penambahan medan magnet luar tidak memberi pengaruh apa-apa karena tidak ada lagi domain yang perlu disearahkan, keadaan ini disebut dengan penjenuhan
saturasi. Bahan ini juga mempunyai sifat remanensi, artinya bahwa setelah medan
magnet luar dihilangkan, akan tetap memiliki medan magnet, karena itu bahan ini sangat baik sebagai sumber magnet permanen. Permeabilitas bahan: µ » µ
o
dengan suseptibilitas bahan:
m
» 0. Contoh bahan ferromagnetik: besi, baja. Sifat kemagnetan bahan ferromagnetik akan hilang pada temperatur Curie. Temperatur
Curie untuk besi lemah adalah 770
o
C dan untuk baja adalah 1043
o
C Sifat bahan ferromagnetik biasanya terdapat dalam bahan ferit. Ferit
merupakan bahan dasar magnet permanen yang banyak digunakan dalam industri- industri elektronika, seperti dalam loudspeaker, motor-motor listrik, dynamo dan
KWH-meter. Bahan-bahan ferromagnetik dapat dikategorikan menjadi dua bagian yaitu:
a. Bahan yang mudah dijadikan magnet yang lazim disebut bahan magnetik lunak. Bahan ini banyak digunakan untuk inti transformator, inti motor atau
generator, rilai relay, peralatan sonar atau radar. b. Bahan ferromagnetik yang sulit dijadikan magnet tetapi setelah menjadi
magnet tidak mudah kembali seperti semula disebut bahan magnetik keras, bahan ini digunakan untuk pabrikasi magnet permanen Jiles, D. C, 1998.
2.2.4 Bahan Anti Ferromagnetik
Bahan anti ferromagnetik adalah suatu bahan yang memiliki suseptibilitas positif yang kecil pada segala temperatur, tetapi perubahan suseptibilitas karena
temperatur adalah keadaan yang sangat khusus. Susunan dwikutubnya adalah sejajar tetapi berlawanan arah, diperlihatkan pada Gambar 2.4.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.4 Arah domain dan kurva bahan Anti Ferromagnetik,
a Sebelum diberi medan luar, b Setelah diberi medan luar
2.2.5 Bahan Ferrimagnetik
Bahan ferrimagnetik memiliki resisitivitas yang jauh lebih tinggi dibanding bahan ferromagnet. Oleh karena itu ferrimagnet ferrit arus-eddy yang
terjadi pada bahan ini kecil. Dalam bahan ini hanya sedikit spin elektron yang tidak berpasangan, sehingga bahan ini sedikit menarik garis-garis gaya,
diperlihatkan pada Gambar 2.5.
Gambar 2.5 Arah domain dan kurva bahan ferrimagnetik
. Jika terdapat medan magnet yang dihasilkan oleh sumbernya H dalam
oersted, maka di ruang hampa yang permeabilitas magnetnya µ bermedan
magnet B dalam gauss, dinyatakan dalam kaitan: B = µ
H 2.1
Persamaan 2.1 memperlihatkan hubungan kesebandingan antara B dengan H. Bedanya H selalu tetap pada sumber medan magnet yang tetap, sedangkan B
bergantung pada H dan jenis bahan mediumnya. Jenis bahan medium itu dinyatakan dalam bentuk permeabilitas bahan itu µ, sehingga B di medium itu
dinyatakan: B = µ H
2.2 b
a
Universitas Sumatera Utara
Selain bergantung pada jenis bahan, ternyata µ juga bergantung pada suhu bahan dan kuat medan magnet yang bekerja. Sebagai contoh, besi Fe berkadar 99,91
pada B = 20 gauss dan suhu kamar mempunyai µ= 200 gaussoersted, sedangkan pada suhu 0
o
C permeabilitas magnet itu besarnya 920 gaussoersted, bahkan nilai µ
maksimum yang mungkin adalah 5000 gaussoersted. Keberadaan nilai µ bahan berkaitan dengan sifat magnetiknya Gambar 2.6, sehingga bahan itu termasuk:
ferromagnetik, ferrimagnetik, paramagnetik, ataukah diamagnetic Jiles, D. C, 1998.
Gambar 2.6. Keberadaan permeabilitas magnet yang dikaitkan dengan sifat magnetik bahan
2.3 Material Magnetik