51 bebas. Uji Multikolinieritas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program
SPSS 16.0 for Windows. Sarjono dan Julianita 2011: 74 menyatakan pedoman kriteria pengujian multikolinieritas sebagai berikut:
Jika nilai VI F 10 maka tidak terjadi multikolinieritas di antara variabel bebas.
Jika nilai VI F 10 maka terjadi multikolinieritas di antara variabel bebas.
Dengan kata lain jika terjadi multikolinieritas antar variabel bebas maka uji korelasi ganda tidak dapat dilanjutkan. Akan tetapi jika tidak terjadi
multikolinieritas antar variabel maka uji korelasi ganda dapat dilanjutkan.
3. Pengujian Hipotesis
Pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi untuk memprediksi mencari pengaruh antar satu variabel atau
lebih. Analisis regresi yang digunakan adalah analisis regresi satu prediktor regresi sederhana dan analisis regresi dua prediktor regresi ganda.
a. Pengujian Hipotesis 1 dan 2
Analisis regresi sederhana digunakan untuk menguji hipotesis 1 dan hipotesis 2, yaitu pengaruh variabel Fasilitas Laboratorium Elektronika Dasar
terhadap variabel Prestasi Belajar Mata Pelajaran Praktik Teknik Elektronika dan pengaruh variabel Motivasi Belajar
terhadap variabel Prestasi Belajar Mata Pelajaran Praktik Teknik Elektronika dengan langkah-langkahnya sebagai berikut:
1 membuat persamaan garis regresi
Y = a + bX 11
Harga a dapat dihitung dengan rumus:
a =
∑��∑�
2
�−∑� ∑�� n∑�
2
−∑�
2
12
52
Harga b dapat dihitung dengan rumus:
b =
n∑��−∑� ∑� n∑�
2
−∑�
2
13 Dimana:
Y = variabel tergantung dependen
X = variabel bebas
a = konstanta
b = koefisien arah regresi
Sugiyono, 2010: 262
2 mencari koefisien korelasi antara prediktor x dengan kriterium y , dengan rumus sebagai berikut:
��� =
∑�� �∑�
2
�
2
14 Dimana:
Rxy = Korelasi antara variabel x dan y x
= x
i
– x y
= y
i
– y Sugiyono, 2010: 228
Bila harga r bernilai positif, maka korelasinya positif, sebaliknya jika harga r negatif maka korelasinya juga negatif. Untuk menentukan
koefisien korelasi maka berpedoman pada tabel interpretasi koefisien korelasi seperti berikut:
Tabel 12. Tabel I nterpretasi Koefisien Korelasi
I nterval Koefisien Tingkat Hubungan
0,000-0,199 Sangat rendah
0,200-0,399 Rendah
0,400-0,599 Sedang
0,600-0,799 Kuat
0,800-1,000 Sangat kuat
Sugiyono, 2013: 231
3 Menguji signifikansi dengan uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui signifikansi antar variabel dan apakah hasilnya dapat diberlakukan pada populasi dimana sampel itu
diambil atau tidak. Adapun rumus uji t adalah:
53
� =
�√�−2 √1−�
2
15 Dimana:
t = nilai hitung
r = koefisien korelasi
n = jumlah sampel
Sugiyono, 2010: 230 Setelah hasil perhitungan kemudian t hitung dikonsultasikan dengan t
tabel dengan taraf signifikansi 5 . Dengan pedoman kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika nilai t
hit
t
tabel
, maka Ha diterima sehingga hasilnya signifikan dan dapat diberlakukan pada populasi dimana sampel
itu diambil. Jika nilai t
hit
≤ t
tabel
, maka Ho diterima dan Ha ditolak sehingga hasilnya tidak signifikan serta tidak dapat diberlakukan pada
populasi dimana sampel itu diambil. Sugiyono, 2013: 264
b. Pengujian Hipotesis 3