99
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian terhadap pembelajaran dengan menggunakan metode role playing
diawali dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pelaksanaan metode ini melibatkan siswa secara lebih aktif. Siswa diminta memerankan
tokoh-tokoh kemerdekaan, sehingga siswa belajar melalui proses. Penerapan metode role playing dalam pembelajaran IPS yang dapat meningkatkan hasil
belajar IPS siswa kelas V SDN Sendangadi 1. Nilai tertinggi pada siklus I adalah 95 dan nilai terendah 45 dengan nilai rata-rata pada kondisi awal
sebesar 10,1 yaitu dari nilai rata-rata pada kondisi awal sebesar 67,6 menjadi 74,4 pada siklus I dengan skor ketuntasan 74. Sementara itu, hasil belajar
afektif kelompok siswa kategori kurang 4 siswa 11, cukup 8 siswa 23, baik 14 siswa 40, dan sangat baik 9 siswa 26 dengan ketuntasan belajar
minimal baik. Dilihat dari ketuntasan belajar kognitif siswa yang mengacu pada KKM dari 35 siswa, 26 siswa dinyatakan tuntas dan 9 siswa mempunyai
nilai yang belum tuntas. Dilihat dari ketuntasan belajar afektif, 23 siswa dinyatakan tuntas dan 12 siswa dinyatakan belum tuntas. Tindakan siklus II
perubahan data yang diperoleh menunjukkan rerata hasil belajar kognitif IPS 81,3 dengan nilai tertinggi 10 dan terendah 60. Ketuntasan belajar kognitif
siswa yang diperoleh adalah 89. Sedangkan hasil belajar afektif kategori cukup 3 siswa 9, baik 18 siswa 51, dan sangat baik 14 siswa 40 dan
ketuntasan belajar afektif siswa yang diperoleh adalah 91.
100 Pelaksanaan pembelajaran dengan metode role playing membuka
kesempatan selebar-lebarnya siswa untuk belajar sesuai dengan dunianya, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa.
B. Saran
Penelitian ini merupakan PTK yang berusaha memperbaiki kualitas pendidikan dengan memulai dari kegiatan pembelajaran. Siswa kelas V SDN
Sendangadi 1 adalah satu pijakan untuk mewujudkan harapan tersebut. Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan hasil penelitian di atas,
maka peneliti menyarankan: 1.
Bagi guru SD diharapkan dapat mempelajari pembelajaran metode role playing
. Setelah itu berkeinginan melaksanakan, dapat merasakan manfaatnya, dan akan selalu berfikir bahwa pembelajaran proses itu
sangatlah penting. 2.
Sekolah dapat mendukung dan memfasilitasi kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anak. Pada akhirnya
pembelajaran yang sesungguhnya dapat diperoleh siswa secara utuh.
101
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Munjin Nasih dan Lilik Nur Kholidah 2009. Metode dan Teknik Pembelajaran PAI
. Bandung: Refika Aditama Asep Herry Hernawan, dkk. 2009. Pengembangan Kurikulum dan
Pembelajaran . Jakarta: Universitas Terbuka.
Asep Jihad Abdul Haris. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Press
B. Suryosubroto. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta
-, 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 22 Tahun 2006
. Jakarta: Depdiknas Etin Solihatin Raharjo. 2009. Cooperative Learning; Analisis Model
Pembelajaran. IPS. Jakarta: Bumi Aksara
Fakih Samlawi, Bunyamin Maftuh. 1998. Konsep Dasar IPS. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
FX. Soedarsono. 1996. Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Bagian Kedua Rancangan, Desain, dan Implementasi
. Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi.
Hanafiyah dan Cucu Suhana. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika Aditama.
Hidayati. 2002. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar. Yogyakarta: UNY.
Hisyam Zaini dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.
IG.A.K Wardhani, Kuswaya Wihardit. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.
102 Ischak S.U, dkk. 2006. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta:
Universitas Terbuka. Ismail Andang. 2006. Education Games; menjadi Cerdas dan Ceria dengan
Permainan Edukatif . Yogyakarta: Pilar Media.
Jakaria. M. 1997. Model Pembelajaran Konsep Dasar IPS di SD Modul Pendidikan IPS SD
. Jakarta: Universitas Terbuka. Kasihani Kasbolah. 1998. Penelitian Tindakan Kelas PTK. Jakarta: Depdikbud
Dikti. Moh. Uzer Usman. 1989. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Rosda.
Nana Saudih Sukmadinata. 2003. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset. Nana Sudjana. 2000. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algesindo. Nana Sudjana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Remaja Rosdakarya. Oemar Hamalik. 2001. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan
Sistem . Bandung : Bumi Aksara.
Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Puskur Balitbang Depdiknas. 2003. Model-model Pembelajaran Efektif. Diakses
dari http:www.puskur_balitbang_depdiknas.com
. pada tanggal 28 Maret 2013, Jam 10.15.
Rudy Gunawan. 2011. Pendidikan IPS; Filosofi, Konsep dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor–Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
103 Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan RD . Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi Mixed Methods. Jakarta: Alfabeta
Suhardjono. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT. Rineka Cipta. Suharsimi Arikunto, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
Aksara. Suharsimi Arikunto. 2010. Penelitian Tindakan. Yogyakarta: Aditya Media.
Sumadi Suryabrata. 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Press Suwarsih Madya, dkk. 1994. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta:
Lembaga Penelitian IKIP Yogyakarta. Suyanto. 1997. Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas PTK.
Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Syaiful Sagala. 2011. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.
Wahab A.A 2007. Konsep Dasar IPS. Jakarta: Universitas Terbuka. Zainal Abidin dan Yuliar Rosyid. 1980. Kurikulum Pengembangan
Pengetahuan Sosial . Jakarta: P3G Depdikbud.
Zuhairini, dkk. 1993. Metodologi Pendidikan Agama. Solo: Ramadhani. -, 2006. KTSP Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan
Pendidikan Dasar . Jakarta: BP. Cipta Jaya.
104
LAMPIRAN
105
Lampiran 1. Inisial Subyek Penelitian
No. Absen Inisial Nama siswa
No. Absen Inisial Nama siswa
1 RT
21 RP
2 AG
22 RQ
3 AGT
23 RVI
4 APT
24 RTN
5 ASL
25 AD
6 BY
26 STN
7 DJ
27 TS
8 DT
28 VRN
9 END
29 IQ
10 RZ
30 NVT
11 FDL
31 ALF
12 FR
32 ENZ
13 LGR
33 CRP
14 MDN
34 DS
15 MG
35 DSN
16 IM
17 FN
18 OKT
19 PD
20 RNI
106
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP
SIKLUS I PERTEMUAN KE 1
Satuan Pendidikan : SD Negeri Sendangadi 1
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas semester : V 2
HariTanggal : Rabu, 3 April 2013
Alokasi Waktu : 2 X 35 menit
A . Standar Kompetensi
2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan.
B. Kompetensi Dasar