Tabel 2.3. Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif.
Fase Kegiatan Guru
Fase 1: Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa. Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran
yang dicapai pada pembelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.
Fase 2: Menyajikan informasi.
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.
Fase 3: Mengorganisasi
siswa ke
dalam kelompok-kelompok
belajar. Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana
caranya membentuk setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.
Fase 4: Membimbing kelompok.
Guru membimbing kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.
Fase 5: Presentasi hasil kerja dan
evaluasi. Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi
yang telah dipelajari atau masig-masing kelompok mempresentasikan hasil kelompoknya.
Fase 6: Memberikan penghargaan.
Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan
kelompok.
Sumber: Rudi 2013: 77 Pada intinya, pembelajaran kooperatif merupakan suatu pembelajaran
dengan pembentukan kelompok-kelompok belajar yang bertugas untuk menyelesaikan suatu permasalahan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Di
dalam pembelajaran kooperatif, sesama anggota dalam kelompok harus memiliki rasa saling tergantung, rasa tanggung jawab, serta penguasaan pengetahuan
prasyarat yang akan digunakan dalam kegiatan diskusi.
2.4.2 Model Pembelajaran Two Stay Two Stray TS-TS
Model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray TS-TS adalah model pembelajaran dua tinggal dua tamu dimana pembelajaran dimulai dengan
pembagian kelompok dan setiap kelompok terdiri dari tamu dan tuan rumah kemudian dari setiap kelompok, dua anggotanya bertamu pada kelompok lain
untuk bertanya materi dan tuan rumah dari anggota kelompok yang lain
menjelaskan materi pada anggota kelompok yang bertamu Suprijono, 2009:93. Sintaks model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel 2.4. Sintaks Model Pembelajaran TS-TS.
Fase Kegiatan Guru
Fase 1: Menyampaikan
apersepsi dan memotivasi siswa.
Guru menyampaikan apersepsi dan memotivasi siswa belajar.
Fase 2: Mengecek
pemahaman dasar siswa.
Guru mengajukan beberapa pertanyaan tentang materi yang diajarkan.
Fase 3: Menyajikan materi.
Guru menyajikan materi yang diajarkan. Fase 4:
Mengorganisasi siswa ke dalam kelompok-kelompok
belajar. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok
belajar dimana setiap kelompok terdiri dari 4 orang siswa. Nantinya, dua orang siswa bertamu ke
kelompok yang berbeda, dua orang lainnya tetap berada pada kelompoknya untuk menerima tamu
dan setelah selesai membahas materi yang disajikan, siswa kembali ke kelompok asalnya.
Fase 5: Membimbing kelompok.
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat siswa mengerjakan LKS, kemudian
membimbing kelompok
untuk melakukan
pertukaran kelompok. Fase 6:
Presentasi hasil kerja dan evaluasi.
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari dengan cara memberi
kesempatan pada
setiap kelompok
untuk mempresentasikan dan menyimpulkan hasil kerja
mereka. Fase 7:
Memberikan penghargaan. Guru menghargai hasil kerja kelompok dengan
memberi penghargaan pada kelompok yang memperoleh skor tertinggi.
Sumber: Rudi 2013: 78 Model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS merupakan salah satu tipe
model pembelajaran kooperatif yang dapat menumbuhkan keaktifan siswa. Siswa tidak hanya aktif berdiskusi di dalam kelompoknya masing-masing, namun juga
aktif untuk menggali informasi dari kelompok lain melalui kegiatan bertamu. Pengetahuan yang diperoleh siswa tidak hanya sebatas dari pertukaran pendapat di
dalam kelompoknya, namun siswa akan memperoleh berbagai variasi hasil diskusi dari kelompok lain. Tugas siswa tidak hanya sampai pada pertukaran informasi
dengan kelompok lain, namun masing-masing kelompok harus membandingkan hasil pekerjaan kelompok dengan lain kelompok, sehingga siswa dapat
menemukan kelebihan dan kekurangan dari hasil pekerjaan masing-masing kelompok.
2.5 Media Pembelajaran Lembar Kegiatan Siswa LKS