2. Uji Reliabilitas Alat ukur di samping valid juga harus memiliki keandalan atau reliabilitas,
suatu alat ukur dapat diandalkan jika alat ukur tersebut digunakan berulang kali akan memberikan hasil yang relatif sama tidak berbeda jauh.
Jika instrumen penelitian telah dinyatakan valid, selanjutnya reliabilitas diuji.Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrument
cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Uji reliabilitas yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan rumus Cronbach Alpha sebagai berikut:
{ ∑
} keterangan:
k = mean kuadrat antara subjek Σ = mean kuadrat kesalahan = varians total
Sugiyono, 2009:365 Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Cronbach Alpha 0,60. Hasil perhitungan Cronbach Alpha diinterpretasikan dengan tingkat keandalan koefisien korelasi sebagai berikut:
Antara 0,800 sampai 1,000 adalah sangat tinggi. Antara 0,600 sampai 0,799 adalah tinggi.
Antara 0,400 sampai 0,599 adalah cukup. Antara 0,200 sampai 0,399 adalah rendah.
Antara 0,000 sampai 0,199 adalah sangat rendah.
J. Teknik Analisis Data
1. Analisis Deskripsi
Sebelum melakukan uji hipotesis, dicari terlebih dahulu skor untuk masing –
masing dimensi pada EPIC model dengan langkah berikut : a.
Analisis Tabulasi Sederhana Dalam analisis tabulasi sederhana, data yang diperoleh diolah
ke bentuk persentase, dengan rumus sebagai berikut: P =
100
fi fi
Dimana : P = persentase responden yang memilih kategori tertentu
fi = jumlah responden yang memilih kategori tertentu Σfi = banyaknya jumlah responden
b. Skor Rata-rata
Setiap jawaban responden dari pertanyaan yang diberikan, diberikan bobot.Cara menghitung skor adalah dengan menjumlahkan
seluruh hasil kali nilai masing-masing bobotnya dibagi dengan jumlah total frekuensi.
Rumus:
fi
wi fi
x .
Dimana:
x
= rata-rata berbobot fi = frekuensi
wi= bobot Setelah itu, digunakan rentang skala penilaian untuk
menentukan posisi tanggapan responden dengan menggunakan nilai skor setiap variabel. Bobot alternatif jawaban yang terbentuk dari
teknik skala peringkat terdiri dari kisaran antara 1 sampai 5 yang menggambarkan posisi yang sangat negatif ke posisi yang positif.
Selanjutnya dihitung rentang skala dengan rumus, sebagai berikut: Rs =
M bobot
R
Dimana: R bobot = bobot terbesar
– bobot terkecil M = banyaknya kategori bobot
Rentang skala Likert yang dipakai dalam penelitian ini adalah 1 hingga 5,
maka rentang skala penilaian yang didapat adalah: Rs =
8 1
5
= 0,8 Sehingga posisi keputusannya menjadi:
STE TE CE
E SE
1,00 1,8
2,6 3,4 4,2
5,00 Keterangan:
STE = Sangat Tidak Efektif masuk skala 1,00 – 1,80
TE = Tidak Efektif masuk skala 1,80 – 2,60
CE = Cukup Efektif masuk skala 2,60 – 3,40
E = Efektif masuk skala 3,40 – 4,20
SE = Sangat Efektif masuk skala 4,20 – 5,00
Setiap dimensi EPIC Model yaitu Empathy empati; Persuasion persuasi; Impact dampak; Communication komunikasi, akan
dianalisis secara terpisah dengan menggunakan metode skor rata-rata untuk mengetahui efektifitas tiap dimensi tersebut dalam tiap produk
jejaring sosial Facebook, Twitter, dan Instagram yang nantinya nilai rata-rata itu akan dimasukkan dalam rentang skala posisi keputusan dari
sangat tidak efektif STE sampai dengan sangat efektif SE. 2.
Pengujian Hipotesis Permasalahan yang ada adalah apakah ada perbedaan efektivitas iklan di
jejaring sosial Facebook, Twitter dan Instagram,maka yang akan dilakukan dalam menguji hipotesis pada masalah tersebut adalah sebagai
berikut : a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui normalitas data. Jika diperoleh suatu data normal, maka menggunakan uji parametrik,
yaitu menggunakan One Way- Anova. Sedangkan jika diperoleh suatu data tidak normal, maka akan menggunakan uji non
parametrik, yaitu Uji Kruskal- Walls. Untuk menguji kenormalan distribusi data maka digunakan Uji Kolmogorov Smirnov. Langkah-
langkah dalam pengujian Kolmogrov Smirnov :