Pendekatan Open-Ended Sistematika Penulisan Skripsi

2. Kegiatan matematika merupakan ragam berpikir Kegiatan matematika adalah kegiatan yang di dalamnya terjadi proses pengabstraksian dari pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari ke dalam dunia matematika atau sebaliknya. 3. Kegiatan siswa dan kegaitan matematika merupakan satu kesatuan Meskipun pada umumnya guru akan mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan pengalaman dan pertimbangan masing-masing, namun guru bisa membelajarkan siswa melalui kegiatan-kegiatan matematika yang mendasar untuk melayani siswa yang kemampuannya rendah. Pendekatan uniteral semacam ini dapat dikatakan terbuka terhadap kebutuhan siswa ataupun terbuka menurut ide matematika. Pendekatan Open-Ended memiliki beberapa keunggulan antara lain Suherman, 2003: 132-133, sebagai berikut. 1. Siswa berpartisipasi lebih aktif dalam pembelajaran dan sering mengeskpresikan idenya. 2. Siswa memiliki kesempatan lebih banyak dalam memanfaatkan pengetahuan dan ketrampilan matematika secara komperehensif. 3. Siswa dengan kemampuan matematika rendah dapat merespon permasalahan dengan cara mereka sendiri. 4. Siswa secara intrinsik termotivasi untuk memberikan bukti atau penejelasan. 5. Siswa memiliki pengalaman banyak untuk menemukan sesuatu dalam menjawab permaslahan.

2.1.3 Hands On Activity

Salah satu cara untuk mengaktifkan siswa dan membuat siswa selalu bersemangat dalam kegiatan belajar adalah melalui Hands on Activity. Menurut Freudenthal sebagaimana dikutip oleh Ardiyanto 2013, “Mathematic is human activity .” Pernyataan bahwa matematika merupakan suatu bentuk aktivitas manusia menunjukkan bahwa Freudenthal menempatkan matematika bukan sebagai produk jadi, melainkan sebagai suatu bentuk kegiatan dalam mengkonstruksi konsep matematika. Freudenthal mengenalkan istilah guided reinvention sebagai proses yang dilakukan siswa secara aktif untuk menemukan kembali suatu konsep matematika dengan bimbingan guru Ardiyanto, 2013: 179. Sejalan dengan ide Freudenthal tersebut, salah satu cara yang dapat digunakan adalah melalui Hands on Activity. Banyak ahli telah mendefinisikan Hands on Activity. Menurut Cook sebagaimana dikutip oleh Ardiyanto 2013: 179 menyatakan bahwa Hands on Acivity merupakan pembelajaran dengan melibatkan siswa untuk melakukan kegiatan matematika dengan benda-benda fisik sehingga siswa memiliki pengalam konkret sebelum belajar matematika. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Dedi dalam Pertiwi et al. 2013: 107 yang menjelaskan bahwa Hands on Activity adalah pembelajaran yang dirancang untuk melibatkan siswa dalam menggali informasi dan bertanya, beraktivitas dan menemukan, mengumpulkan data dan menganalisis, serta membuat kesimpulan sendiri. Dengan demikian Hands on Activity dapat diartikan sebagai pembelajaran yang dirancang untuk melibatkan siswa dalam menggali informasi dan bertanya, beraktivitas dan menemukan, mengumpulkan data dan menganalisis, serta membuat kesimpulan sendiri dengan menggunakan benda-benda fisik.