IDENTIFIKASI VARIABEL METODE ANALISA DATA

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan unsur yang penting dalam penelitian ilmiah karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menentukan apakah penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan hasilnya Hadi, 2000. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat korelasional untuk melihat hubungan antara job commitment dengan motivasi berprestasi pada tenaga penjual kartu kredit di kota Medan.

A. IDENTIFIKASI VARIABEL

Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diuji yakni masing-masing satu variabel bebas dan variabel tergantung. Variabel-variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel Kriterium : Motivasi Berprestasi 2. Variabel Prediktor : Job commitment

B. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN 1.

Motivasi Berprestasi Motivasi berprestasi diartikan sebagai suatu dorongan dari dalam diri individu yang ditandai dengan keinginan untuk menyesuaikan kemampuan dengan tuntutan pekerjaan, menyelesaikan pekerjaan hingga tuntas, mengontrol hasil kerja, mencari cara baru yang lebih efisien dalam menyelesaikan tugas, dan Universitas Sumatera Utara tahan akan tuntutan pekerjaan demi mencapai suatu nilai kesuksesan. Dimana nilai kesuksesan tersebut mengacu pada perbandingan dengan prestasi pribadi yang pernah diraih sebelumnya maupun keberhasilan individu lain yang dianggap mengandung suatu nilai kehormatan. Motivasi berprestasi akan diukur dengan skala yang disusun penulis berdasarkan ciri motivasi berprestasi yang dikemukakan oleh McClelland 1987 meliputi: ketertarikan pada tugas yang memiliki taraf kesulitan sedang, tanggung jawab secara personal atas performa kerja, ketertarikan akan umpan balik, perilaku inovatif, serta ketahanan yang lebih dalam mengerjakan tugas. Skor total mengindikasikan tinggi rendahnya motivasi berprestasi. Semakin tinggi skor tenaga penjual kartu kredit pada skala motivasi berprestasi, makin tinggi kecenderungan motivasi berprestasi tenaga penjual kartu kredit dalam bekerja. Sebaliknya, semakin rendah skor tenaga penjual kartu kredit pada skala motivasi berprestasi, makin rendah kecenderungan motivasi berprestasi tenaga penjual kartu kredit dalam bekerja.

2. Job Commitment

Job commitment adalah komitmen seseorang terhadap pekerjaan yang dijalaninya saat ini, yang ditandai dengan adanya perasaan terikat secara psikologis, keyakinan yang kuat, dan keterlibatan yang tinggi pada aktivitas dari pekerjaan tersebut. Job commitment akan diukur melalui skala Lodahl Kejner 1965 yang diadaptasi oleh penulis berdasarkan 2 dimensi job commitment yang diungkap oleh Lodahl Kejner 1965 tersebut, meliputi: performance self-esteem Universitas Sumatera Utara contingency yaitu seberapa jauh hasil kerja individu performance dapat mempengaruhi harga dirinya self esteem dan psychological total self image of work importance yaitu tingkatan yang menunjukkan sejauh mana seseorang mampu mengidentifikasikan diri secara psikologik dengan pekerjaannya. Skor total mengindikasikan tinggi rendahnya job commitment. Semakin tinggi skor subjek pada skala job commitment, makin positif kecenderungan job commitment tenaga penjual kartu kredit. Sebaliknya, semakin rendah skor subjek pada skala job commitment, makin negatif kecenderungan job commitment tenaga penjual kartu kredit.

C. POPULASI DAN METODE PENGAMBILAN SAMPEL

Bagian ini akan menjelaskan mengenai karakteristik subjek penelitian, teknik pengambilan sampel dan jumlah sampel.

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah seluruh penduduk yang dimaksudkan untuk diselidiki. Populasi dibatasi sebagai sejumlah penduduk atau individu yang setidaknya mempunyai sifat yang sama Hadi, 2000. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh tenaga penjual kartu kredit di Kota Medan yang berjenis kelamin pria, telah menjadi tenaga penjual kartu kredit selama minimal 6 bulan, dan selama waktu tersebut tidak menjadi tenaga penjual untuk produk yang lain diluar kartu kredit. Jenis kelamin disini merupakan variabel kontrol, karena menurut Andreani dalam Kadir, 2009 motivasi berprestasi turut dipengaruhi oleh jenis kelamin Universitas Sumatera Utara seseorang sehingga perlu dikontrol agar pengaruh variabel job commitment terhadap motivasi berprestasi tidak dipengaruhi oleh faktor jenis kelamin tersebut. Sementara itu, penentuan batas minimal pengalaman kerja dilakukan untuk memastikan bahwa subjek penelitian setidaknya sudah beradaptasi dengan pekerjaannya, karena menurut Matlin 1990 seseorang dikatakan dapat beradaptasi di dalam pekerjaan jika ia minimal sudah berkecimpung di dalam pekerjaan tersebut selama 6 enam bulan atau setengah tahun.

2. Sampel dan Metode Pengambilan Sampel

Menyadari luasnya keseluruhan populasi dan keterbatasan yang dimiliki penulis, maka subjek penelitian yang dipilih adalah sebagian dari keseluruhan populasi yang dinamakan sampel. Sampel adalah sebahagian dari populasi yang merupakan penduduk yang jumlahnya kurang dari populasi. Sampel harus mempunyai paling sedikit satu sifat yang sama Hadi, 2000. Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai hal, baik yang bersifat teoritis maupun praktis, yang bersifat teoritis dimaksudkan untuk memperoleh derajat kecermatan statistik yang maksimal. Sedangkan pertimbangan yang bersifat praktis didasarkan pada keterbatasan peneliti, antara lain keterbatasan waktu dan dana. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah nonprobability sampling. Menurut Hadi 2000, nonprobability sampling adalah teknik sampling yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel, hanya individu-individu yang kebetulan dijumpai Universitas Sumatera Utara atau dapat dijumpai saja yang diselidiki. Jenis nonprobability sampling yang digunakan adalah incidental sampling. Incidental sampling diperoleh semata-mata dari keadaan-keadaan insidental atau kebetulan Hadi, 2000. Pada teknik insidental, sampel yang dipilih adalah individu yang dianggap cocok untuk dijadikan sumber data Meinarno, 2009. Metode incidental digunakan atas dasar pertimbangan bahwa populasi penelitian ini tidak dapat teridentifikasi secara pasti, dimana menurut Nasir 2006 incidental sampling dapat digunakan jika populasi penelitian tidak diketahui jumlahnya secara pasti.

D. ALAT UKUR YANG DIGUNAKAN

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala. Metode skala digunakan karena data yang ingin diukur berupa konstruk atau konsep psikologis yang dapat diungkap secara tidak langsung melalui indikator-indikator perilaku yang diterjemahkan dalam bentuk aitem-aitem pernyataan Azwar, 2000. Hadi 2000 menyatakan bahwa skala dapat digunakan dalam penelitian berdasarkan asumsi-asumsi berikut : 1. Subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya. 2. Hal-hal yang dinyatakan oleh subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya. 3. Interpretasi subjek tentang pernyataan-pernyataan yang diajukan kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh peneliti. Universitas Sumatera Utara Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan skala motivasi berprestasi dan skala job commitment Lodahl Kejner 1965. Pada penelitian ini, peneliti memilih untuk mengadaptasi skala job commitment dari Lodahl Kejner 1965 karena didasarkan oleh berbagai pertimbangan, diantaranya sebagai berikut : 1 Skala Lodahl Kejner telah terbukti menjadi alat ukur job commitment yang paling sering digunakan pada penelitian dalam ruang lingkup perilaku organisasi selama lebih dari 30 tahun Ramsey dalam May, Stewart Ledgerwood, 2004. 2 Skala job commitment dari Lodahl Kejner ini juga telah cukup banyak digunakan dalam penelitian yang melibatkan tenaga penjual sebagai subjeknya Cravens, 2001. 3 Skala Lodahl Kejner ini juga telah terbukti valid dan sesuai untuk digunakan pada sejumlah penelitian lintas budaya yang menganut azas kolektivitas May, Stewart Ledgerwood, 2004, dimana Indonesia sendiri seperti yang dikatakan oleh Noviawan 2009 sudah menjadikan budaya kolektivitas sebagai bagian dari ideologinya.

1. Skala Motivasi Berprestasi

Skala motivasi berprestasi tenaga penjual kartu kredit disusun oleh peneliti ini berdasarkan 5 lima ciri motivasi berprestasi yang dikemukakan oleh McClelland 1987 meliputi : a. Ketertarikan pada tugas yang memiliki taraf kesulitan sedang, yaitu kesukaan seseorang pada tugas yang tidak terlalu mudah ataupun terlalu sulit sehingga kemampuan dan tuntutan dari pekerjaan dapat disesuaikan. Universitas Sumatera Utara b. Bertanggung jawab secara personal atas performa kerja, yaitu kecenderungan untuk menyelesaikan pekerjaan yang diberikan hingga tuntas, dan selelau fokus pada peningkatan performa mereka secara pribadi. c. Menyukai umpan balik, yaitu kebutuhan untuk membandingkan performa pribadi dengan orang lain, serta senang mendapatkan umpan balik yang tepat, cepat dan jelas dari apa yang telah mereka kerjakan. d. Inovatif, yaitu kemampuan untuk menemukan cara baru yang lebih baik dan efisien untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. e. Ketahanan, yaitu kemampuan untuk bertahan dalam penyelesaian tugas hingga tuntas, yang didorong kepercayaan bahwa mereka dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat dan baik. Skala ini dibuat dalam bentuk Likert. Subjek diminta untuk menjawab pernyataan dengan memilih salah satu dari 5 lima alternatif yang tersedia. Masing-masing item diberi bobot nilai berdasarkan pernyataan favorable atau unfavorable. Favorable artinya bentuk pernyataan seiring atau mendukung gejala yang akan diungkap dan sebaliknya unfavorable artinya aitem pernyataan tersebut tidak seiring atau tidak mendukung gejala yang akan diungkap. Penilaian untuk aitem favorable yakni nilai 0 untuk jawaban sangat tidak sesuai STS, nilai 1 untuk jawaban tidak sesuai TS, nilai 2 untuk jawaban netral N, nilai 3 untuk jawaban sesuai S dan nilai 4 untuk jawaban sangat sesuai SS. Sedangkan untuk aitem unfavourable, nilai 0 untuk jawaban sangat sesuai SS, nilai 1 untuk jawaban sesuai S, nilai 2 untuk jawaban netral N, nilai 3 untuk jawaban tidak sesuai TS dan nilai 4 untuk jawaban sangat tidak sesuai STS. Universitas Sumatera Utara Semakin tinggi skor subjek pada skala motivasi berprestasi tenaga penjual kartu kredit, makin tinggi kecenderungan motivasi berprestasi tenaga penjual kartu kredit dalam bekerja. Blue print untuk skala motivasi berprestasi tersebut disajikan dalam tabel berikut: Tabel 1 Blue Print Skala Motivasi Berprestasi Tenaga Penjual Kartu Kredit Sebelum Uji Coba No Aspek Indikator Perilaku Aitem Total Bobot Fv Unfv 1. Menyukai tugas dengan level moderat Memilih tugas yang tidak terlalu sulit ataupun terlalu mudah 1, 21, 41 11, 31 5 20 Menyukai tugas, pekerjaan, dan vokasional yang sifatnya realistis 2, 22, 42 12, 32 5 2. Tanggung jawab personal atas performa Puas setelah melakukan tugas dengan lebih baik 3, 23, 43 13, 33 5 20 Menyelesaikan pekerjaan hingga tuntas dan selalu ingat pada tugas yang belum terselesaikan 4, 24, 44 14, 34 5 3. Menyukai Umpan balik Menyukai umpan balik yang tepat, cepat, dan jelas 5, 25, 45 15, 35 5 20 Selalu mengontrol hasil kerja karena tidak suka mengambil risiko untuk gagal 6, 26, 46 16, 36 5 4. Inovatif Berupaya menemukan cara dan informasi baru untuk selesaikan tugas dengan lebih efisien 7, 27, 47 17, 37 5 20 Bergerak menuju tugas yang lebih sulit dan menantang 8, 28, 48 18, 38 5 5. Ketahanan Ketahanan kerja yang 9, 29, 49 19, 39 5 20 Universitas Sumatera Utara lebih tinggi dalam mengerjakan tugas Bertahan terhadap kegagalan dalam pekerjaan 10, 30, 50 20, 40 5 Total 30 20 50 100

2. Skala Job Commitment

Skala job commitment tenaga penjual kartu kredit disusun oleh peneliti dengan mengadaptasi 20 aitem skala job commitment Lodahl Kejner 1965 yang disusun berdasarkan berdasarkan 2 dua dimensi job commitment yang dikemukakan oleh Lodahl Kejner 1965 tersebut, yakni : a. Performance self esteem contingency Artinya disini, job commitment menggambarkan bahwa self esteem seseorang itu dipengaruhi oleh level performa seseorang. b. Psychological total self image of work importance Artinya disini, job commitment menggambarkan derajat identifikasi diri seseorang secara psikologis terhadap pekerjaannya. Skala ini dibuat dalam bentuk Likert. Subjek diminta untuk menjawab pernyataan dengan memilih salah satu dari 5 lima alternatif yang tersedia. Masing-masing aitem diberi bobot nilai berdasarkan pernyataan favorable atau unfavorable. Favorable artinya bentuk pernyataan seiring atau mendukung gejala yang akan diungkap dan sebaliknya unfavorable artinya aitem pernyataan tersebut tidak seiring atau tidak mendukung gejala yang akan diungkap. Penilaian untuk aitem favorable yakni nilai 0 untuk jawaban sangat tidak sesuai STS, nilai 1 untuk jawaban tidak sesuai TS, nilai 2 untuk jawaban netral Universitas Sumatera Utara N, nilai 3 untuk jawaban sesuai S dan nilai 4 untuk jawaban sangat sesuai SS. Sedangkan untuk aitem unfavourable, nilai 0 untuk jawaban sangat sesuai SS, nilai 1 untuk jawaban sesuai S, nilai 2 untuk jawaban netral N, nilai 3 untuk jawaban tidak sesuai TS dan nilai 4 untuk jawaban sangat tidak sesuai STS. Semakin tinggi skor subjek pada skala job commitment, makin baik kecenderungan job commitment tenaga penjual kartu kredit tersebut.

3. Validitas

Azwar 2005 menyatakan bahwa validitas merupakan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat penilaian profesional. Validitas isi ini terbagi menjadi dua tipe, yaitu validitas muka dan validitas logik. Validitas muka didasarkan pada penilaian terhadap format penampilan skala, sedangkan validitas logik menunjuk pada sejauhmana isi tes merupakan wakil dari ciri-ciri atribut yang hendak diukur sebagaimana telah ditetapkan dalam kawasan ukurnya Azwar, 2005.

4. Daya Beda Aitem

Uji daya beda aitem dilakukan untuk melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur. Suatu tes atau instrumen pengukur dikatakan Universitas Sumatera Utara mempunyai daya beda aitem yang tinggi apabila alat tersebut dapat menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut Azwar, 2000. Uji daya beda aitem terhadap skala motivasi berprestasi dilakukan dengan menghitung koefisien korelasi antar skor aitem dengan skor total skala. Teknik analisis korelasi yang digunakan adalah teknik korelasi pearson product moment Hadi, 2000. Penghitungannya dilakukan dengan menggunakan program SPSS for Windows Release 14.0.

5. Reliabilitas

Menurut Azwar 2004 reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Menurut Hadi 2000 reliabilitas alat ukur menunjukkan derajat keajegan atau konsistensi alat ukur yang bersangkutan. Reliabilitas alat ukur dapat dilihat dari koefisien reliabilitas yang merupakan indikator konsistensi aitem- aitem tes dalam menjalankan fungsi ukurnya secara bersama-sama. Reliabilitas alat ukur ini sebenarnya mengacu pada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur yang mengandung kecermatan pengukuran Azwar, 2004. Pengujian reliabilitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan koefisien reliabilitas alpha cronbach. Teknik ini merupakan teknik yang sesuai untuk memeriksa konsistensi internal dalam sebuah tes karena koefisien konsistensi internal adalah indeks homogenitas isi dan kualitas item Azwar, 2000. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan mengolah data-data pada program SPSS versi 14.0 for Windows. Universitas Sumatera Utara

E. HASIL UJI COBA ALAT UKUR

Uji coba skala motivasi berprestasi dan job commitment ini dilakukan terhadap 40 orang tenaga penjual di kota Medan. Untuk melihat daya beda aitem dilakukan analisis uji coba. Peneliti membandingkan nilai corrected item total- total correlation yang diperoleh dengan koefisien korelasi product moment pearson dengan interval kepercayaan 95 yang mempunyai harga kritis 0.3. Peneliti memakai kriteria pemilihan aitem berdasarkan koefisien korelasi sebesar 0.3 karena menurut Azwar 2000 semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0.3, daya pembedanya dianggap memuaskan.

1. Hasil Uji Coba Skala Motivasi Berprestasi

Aitem yang diujicobakan di dalam skala motivasi berprestasi ini sebanyak 50 aitem dan diperoleh 37 aitem yang valid dan13 aitem yang gugur. Aitem-aitem yang valid inilah yang nantinya akan digunakan di dalam penelitian. Peneliti kemudian hanya menggunakan 20 item yang valid dengan nilai reliabilitas tertinggi dan mewakili masing-masing aspek dari motivasi berprestasi. Korelasi antar skor aitem dan skor total pada aitem yang valid bergerak dari 0.325-0.809. Setelah dilakukan pengujian daya beda aitem, kemudian dilakukan perhitungan reliabilitas pada aitem-aitem yang valid. Hasil perhitungan reliabilitas skala motivasi berprestasi diperoleh nilai koefisien α = 0.925. Blue print setelah uji coba dapat dilihat pada Tabel 3 berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 2 Blue Print Skala Motivasi Berprestasi Tenaga Penjual Kartu Kredit Setelah Uji Coba No Aspek Indikator Perilaku Aitem Total Fv Unfv 1. Menyukai tugas dengan level moderat Memilih tugas yang tidak terlalu sulit ataupun terlalu mudah 1 11 2 Menyukai tugas, pekerjaan, dan vokasional yang sifatnya realistis 2, 42 - 2 2. Tanggung jawab personal atas performa Puas setelah melakukan tugas dengan lebih baik 23, 43 33 3 Menyelesaikan pekerjaan hingga tuntas dan selalu ingat pada tugas yang belum terselesaikan 4, 24, 44 14, 34 5 3. Menyukai Umpan balik Menyukai umpan balik yang tepat, cepat, dan jelas 5, 25, 45 15, 35 5 Selalu mengontrol hasil kerja karena tidak suka mengambil risiko untuk gagal 6, 26, 46 16, 36 5 4. Inovatif Berupaya menemukan cara dan informasi baru untuk selesaikan tugas dengan lebih efisien 7, 27, 47 37 4 Bergerak menuju tugas yang lebih sulit dan menantang 8, 48 18, 38 4 5. Ketahanan Ketahanan kerja yang lebih tinggi dalam mengerjakan tugas 49 19, 39 3 Bertahan terhadap kegagalan dalam pekerjaan 10, 50 20, 40 4 Total 22 15 37 Universitas Sumatera Utara Sebelum skala motivasi berprestasi ini digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu 20 aitem utama yang telah memenuhi daya beda dan reliabilitas disusun kembali, sehingga penyebaran aitemnya dapat dilihat pada Tabel 3 berikut: Tabel 3 Sebaran Item Skala Motivasi Berprestasi Tenaga Penjual Kartu Kredit Setelah Uji Coba No Aspek Indikator Perilaku Aitem Total Fv Unfv 1. Menyukai tugas dengan level moderat Memilih tugas yang tidak terlalu sulit ataupun terlalu mudah 1 4 2 Menyukai tugas, pekerjaan, dan vokasional yang sifatnya realistis 2, 17 - 2 2. Tanggung jawab personal atas performa Puas setelah melakukan tugas dengan lebih baik - 10 1 Menyelesaikan pekerjaan hingga tuntas dan selalu ingat pada tugas yang belum terselesaikan 3, 18 5 3 3. Menyukai Umpan balik Menyukai umpan balik yang tepat, cepat, dan jelas 9 11 2 Selalu mengontrol hasil kerja karena tidak suka mengambil risiko untuk gagal - 6, 12 2 4. Inovatif Berupaya menemukan cara dan informasi baru untuk selesaikan tugas dengan lebih efisien 19 13 2 Bergerak menuju tugas yang lebih sulit dan menantang - 7, 14 2 5. Ketahanan Ketahanan kerja yang lebih tinggi dalam mengerjakan tugas 20 15 2 Bertahan terhadap - 8, 16 2 Universitas Sumatera Utara kegagalan dalam pekerjaan Total 8 12 20

2. Hasil Uji Coba Skala Job Commitment

Aitem yang diujicobakan di dalam skala job commitment ini sebanyak 20 aitem dan diperoleh 13 aitem yang valid dan 7 aitem yang gugur. Aitem-aitem yang valid inilah yang nantinya akan digunakan di dalam penelitian. Peneliti kemudian hanya menggunakan 6 item yang valid sesuai dengan skala asli dari Lodahl Kejner 1965. Keenam item ini dinilai paling mewakili kedua aspek dari job commitment yang dikemukakan oleh Lodahl Kejner 1965. Korelasi antar skor aitem dan skor total pada aitem yang valid bergerak dari 0.450-0.876. Setelah dilakukan pengujian daya beda aitem, kemudian dilakukan perhitungan reliabilitas pada aitem-aitem yang valid. Hasil perhitungan reliabilitas skala job commitment diperoleh nilai koefisien α = 0.891.

F. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN

Prosedur pelaksanaan penelitian terdiri dari 3 tiga tahap. Ketiga tahap tersebut adalah tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap pengolahan data.

1. Tahap Persiapan

Tahapan persiapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : a. Pembuatan alat ukur Pada tahapan ini peneliti mempersiapkan alat ukur yang berupa skala Likert. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala motivasi berprestasi yang disusun berdasarkan 5 lima ciri motivasi berprestasi yang Universitas Sumatera Utara dikemukakan oleh McClelland 1987 dan skala job commitment yang disusun berdasarkan 2 dua dimensi job commitment yang dikemukakan oleh Lodahl Kejner 1965. Pada skala motivasi berprestasi peneliti membuat 50 aitem berupa pernyataan dengan 5 lima pilihan jawaban. Begitu pula dengan skala job commitment, peneliti membuat 20 aitem yang diadaptasi dari skala job commitment Lodahl Kejner 1965 berupa pernyataan dengan 5 lima pilihan jawaban. Skor untuk masing-masing butir bergerak dari STS Sangat Tidak Sesuai, TS Tidak Sesuai, N Netral, S Sesuai, dan SS Sangat Sesuai. Skala dibuat dalam bentuk buku di mana di samping pernyataan telah disediakan tempat untuk menjawab sehingga memudahkan subjek dalam memberikan jawaban. b. Uji coba alat ukur Uji coba alat ukur dilakukan pada tanggal 23 Februari 2010 sampai 5 Maret 2010 dengan memberikan skala motivasi berprestasi dan skala job commitment pada 40 orang tenaga penjual bidang konsumsi langsung di kota Medan. Pemberian skala ini dilakukan dengan memberikan skala pada subjek yang sesuai dengan karakteristik populasi dan secara kebetulan berhasil ditemui di lapangan secara berkala. c. Revisi Alat Ukur Setelah peneliti melakukan uji coba, peneliti menguji validitas dan reliabilitas skala motivasi berprestasi dan skala job commitment sehingga diketahui aitem- aitem mana saja yang memenuhi validitas dan reliabilitasnya, peneliti mengambil beberapa aitem utama dari aitem yang memenuhi validitas dan Universitas Sumatera Utara reliabilitas tersebut untuk dijadikan skala motivasi berprestasi dan skala job commitment tenaga penjual kartu kredit. Skala inilah yang kemudian digunakan peneliti dalam mengambil data untuk penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

Setelah diujicobakan, maka selanjutnya peneliti melakukan tahap pelaksanaan penelitian pada tanggal 8 Maret 2010 sampai dengan 17 maret 2010. Peneliti melakukan pengambilan data kepada 78 orang tenaga penjual kartu kredit yang berhasil ditemui dari berbagai perusahaan perbankan di kota Medan dengan menggunakan skala motivasi berprestasi dan skala job commitment dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Pendataan subjek penelitian Peneliti terlebih dahulu mendata lokasi dimana subjek biasa menawarkan produknya dengan cara mencari informasi kepada sesama tenaga penjual kartu kredit ataupun kepada para pengguna kartu kredit agar subjek lebih mudah ditemui. b. Penyebaran skala Penyebaran skala ini dilakukan dengan cara peneliti mendatangi subjek penelitian di station masing-masing. Karena peneliti tidak dapat menjumpai seluruh tenaga penjual kartu kredit yang biasanya terjun langsung ke lapangan, maka peneliti meninggalkan skala tersebut pada masing-masing station dan mengumpulkannya pada keesokan harinya secara terus menerus hingga akhirnya semua skala yang tersebar terkumpul. Universitas Sumatera Utara

3. Tahap Pengolahan Data

Setelah diperoleh hasil skor orientasi nilai pada masing-masing subjek, maka selanjutnya, data diolah dengan menggunakan aplikasi SPSS for windows 14.0 version meliputi uji daya beda dan reliabilitas alar ukur, uji asumsi dan uji hipotesa.

G. METODE ANALISA DATA

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik. Alasan yang mendasari digunakannya analisis statistik adalah karena statistik dapat menunjukkan kesimpulan generalisasi penelitian. Pertimbangan lain adalah statistik dapat bekerja dengan angka, statistik bersifat objektif dan statistik bersifat universal Hadi, 2000. Azwar 2000 menyatakan bahwa pengolahan data penelitian yang sudah diperoleh dimaksudkan sebagai suatu cara mengorganisasikan data sedemikian rupa sehingga dapat dibaca readable dan dapat ditafsirkan interpretabel. Sebelum melakukan analisis data, penulis terlebih dahulu melakukan uji asumsi penelitian, yaitu uji normalitas dan uji linieritas. Uji normalitas adalah pengujian untuk memastikan bahwa sampel yang dihadapi berasal dari populasi yang terdistribusi secara normal. Uji normalitas ini dilakukan dengan menggunakan uji one sample kolmogorov-smirnov. Data dikatakan terdistribusi normal jika nilai p 0,05. Sedangkan uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah data distribusi penelitian, yaitu variabel bebas job commitment dan variabel tergantung motivasi berprestasi memiliki hubungan linier. Uji linieritas Universitas Sumatera Utara dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel. Asumsi ini menyatakan bahwa hubungan antar variabel yang akan dianalisis itu mengikuti garis lurus. Jadi peningkatan atau penurunan kuantitas di satu variabel, akan diikuti secara linear oleh peningkatan atau penurunan kuantitas di variabel lainnya. Uji linieritas dalam penelitian ini menggunakan test for linierity yang menunjukkan bahwa data variable bebas job commitment berkorelasi secara linier terhadap data variable tergantung motivasi berprestasi. Data penelitian dikatakan berkorelasi secara linear apabila p 0.05 untuk linierity dan p 0,05 untuk deviation from linierity Field, 2000. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi sederhana, dan seluruh pengolahan data penelitian akan dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS for windows 14.0 version. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN INTERPRETASI

Pada bab ini akan diuraikan hasil dan interpretasi hasil sesuai dengan data yang diperoleh. Pembahasan akan diawali dengan memberikan gambaran umum subjek penelitian, hasil utama, dan hasil tambahan.

A. GAMBARAN SUBJEK PENELITIAN

Subjek dalam penelitian ini adalah tenaga penjual kartu kredit di kota Medan yang berjumlah 78 orang, dan telah memenuhi karakteristik populasi penelitian. Dari total 78 orang tenaga penjual kartu kredit yang terpilih sebagai subjek penelitian, diperoleh gambaran berdasarkan usia, pendidikan terakhir, dan lama bekerja. Berdasarkan usia subjek penelitian dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu rentang usia 16-24 tahun dan 25-44 tahun. Pengelompokan subjek berdasarkan pendidikan terakhir terdiri atas tiga kategori, yaitu SMA, D3 dan S1. Sedangkan pengelompokkan subjek penelitian berdasarkan lamanya bekerja sebagai tenaga penjual kartu kredit terdiri atas tiga kategori, yaitu : 0-1 tahun, 1-3 tahun, dan 3 tahun. Berikut pemaparannya :

1. Gambaran Subjek Berdasarkan Usia

Pengelompokkan subjek berdasarkan usia dilakukan berdasarkan teori Super 1984 tentang perkembangan karier manusia. Pengelompokkan subjek berdasarkan usia ini terdiri atas 2 kategori, yaitu: fase eksplorasi exploration Universitas Sumatera Utara