3.3 Sampel
Sampel penelitian ini adalah penjual makanan jajanan dan makanan jajanan yang dijajakan di sekitar Sekolah Dasar SD Negeri Kelurahan Timbang Deli
Kecamatan Medan Amplas. Sampel diambil dari 10 orang penjual makanan jajanan yang menjajakan makanan jajanannya di sekitar sekolah tersebut.
10 jenis sampel makanan dan minuman untuk pemeriksaan Escherichia coli yaitu 1 sampel es jagung, 1 sampel es buah, 3 sampel air yang digunakan untuk
membuat minuman aneka rasa, 1 sampel tahu bakar, 1 sampel mie goreng, 1 sampel telur dadar gulung, 1 sampel bakso kuah kari dan 1 sampel lontong.
6 jenis sampel makanan dan minuman untuk pemeriksaan Rhodamin B yaitu 2 sampel saos, 1 sampel somboi berwarna merah, 1 sampel tahu bakar berwarna
kemerahan, 1 sampel kerupuk berwarna merah dan 1 sampel es berwarna merah. Pemeriksaan dilakukan di Balai Laboratorium Kesehatan Daerah Medan.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Data diperoleh dari hasil observasi langsung ke lokasi dengan menggunakan lembar observasi terhadap penjual makanan jajanan serta diperoleh data dari hasil
pemeriksaan sampel makanan jajanan di laboratorium.
3.5 Pelaksanaan Penelitian 3.5.1 Bahan dan Peralatan
1. Pemeriksaan Escherichia coli
A. Bahan
1 Sampel makanan jajanan
2 Alkohol 99
Universitas Sumatera Utara
3 Brilliant Green Lactose Bile borth BGLB
4 Endo agar
5 Fuction
6 Gentian Violet
7 Lactose Broth LB
8 Gentian Violet
9 Lugol 1
B. Peralatan
1 Autoclave
2 Inkubator: 37
C dan 44 C
3 Kapas alkohol
4 Kawat ose
5 Labu Erlenmeyer
6 Lampu spritus
7 Petri dish
8 Pipet streril
9 Rak tabung reaksi
10 Spidol
11 Tabung durham
12 Tabung reaksi
13 Thermometer
14 Timbangan
Universitas Sumatera Utara
2. Pemeriksaan Rhodamin B
A. Bahan
1 Sampel makanan jajanan
2 Asam asetat 10
3 NH
4
OH 10 4
Eluen: - 5 ml NH
4
OH pekat - 2 g Tri-Natrium Citrat
- 95 ml aquadest B.
Peralatan 1
Beker glass 2
Chamber 3
Kertas Kromatografi 4
Pemanas listrik 5
Pipet mikro
3.5.2 Cara Pengambilan Sampel
1. Persiapkan alat tulis untuk membuat tanda atau menulis nama jenis sampel pada
makanan jajanan yang akan di pesan. 2.
Pesanlah makanan jajanan 3.
Sampel yang sudah dipesan dan sudah terbungkus tidak perlu di pindahkan ke wadah lain lagi.
4. Sampel harus secepatnya dikirim ke laboratorium untuk diperiksa. Pengiriman
sampel dilakukan paling lama 2 jam setelah pemesanan sampel makanan jajanan.
Universitas Sumatera Utara
3.5.3 Cara Pelaksanaan Pemeriksaan
A. Pemeriksaan Escherichia coli
Pemeriksaan MPN Most Probable Number Depkes RI, 1991. Pemeriksaan MPN dilakukan terhadap bahan pemeriksaan yang telah disiapkan dengan
menggunakan metode tabung ganda yaitu: 5 x 10 ml; 1 x 1 ml; 1 x 0,1 ml. Pemeriksaan tabung ganda terdiri dari test Pendahuluan Presumtive Test dan Test
Penegasan Comfirmative Test. 1.
Test Pendahuluan Presumtive Test Media yang biasa digunakan adalah lactose Broth. Cara pemeriksaan:
1 Siapkan 7 tabung reaksi yang masing-masing berisi media lactose broth
sebanyak 10 ml. Tabung disusun pad arak tabung reaksi, masing-masing tabung diberi tanda:
a. Nomor Urut
b. Tanggal pemeriksaan
c. Volume
2 Dengan pipet steril ambil bahan pemeriksaan yang telah disiapkan yaitu
sampel makanan jajanan lalu masukkan ke dalam: a.
Tabung 1 s.d 5 masing-masing sebanyak 10 ml b.
Tabung ke-6 sebanyak 1 ml c.
Tabung ke-7 sebanyak 0,1 ml 3
Masing-masing tabung tersebut digoyang-goyang agar spesimen dan media bercampur.
Universitas Sumatera Utara
4 Inkubasi pada suhu 37
C selama 24-48 jam diperiksa ada tidaknya pembentukan gas pada tabung durham. Catat semua tabung yang
menunjukan peragian lactose pembentukan gas. Pembentukan gas pada tabung durham pada test pendahuluan dinyatakan test +positif, dan
dilanjutkan dengan test penegasan. Bila hasil test negatif berarti coliform negative dan tidak perlu dilakukan test penegasan.
2. Test Penegasan Comfirmative Test
Media yang digunakan: Brilliant Green Lactose Broth BGLB 2. Test ini untuk menegaskan hasil positif dari test pendahuluan.
Cara pemeriksaan: 1
Dari tiap-tiap presumptive yang positif, dipindahkan 1-2 ose ke dalam tabung confirmative yang berisi 10 ml BGLB 2. Dari masing-masing
tabung confirmative diinokulasikan ke dalam 2 tabung BGLB 2. 2
Satu seri tabung BGLB 2 diinkubasikan pada suhu 35-37 C selama 24-
48 jam untuk memastikan adanya coliform dan satu seri yang lain diinkubasikan pada suhu 44
C selama 24-48 jam untuk memastikan adanya coliform tinja.
3 Pembacaan dilakukan setelah 24 - 48 jam dengan melihat jumlah tabung
BGLB yang menunjukkan positif gas. Test penegasan ini merupakan test yang minimal harus dikerjakan untuk
pemeriksaan bakteriologi makanan dan minuman.
Universitas Sumatera Utara
3. Pembacaan Hasil Test Penegasan
Pembacaan hasil dari test penegasan dilakukan dengan menghitung jumlah tabung yang menunjukkan adanya gas baik pada seri tabung yang diinkubasikan pada
suhu 44 C, angka yang diperoleh dicocokkan dengan table MPN, maka akan
diperoleh indeks MPN Escherichia coli untuk tabung yang diinkubasikan pada suhu 44
C. B.
Pemeriksaan Rhodamin B Cara pelaksanaan pemeriksaan Rhodamin B adalah:
1. 50 gr sampel masukkan ke dalam caran porselin
2. Tambah 10 ml asam asetat 10 dan 3-4 benang wool putih bebas lemak atau
bulu domba bebas lemak. 3.
Didihkan selama 10 menit 4.
Benang wool bulu domba di ambil, dicuci dengan aquadest 5.
Masukkan ke dalam caran porselin yang bersih + 25 NH4OH 10 didihkan 10 menit
6. Zat warna larut masukkan ke dalam larutan basa
7. Benang woolbulu domba dibuang
8. Larutan berwarna diuapkan di atas penangas air sampai kering
9. Residu dilarutkan dalam sedikit methanol
10. Totolkan pada kerta kromatografi
11. Lakukan kromatografi
12. Bandingkan dengan standard zat warna.
Universitas Sumatera Utara
3.6 Defenisi Operasional
1. Escherichia coli adalah bakteri facultatively anaerobic gram-negative berbentuk
batang yang termasuk kedalam family Enterobacteriaceae dan merupakan penghuni normal usus, namun dapat berubah menjadi oportunis pathogen bila
hidup di luar usus. 2.
Rhodamin B adalah zat warna sintesis ini berbentuk serbuk kristal, tidak berbau, berwarna merah keunguan, dalam larutan berwarna merah terang berpendar
berfluorescensi. 3.
Makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang diolah pengrajin makanan di tempat penjualan dan atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual
bagi umum selain yang disajikan jasa boga, rumah makanrestoran dan hotel. 4.
Higiene sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikan faktor makanan, orang, tempat dan perlengkapannya yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan
penyakit atau gangguan kesehatan.
3.7 Aspek Pengukuran