1.2 Perumusan Masalah
Dari latar belakang masalah dan penjelasan di atas yang telah diuraikan sebelumnya, maka peneliti merumuskan masalahnya sebagai berikut:
1. Apakah kebutuhan aktualisasi diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap
prestasi kerja perawat RSU Bunda Thamrin? 2.
Apakah penghargaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja perawat RSU Bunda Thamrin?
3. Apakah aktualisasi diri dan penghargaan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap prestasi kerja perawat RSU Bunda Thamrin Medan?
1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kebutuhan aktualisasi diri dan penghargaan terhadap prestasi kerja perawat RSU
Bunda Thamrin Medan.
1.3.2 Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan masukan tentang pengaruh kebutuhan aktualisasi diri dan penghargaan terhadap prestasi kerja perawat.
2. Bagi Peneliti
Sebagai bahan pembanding antara teori yang di dapat di bangku kuliah dan fakta di lapangan.
Universitas Sumatera Utara
3. Bagi Penulis Selanjutnya
Sebagai bahan informasi tentang pengaruh kebutuhan aktualisasi diri dan penghargaan terhadap prestasi kerja perawat.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Aktualisasi Diri 2.1.1 Pengertian Aktualisasi Diri
Menurut Goldstein dalam Suryabrata 2006:326. Aktualisasi diri adalah motif pokok yang mendorong tingkah laku individu organisme. Adanya dorongan-
dorongan yang berbeda misalkan dorongan untuk makan, seksual, ingin tahu, ingin memiliki, sebenarnya hanyalah manifestasi satu tujuan hidup pokok. Yaitu aktualisasi
diri. Apabila seseorang lapar, dia akan mengaktualisasikan dirinya dengan makan, apabila dia ingin pintar, dia mengaktualisasi dengan belajar, dan sebagainya.
Pemuasan kebutuhan-kebutuhan khusus tertentu itu memang merupakan syarat bagi realisasi diri seluruh organisme. Jadi, aktualisasi diri adalah kecenderungan kreatif
manusia. Menurut Sunyoto 2012:13 aktualisasi diri adalah kebutuhan yang paling
tinggi dari Maslow. Aktualisasi diri berkaitan dengan proses pengembangan akan potensi yang sesungguhnya dari seseorang. Menurut Sutrisno 2011:125 kebutuhan
aktualisasi diri merupakan tingkat kebutuhan yang paling tinggi. Untuk memenuhinya biasanya seseorang bertindak bukan atas dorongan orang lain melainkan karena
kesadaran dan keinginan diri sendiri. Dalam kondisi seseorang ingin memperlihatkan kemampuannya secara optimal di tempat masing-masing.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Maslow dalam Mangkunegara 2006:77 melukiskan kebutuhan ini sebagai “hasrat untuk makin menjadi diri sendiri sepenuh kemampuannya sendiri,
menjadi apa saja menurut kemampuannya”. Aktualisasi diri dapat diartikan sebagai perkembangan yang paling tinggi dan penggunaan semua bakat, potensi, serta
penggunaan semua kualitas dan kapasitas secara penuh. Karena aktualisasi diri adalah kebutuhan yang paling tinggi, maka ia menjadi kebutuhan yang paling rendah
prioritasnya. Orang harus memenuhi keempat kebutuhan dibawahnya untuk merasa butuh akan aktualisasi diri.
Aktualisasi diri sangat penting dan merupakan harga mati apabila ingin mencapai kesuksesan. Aktualisasi diri adalah tahap pencapaian oleh seorang manusia
terhadap apa yang mulai disadarinya ada dalam dirinya. Semua manusia akan mengalami fase itu, hanya saja sebagian dari manusia terjebak pada nilai-nilai atau
ukuran-ukuran pencapaian dari tiap tahap yang dikemukakan Maslow. Andai saja seorang manusia bisa cepat melampaui tiap tahapan itu dan segera mencapai tahapan
akhir yaitu aktualisasi diri, maka dia punya kesempatan untuk mencari tahu siapa dirinya sebenarnya. Arianto, 2009:66.
Jadi aktualisasi diri adalah suatu kebutuhan untuk mengungkapkan diri yaitu merupakan kebutuhan manusia yang paling tinggi dalam teori Maslow. Kebutuhan ini
akan muncul apabila kebutuhan-kebutuhan yang ada di bawahnya telah terpuaskan dengan baik. Kebutuhan aktualisasi ditandai sebagai hasrat individu untuk menjadi
Universitas Sumatera Utara
orang yang sesuai dengan keinginan dan potensi yang dimilikinya, atau hasrat dari individu untuk menyempurnakan dirinya melalui pengungkapan segenap potensi
yang dimilikinya. Menurut Hasibuan 2007:156 pemenuhan kebutuhan dapat dilakukan
pimpinan perusahaan dengan menyelenggarakan pendidikan dan latihan. Pendidikan aktualisasi diri berbeda dengan pendidikan lainnya, karena dua hal yakni:
1. Kebutuhan aktualisasi diri tidak dapat dipenuhi dari luar namun pemenuhannya
berdasarkan keinginan atas usaha individu itu sendiri. 2.
Aktualisasi diri berhubungan dengan perkembangan dan pertumbuhan seorang individu. Kebutuhan ini berlangsung terus terutama sejalan dengan meningkatkan
jenjang karier seorang individu.
2.1.2 Karakteristik Orang Yang Mengaktualisasikan dirinya
Menurut Maslow dalam Jess dan Gregory 2010:345, ada beberapa karakteristik yang menunjukkan seseorang mencapai aktualisasi diri. Karakteristik
tersebut antara lain adalah sebagai berikut: 1.
Mampu melihat realitas secara lebuh efisien 2.
Penerimaan akan diri, oran lain dan hal almiah 3.
Spontanitas, kesederhanaan dan kealamian 4.
Berpusat pada masalah 5.
Kebutuhan akan privasi 6.
Kemandirian 7.
Penghargaan yang selalu baru
Universitas Sumatera Utara
8. Pengalaman puncak
9. Ketertarikan sosial
10. Hubungan interpersonal yang kuat
11. Struktur karakter yang demokratis
12. Diskriminasi antara cara dan tujuan
13. Rasa jenaka atau humor yang filosofis
14. Kreatifitas
15. Tidak mengikuti apa yang tidak diharuskan oleh kultur
2.1.3 Kebutuhan Akan Beraktualisasi Diri
Aktualisasi diri tokoh utama dalam psikologi terlihat di bagian aktualisasi diri pada tingkat dalam hirarki Abraham Maslow Poduska, 2008:177. Tingkat yang
paling rendah adalah mengenai kebutuhan-kebutuhan jasmani; tingkat kedua, kebutuhan rasa aman; tingkat ketiga, kebutuhan cinta dan rasa memiliki; tingkat
keempat, kebutuhan harga diri; tingkat kelima dengan beraktualisasi diri.: 1.
Kebutuhan Jasmani atau Fisiologis Untuk mencapai tingkat kebutuhan jasmani secara memadai, tingkat-tingkat
daerah biologis dan psikologis harus terpuaskan. Pemuasan segi-segi biologis dari tingkat ini saja tidaklah cukup. Beberapa daerah kebutuhan jasmani manusia
adalah: lapar, haus, latihan atau gerak jasmani, seks, dan ransangan sensoris Poduska, 2008:178.
Universitas Sumatera Utara
2. Kebutuhan Rasa Aman
Hal objektif yang utama untuk pencukupan kebutuhan rasa aman adalah dengan mengetahui rasa takut. Apakah ketakutan itu berdasarkan realitas atau imajinasi
saja Poduska:2008:182. Kebutuhan keamanan sudah muncul sejak bayi, dalam bentuk menangis dan berteriak ketakutan karena perlakuan yang kasar atau karena
perlakuan yang dirasa sebagai sumber bahaya. Manusia akan merasa lebih aman berada dalm suasana semacam itu mengurangi kemungkinan adanya perubahan,
dadakan, kekacauan yang tiak terbayangkan sebelumnya Alwisol, 2004:258. 3.
Kebutuhan Cinta dan Rasa Memiliki Ada dua jenis cinta dewasa yakni deficiency atau D–love; orang yang mencintai
sesuatu yang tidak dimilikinya, seperti harga diri, seks, atau seseorang yang membuat dirinya menjadi tidak sendirian. Misalnya hubungan pacaran, hidup
bersama atau perkawinan yang membuat seseorang terpuaskan kenyamanan dan keamanannya. D-love adalah cinta yang mementingkan diri sendiri, lebih
memperoleh adari pada memberi. B-love didasarkan pada penilaian mengenai orang lain apa adanya, tanpa keinginan mengubah atau memanfaatkan orang itu.
Cinta yang berniat memiliki, tidak mempengaruhi, dan tertuma bertujuan memberi orang lain gambaran positif, penerimaan diri dan perasaan dicintai, yang membuka
kesempatan orang itu untuk berkembang Alwisol, 2004:259. 4.
Kebutuhan Harga Diri Menurut Poduska 2008: 201, ada dua jenis harga diri, yakni sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
a Menghargai diri sendiri self respect: orang membutuhkan pengetahuan
tentang dirinya sendiri, bahwa dirinya berharga, mampu menguasai tugas dan tantangan hidup.
b Mendapat penghargaan dari orang lain respect from others: orang
membutuhkan pengetahuan bahwa dirinya dikenal baik dan dinilai baik orang lain.
Kepuasan kebutuhan harga diri menimbulkan perasaaan dan sikap percaya diri, diri berharga, diri mampu, dan perasaan berguna dan penting di lingkungan
keberadaannya. Sebaliknya, frustasi karena kebutuhan harga diri tak terpuaskan akan menimbulkan perasaan dan sikap inferior, canggung, lemah, pasif,
tergantung, penakut, tidak mampu mengatasi tuntutan hidup dan rendah iri dalam bergaul.
5. Kebutuhan Beraktualisasi Diri
Kebutuhan akan beraktualisasi diri adalah kebutuhan manusia yang paling tinggi. Kebutuhan ini akan muncul apabila kebutuhan-kebutuhan dibawahnya telah
terpuaskan dengan baik. Maslow dalam Poduska 2008:125, menandai kebutuhan akan aktualisasi diri sebagai hasrat individu untuk menjadi orang yang sesuai
dengan keinginan dan potensi-potensi yang dimilikinya, atau hasrat dari individu untuk menyempurnakan dirinya melalui pengungkapan segenap potensi yang
dimilikinya. Contoh dari aktualisasi diri ini adalah seseorang yang berbakat musik menciptakan komposisi musik, seseorang yang memiliki potensi intelektual
menjadi ilmuwan, dan seterusnya.
Universitas Sumatera Utara
2.1.4 Langkah-Langkah Mengaktualisasikan Diri
Menurut Asmadi 2008:123 Ada beberapa langkah sederhana untuk mengaktualisasikan diri dalam mencapai sukses, yaitu:
1. Kenali potensi dan bakat unik yang ada dalam diri
Jangan pernah menyembunyikan bakat anda karena bakat diciptakan untuk digunakan. Oleh karena itu anda harus dan wajib mengenali bakat dan potensi unik
yang ada dalam diri anda. Ia adalah anugerah Tuhan yang tidak ternilai. Yakinilah masing-masing kita terlahir dengan bakat dan potensi yang luar biasa. Tugas
kitalah untuk memahami, mendeteksi dan mengenali bakat dan potensi apa sajakah yang kita miliki.
2. Asah kemampuan unik anda setiap hari
Orang sukses adalah orang yang senantiasa mengasah kemampuan unik yang ada dalam dirinya, yang membedakan dirinya dengan 6 milyar orang lainnya. Tidak
perlu malu, kemampuan sekecil apapun yang anda miliki sekarang adalah modal untuk menciptakan kesuksesan di masa depan.
3. Buat diri anda berbeda dan jadilah “One in a million kind of person”
Kita semua terlahir berbeda dan diciptakan untuk membuat perbedaan hidup. Yakinilah anda adalah maha karya Tuhan yang luar biasa. Maka buatlah diri
berharga dengan menjadi yang berbeda dan bukan asal beda, tetapi harus unik. Berikanlah perbedaan besar dalam hidup sehingga hidup anda merupakan berkah
dan anugerah bagi orang lain.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Penghargaan