78
Sehingga diperoleh bahwa siswa dengan kemampuan berpikir kreatif tingkat atas adalah siswa yang mempunyai nilai tes kemampuan berpikir kreatif
lebih dari atau sama dengan 80. Sehingga peneliti mengajukan hipotesis bahwa kelas dengan kemampuan berpikir kreatif tinggi dapat dilihat jika lebih dari atau
sama dengan 80 siswa dalam suatu kelas memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 80 dalam test kemampuan berpikir kreatif
Hasil analisis menunjukkan hasil uji proporsi diperoleh nilai z
hitung
= 1, 84 Kriteria pengujiannya yaitu H
ditolak jika z
hitung
. Nilai didapat
dari daftar normal baku dengan peluang 0,5 - dengan = 0,05. Dalam hal
lainnya H diterima. Nilai
dengan atau
= 1,74. Karena z
hitung
= 1,84 = 1,64 maka H
ditolak. Artinya siswa kelas eksperimen yang model pembelajaran TGT dengan pendekatan PMRI berbasis
konservasi budaya berbantuan permainan tradisional merupakan siswa dengan kriteria berpikir kreatif tingkat atas. Perhitungan uji proporsi dapat dilihat pada
Lampiran 46 halaman 201.
4.3.2 Hasil Observasi
Observasi dilakukan sebanyak tiga kali selama proses pembelajaran di kelas eksperimen berlangsung. Observasi yang dilakukan meliputi observasi
aktivitas siswa, karakter siswa, kinerja guru, dan kualitas pembelajaran selama proses belajar mengajar berlangsung.
4.3.2.1 Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung, diperoleh data sebagai berikut.
79
Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Pertemuan Persentase
Kriteria
I 65,48
Cukup Aktif II
71,43 Aktif
III 79,76
Aktif Dari hasil pengamatan tampak bahwa persentase keaktifan siswa
meningkat dari pertemuan satu ke pertemuan berikutnya, yang berarti bahwa siswa semakin aktif dalam mengikuti pembelajaran. Rata-rata persentase keaktifan
siswa sebesar 72,23, sehingga siswa kelas tersebut tergolong siswa yang aktif. Untuk selengkapnya, perkembangan aktivitas siswa dapat dilihat pada lampiran
48, 49, dan 50 halaman 208, 211, dan 204.
4.3.2.2 Hasil Observasi Karakter Siswa
Berdasarkan hasil observasi karakter siswa selama proses pembelajaran berlangsung, karakter yang masuk dalam pengamatan adalah karakter disiplin,
kreatif, teliti, toleransi, rasa ingin tahu, jujur, cinta tanah air. Dari pengamatan observasi siswa diperoleh data sebagai berikut.
Tabel 4.7 Hasil Observasi Karakter Siswa
Pertemuan Persentase
Kriteria
I 69,64
Cukup Baik II
76,79 Baik
III 83,93
Sangat Baik Dari hasil pengamatan tampak bahwa persentase karakter siswa meningkat
dari pertemuan satu ke pertemuan berikutnya, yang berarti bahwa karakter siswa semakin baik. Rata-rata persentase karakter siswa sebesar 76,78, sehingga
karakter siswa kelas eksperimen tergolong baik. Untuk selengkapnya,
80
perkembangan karakter siswa dapat dilihat pada lampiran 51, 52, dan 53 halaman 218, 220, dan 222.
4.3.2.3 Hasil Observasi Kinerja Guru
Berdasarkan hasil observasi kinerja guru selama proses pembelajaran berlangsung, diperoleh data sebagai berikut.
Tabel 4.8 Hasil Observasi Kinerja Guru
Pertemuan Persentase
Kriteria
I 76,31
Baik II
81,58 Baik
III 84,1
Baik Dari hasil pengamatan tampak bahwa persentase kinerja guru meningkat
dari pertemuan satu ke pertemuan berikutnya, yang berarti bahwa kinerja guru semakin membaik. Rata-rata persentase kinerja guru sebesar 80,67, sehingga
kinerja guru tergolong baik. Untuk selengkapnya, perkembangan kinerja guru dapat dilihat pada Lampiran 54, 55, dan 56 halaman 225, 227, dan 229.
4.3.2.4 Hasil Observasi Kualitas Pembelajaran
Berdasarkan hasil pengamatan selama pembelajaran pada kelas eksperimen berlangsung, pada akhir pembelajaran observer mengisi sebuah
lembar pengamatan untuk mengetahui kualitas pembelajaran yang telah berlangsung selama tiga kali. Lembar pengamatan tersebut telah disusun sesuai
dengan pengembangan indikator kualitas pembelajaran. Sesuai dengan yang dikemukakan Arifin 2011 bahwa dalam penilaian
lembar pengamatan dilakukan dengan cara mengubah skor menjadi nilai dengan interval 0
– 100. Sesuai dengan perhitungan yang telah peneliti kemukakan pada bab sebelumnya maka diperoleh perhitungan hasil pengamatan menunjukkan
81
bahwa persentase kualitas pembelajaran adalah sebesar 74,81, yang artinya kualitas pembelajaran yang telah berlangsung selama tiga pertemuan di kelas
eksperimen tergolong baik. Untuk selengkapnya, indikator penyusunan lembar pengamatan kualitas pembelajaran dapat dilihat pada Lampiran 57 halaman 232
perhitungan kualitas pembelajaran kelas eksperimen dapat dilihat pada Lampiran 58 halaman 233.
4.4 Pembahasan