Pengertian Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM

32

d. Azas Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM

Azas yang dianut PKBM dapat diidentifikasi menjadi tujuh azas yang sesuai dengan tugas yang harus diemban oleh PKBM, yaitu: 1 Azas kemanfaatan, setiap kehadiran PKBM harus benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar dalam upaya memperbaiki dan mempertahankan kehidupannya. 2 Azas kebermaknaan, PKBM dengan segala potensinya harus mampu memberikan dan menciptakan program yang bermakna dan dapat meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat sekitar. 3 Azas kebersamaan, PKBM merupakan lembaga yang dikelola secara bersama-sama, digunakan bersama, dan untuk kepentingan bersama. 4 Azas kemandirian, PKBM dalam pelaksanaan dan pengembangan kegiatan harus mengutamakan kekuatan diri sendiri. 5 Azas keselarasan, setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh PKBM harus sesuai dan selaras dengan kondisi serta situasi masyarakat sekitar. 6 Azas kebutuhan, setiap kegiatan atau program pembelajaran yang dilaksanakan oleh PKBM harus dimulai dengan kegiatan pembelajaran yang benar-benar mendesak dan dibutuhkan oleh masyarakat. 7 Azas tolong – menolong, PKBM merupakan arena atau ajang belajar dan pembelajaran masyarakat yang didasarkan atas rasa saling asah dan saling asih di antara sesama warga masyarakat itu sendiri Umberto Sihombing, 1999: 109. Azas yang sudah ada dapat dikembangkan lagi sesuai dengan visi dan misi lembaga PKBM dan tidak bertentangan dengan program yang dilaksanakan.

e. Program–Program Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat sebagai bagian dari pendidikan nonformal, tentunya memiliki program-program pendidikan yang memberikan layanan kepada masyarakat. Program–program Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat meliputi: 33 1 Pendidikan Kecakapan Hidup 2 Pendidikan Anak Usia Dini 3 Pendidikan Kepemudaan 4 Pendidikan Pemberdayaan Perempuan 5 Pendidikan Keaksaraan 6 Pendidikan kecakapan hidup dan Pelatihan Kerja 7 Pendidikan Kesetaraan 8 Pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik Yoyon Suryono, 2009: 10.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini mengangkat tentang implementasi pendidikan kecakapan hidup di dalam program paket B, diantaranya adalah: 1. Hasil penelitian dari Ruli Giri Kusumaningtyas pada tahun 2008 mengenai Pemanfaatan Sumber Belajar Dalam Pembelajaran Pendidikan Kesetaraan Paket B Setara SMP Berbasis Pendidikan Kecakapan Hidup di PKBM Makmur Lestari Berbah, Sleman Yogyakarta. Penelitian ini menjelaskan tentang proses pemanfaatan sumber belajar terbatas pada jenis sumber belajar terbatas pada jenis sumber belajar berupa orang, bahan, lingkungan, alat, dan perlengkapan. Pemanfaatan sumber belajar dilaksanakan melalui tahap perencanaan pemilihan sumber belajar yang akan digunakan, pelaksanaan dengan menggabungkan berbagai jenis sumber belajar, dan evaluasi dengan melihat respon peserta didik selama proses pembelajaran dan hasil tes atau tugas peserta didik. Faktor pendukung pemanfaatan sumber belajar adalah pendidik mudah merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, dan motivasi peserta didik tinggi. Faktor penghambat pemanfaatan sumber belajar adalah