sebutan
Computer Assisted Audit Technique CAAT. b. Jumlah sumber daya manusia
Jumlah sumber daya manusia harus sebanding dengan beban kerja pemeriksaan. Jika jumlah tidak dapat memadai karena pengadaan
sumber daya manusia melalui kualifikasi dan prosedur reciutment terbatas, maka untuk mengatasu jumlah pemeriksa yang terbatas adalah
dengan meningkatkan kualitas pemeriksa dan melengkapinya dengan teknologi informasi dalam pelaksanaan pemeriksaan.
c. Kualitas sumber daya Kualitas pemeriksa sangat dipengaruhi oleh pengalaman, latar
belakang, dan pendidikan. Dan kualitas pemeriksa akan mempengaruhi pemeriksaan. Solusi agar kesenjangan kualitas pemeriksa teratasi adalah
dengan melalui pendidikan dan pelatihan secara berkesinambungan dan sistem mutasi yang terencana serta penerapan reward and punishment.
d. Sarana dan prasarana Sarana prasarana pemeriksaan seperti komputer sangat diperlukan.
Pemeriksaan juga tidak akan berjalan dengan baik apabila terdapat kendala-kendala yang di hadapi dalam pemeriksaan. Kendala-
kendala tersebut antara lain:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
42
a. Psikologis Persepsi Wajib Pajak tentang pemeriksaan pajak dan persepsi
pemeriksa mengenai kepatuhan Wajib Pajak. Persepsi yang terbentuk pada Wajib Pajak maupun pemeriksa pajak
sangat tergantung pada penguasaan informasi. Apabila timbul ketimpangan informasi, maka timbul masalah psikologis antara kedua
belah pihak. Wajib Pajak timbul penolakan, pemeriksa pajak timbul kecurigaan.
b. Komunikasi Terdiri dari komitmen Wajib Pajak untuk membantu kelancaran
pemeriksaan pajak dan frekuensi pembahasan sementara temuan hasil pemeriksaan.
Komitmen wajib bakal timbul apabila Wajib Pajak memahami tujuan pemeriksaan dan apa yang menjadi hak dan kewajibannya, serta hak
dan kewajiaban mereka. Selain itu temuan sementara pemeriksaan pajak hendaknya disampaikan lebih dini untuk memberikan kesempatan
bagi Wajib Pajak menjelaskan dan memberikan buku, catatan atau dokumen tambahan yang mendukung penjelasan-penjelasannya.
Apabila komunikasi tidak kondusif maka hal ini dapat menghambat jalannya pemeriksaan pajak.
c. Teknis Terdiri dari ukuran perusahaan, pemanfaatan teknologi informasi,
kepemilikan modal, cakupan transaksi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
43
Semakin kompleks variabel teknis akan berdampak terhadap pelaksanaan pemeriksaan pajak.
d. Regulasi Terdiri dari kelengkapan ketentuan yang berlaku yang mengatur
perlakuan atas setiap transaksi yang timbul dan sejauh mana jangkauan hak pemajangan undang-undang domestik atas transaksi internasional.
2.2.5 Indikator Kualitas Pemeriksaan Pajak