Twiiter : 0,074 0,05
Instagram : 0,082 0,05 Terlihat bahwa ketiga sosial media memiliki distribusi data yang
normal 2.
Uji Homogenitas a
Hipotesis H
o
= Ketiga varians populasi adalah identik H
i
= Ketiga varians populasi adalah tidak identik b
Hasil SPSS
Tabel V.18 Hasil Perhitungan SPSS Uji Homogenitas
Sumber : Data Primer diolah bulan Mei 2015 c
Pengambilan Keputusan Probabilitas 0,008 0,05 maka H
o
ditolak d
Penjelasan Terlihat bahwa nilai probabilitas Levene Test adalah 0,008.
Karena probabilitas jauh di bawah 0,05, maka H
o
ditolak yang berarti bahwa ketiga varians populasi berbeda. Analisis
selanjutnya tidak dapat dilakukan karena asumsi ANOVA tidak terpenuhi.
Menggunakan transformasi Karena varians tidak sama, maka untuk melanjutkan analisis,
salah satu cara adalah mengubah transform jenis data dependent variabel Efektivitas Iklan ke bentuk tertentu, yang dalam kasus
ini menggunakan bentuk Logaritma 10. a
Hipotesis H
o
= Ketiga varians populasi adalah identik H
i
= Ketiga varians populasi adalah tidak identik b
Hasil SPSS
Tabel V.19 Hasil Perhitungan SPSS Uji Homogenitas Setelah Transformasi
Data
Sumber : Data Primer diolah bulan Mei 2015
c Pengambilan Keputusan
Probabilitas 0,099 0,05 maka H
o
diterima d
Penjelasan
Terlihat bahwa nilai probabilitas Levene Test adalah 0,099 setelah transformasi dilakukan. Karena probabilitas lebih besar
dari 0,05, maka H
o
diterima yang berarti bahwa ketiga varians populasi adalah identik.
3. Uji ANOVA
Uji ANOVA dilakukan untuk menguji apakah ketiga sampel mempunyai rata-rata Mean yang sama.
a Hipotesis
H
o
= Ketiga rata - rata populasi adalah identik H
a
= Ketiga rata - rata populasi adalah tidak identik b
Kriteria Pengujian 1
Jika probabilitas ≥ 0,05 maka H
o
diterima 2
Jika probabilitas 0,05 maka H
o
ditolak c
Hasil SPSS
Tabel V.20 Hasil Perhitungan SPSS Uji ANOVA Satu Arah
Sumber : Data Primer diolah bulan Mei 2015
d Hasil pengujian
Setelah dilakukan uji perbedaan mean, terlihat pada tabel bahwa probabilitas adalah 0,000.Probabilitas 0,000 0,05 taraf
signifikansi 5 maka H
o
ditolak. Maka bisa disimpulkan bahwa rata-rata efektivitas iklan di ketiga jejaring sosial tersebut
memang berbeda nyata.
F. Pembahasan
Hasil penelitian ini menjawab masalah yang ada dalam rumusan masalah, yaitu ada perbedaan efektivitas iklan di 3 tiga jejaring sosial dalam
penelitian ini yaitu Facebook, Twitter dan Instagram.Jejaring sosial atau jejaring sosial adalah media internet yang saat ini hampir semua orang
mampu mengaksesnya dimanapun dan kapanpun. Dengan jangkauan yang luas dan real time interaction sosial media mampu menyebar informasi
hanya dengan hitungan detik saja. Hal ini tentunya dimanfaatkan oleh berbagai kalangan dalam rangka mengembangkan suatu hal. Salah satunya
adalah bidang bisnis yang dewasa ini menyentuh ranah internet. Usaha kecil, menengah hingga besar sekalipun menggunakan jejaring sosial
sebagai salah satu media menyampaikan sesuatu kepada pelanggan atau stakeholders mereka dengan berbagai cara.Promosi merupakan salah satu
bidang yang dilakukan saat ini di dunia internet khususnya jejaring sosial sebagai interaksi antara perusahaan dengan stakeholders mereka. Tentunya
untuk memperoleh hasil yang maksimal, perusahaan perlu dengan jeli memanfaatkan jejaring sosial dengan maksimal. EPIC Model adalah salah
satu metode untuk mengukur efektivitas iklan dengan menggunakan skor rata rata. Skor rata
–rata ini nantinya akan menjadi tolak ukur apakah sebuah iklan sudah efektif dan tepat. Penelitian ini ingin menyampaikan
hasil EPIC Model dari 3 tiga jejaring sosial yang saat ini merupakan 3 tiga teratas yang paling sering digunakan. Hasil dari EPIC Rate dari
masing masing Jejaring sosial adalah Facebook sebesar 2,989, Twitter sebesar 2,974 dan Instagram sebesar 3,381. Hasil ini menunjukkan bahwa
Instagram memperoleh skor rata rata paling besar Hasil ini mengindikasikan bahwa Instagram merupakan jejaring sosial dengan skor
efektivitas paling tinggi dan dapat dikatakan sebagai media yang lebih efektif dibanding media lainnya. Namun hal ini bukan berarti bahwa
media lainnya tidak efektif. Media lainnya dalam penelitian ini, yaitu Facebook dan Twitter masuk dalam skala EPIC Rate cukup efektif. Hasil
penelitian ini juga mendukung bahwa Instagram adalah jejaring sosial dengan pertumbuhan pengguna aktif terbesar sebanyak 23 dan paling
digemari. Iklan di Instagram semakin menarik karena user interface yang unik.
95
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil data penelitian mengenai efektivitas iklan, ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Instagram memperoleh skor EPIC Rate paling besar dengan skor
3,381 skor ini berada dalam rentang skala EPIC “cukup efektif” yang
menunjukkan bahwa responden menilai Instagram sebagai media yang cukup dalam hal efektivitas iklan.
2. Facebook berada di urutan kedua skor EPIC Rate dengan skor 2,989
skor ini berada dalam rentang skala EPIC “cukup efektif” yang
menunjukkan bahwa responden menilai Facebook sebagai media yang cukup dalam hal efektivitas iklan.
3. Twitter berada di urutan paling akhir skor EPIC Rate dengan skor
2,974 skor ini berada dalam rentang skala EPIC “cukup efektif” yang
menunjukkan bahwa responden menilai Twitter sebagai media yang cukup dalam hal efektivitas iklan.
4. Ada perbedaan nyata efektivitas iklan dari ketiga jejaring sosial
Facebook, Twitter dan Instagram ditunjukkan dengan probabilitas hasil uji ANOVA sebesar 0,000 lebih kecil dari taraf signifikansi 5.