Syarat Higiene Sanitasi Makanan Jajanan

c makanan penyedapsambal : 2 sendok makan d makanan cair : 1 sendok sayur e nasi : 100 gram f minuman : 100 cc

2.3.3 Syarat Higiene Sanitasi Makanan Jajanan

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 942MenkesSKVII2003, persyaratan higiene sanitasi makanan jajanan adalah sebagai berikut: 1. Penjamah Makanan Penjamah makanan jajanan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Tidak menderita penyakit mudah menular, misalnya: batuk, pilek, influenza, diare, penyakit perut sejenisnya b. Menutup luka pada luka terbukabisul atau luka lainnya c. Menjaga kebersihan tangan, rambut, kuku dan pakaian d. Memakai celemek dan tutup kepala e. Mencuci tangan setiap kali hendak menangani makanan f. Menjamah makanan harus memakai alatperlengkapan atau dengan alas tangan g. Tidak sambil merokok, menggaruk anggota badan telinga, hidung, mulut atau bagian lainnya h. Tidak batuk atau bersin dihadapan makanan jajanan yang disajikan dan atau tanpa menutup mulut atau hidung. Universitas Sumatera Utara 2. Peralatan Dilarang menggunakan kembali peralatan yang dirancang hanya untuk sekali pakai. Peralatan yang digunakan untuk mengolah dan menyajikan makanan jajanan harus memenuhi persyaratan hygiene sanitasi sebagai berikut: a. Peralatan yang sudah dipakai dicuci dengan air bersih dan dengan sabun b. Lalu dikeringkan dengan alat pengeringlap yang bersih c. Kemudian peralatan yang sudah bersih tersebut disimpan di tempat yang bebas pencemaran. 3. Air, Bahan Makanan, Bahan Tambahan dan Penyajian a. Air Air yang digunakan dalam penanganan makanan jajanan harus air yang memenuhi standar dan Persyaratan Higiene Sanitasi yang berlaku bagi air bersih atau air minum. Air bersih yang digunakan untuk membuat minuman harus dimasak sampai mendidih. b. Bahan Makanan dan Bahan Tambahan Makanan i. Semua bahan yang akan diolah menjadi makanan jajanan harus dalam keadaan baik mutunya, segar dan tidak busuk, sedangkan semua bahan olahan dalam kemasan yang diolah menjadi makanan jajanan harus bahan olahan yang terdaftar di Departemen Kesehatan, tidak kadaluwarsa, tidak cacat atau tidak rusak. ii. Bahan tambahan makanan yang digunakan dalam mengolah makanan jajanan harus sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Universitas Sumatera Utara iii. Bahan makanan dan bahan tambahan makanan jajanan siap saji harus disimpan terpisah. iv. Bahan makanan yang cepat rusak atau cepat membusuk harus disimpan dalam wadah terpisah. c. Penyajian Makanan jajanan yang disajikan harus dengan tempatalat perlengkapan yang bersih dan aman bagi kesehatan serta memenuhi persyaratan sebagai berikut: i. Makanan jajanan yang dijajakan harus dalam keadaan terbungkus dan atau tertutup ii. Pembungkus yang digunakan dan atau tutup makanan jajanan harus dalam keadaan bersih, tidak mencemari makanan dan pembungkus dilarang ditiup. iii. Makanan jajanan yang diangkut, harus dalam keadaan tertutup atau terbungkus dan dalam wadah yang bersih iv. Makanan jajanan yang diangkut harus dalam wadah yang terpisah dengan bahan mentah sehingga terlindung dari pencemaran v. Makanan jajanan yang siap disajikan dan telah lebih dari enam jam apabila masih dalam keadaan baik harus diolah kembali sebelum disajikan. 4. Sarana Penjaja Kontruksi sarana penjaja harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat melindungi makanan dari pencemaran dan harus memenuhi persyaratan yaitu antara lain: Universitas Sumatera Utara a. Mudah dibersihkan b. Tersedia tempat untuk: i. Air bersih ii. Penyimpanan bahan makanan iii. Penyimpanan makanan jadisiap disajikan iv. Penyimpanan peralatan v. Tempat cuci alat, tangan, bahan makanan vi. Tempat sampah c. Makanan yang dijajakan harus terhindar dari debu dan pencemaran. 2.4 Mikrobiologi Pangan 2.4.1 Pengertian Mikrobiologi Pangan

Dokumen yang terkait

Tinjauan Sanitasi Makanan Jajanan Di Dijalan Pagaruyung Kelurahan Petisah Tengah Kecamatan Medan Petisah Tahun 2000

1 28 71

Higiene Sanitasi Pengelolaan Makanan dan Pemeriksaan Escherichia coli pada Peralatan Makan di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Mayjen H.A.Thalib Kabupaten Kerinci Tahun 2011

36 161 102

Analisa Bakteri Escherichia coli dan Kandungan Zat Pewarna Rhodamin B Pada Makanan Jajanan di Kantin dan Luar Sekolah di Sekolah Dasar Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Pada Tahun 2017

0 1 15

Analisa Bakteri Escherichia coli dan Kandungan Zat Pewarna Rhodamin B Pada Makanan Jajanan di Kantin dan Luar Sekolah di Sekolah Dasar Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Pada Tahun 2017

0 0 2

Analisa Bakteri Escherichia coli dan Kandungan Zat Pewarna Rhodamin B Pada Makanan Jajanan di Kantin dan Luar Sekolah di Sekolah Dasar Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Pada Tahun 2017

0 0 9

Analisa Bakteri Escherichia coli dan Kandungan Zat Pewarna Rhodamin B Pada Makanan Jajanan di Kantin dan Luar Sekolah di Sekolah Dasar Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Pada Tahun 2017

0 0 33

Analisa Bakteri Escherichia coli dan Kandungan Zat Pewarna Rhodamin B Pada Makanan Jajanan di Kantin dan Luar Sekolah di Sekolah Dasar Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Pada Tahun 2017 Chapter III VI

0 0 43

Analisa Bakteri Escherichia coli dan Kandungan Zat Pewarna Rhodamin B Pada Makanan Jajanan di Kantin dan Luar Sekolah di Sekolah Dasar Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Pada Tahun 2017

0 1 3

Analisa Bakteri Escherichia coli dan Kandungan Zat Pewarna Rhodamin B Pada Makanan Jajanan di Kantin dan Luar Sekolah di Sekolah Dasar Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Pada Tahun 2017

0 0 23

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Fungsi Makanan - Higiene Sanitasi serta Pemeriksaan Escherichia coli dan Rhodamin B pada Makanan Jajanan di Sekolah Dasar (SD) Kelurahan Timbang Deli Kecamatan Medan Amplas Tahun 2013

0 0 35