BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan unsur yang penting dalam penelitian ilmiah karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menentukan apakah
penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan hasilnya Hadi, 2000. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat korelasional untuk melihat hubungan
antara job commitment dengan motivasi berprestasi pada tenaga penjual kartu kredit di kota Medan.
A. IDENTIFIKASI VARIABEL
Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diuji yakni masing-masing satu variabel bebas dan variabel tergantung. Variabel-variabel yang diukur dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Variabel Kriterium : Motivasi Berprestasi
2. Variabel Prediktor
: Job commitment
B. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN 1.
Motivasi Berprestasi
Motivasi berprestasi diartikan sebagai suatu dorongan dari dalam diri individu yang ditandai dengan keinginan untuk menyesuaikan kemampuan
dengan tuntutan pekerjaan, menyelesaikan pekerjaan hingga tuntas, mengontrol hasil kerja, mencari cara baru yang lebih efisien dalam menyelesaikan tugas, dan
Universitas Sumatera Utara
tahan akan tuntutan pekerjaan demi mencapai suatu nilai kesuksesan. Dimana nilai kesuksesan tersebut mengacu pada perbandingan dengan prestasi pribadi
yang pernah diraih sebelumnya maupun keberhasilan individu lain yang dianggap mengandung suatu nilai kehormatan.
Motivasi berprestasi akan diukur dengan skala yang disusun penulis berdasarkan ciri motivasi berprestasi yang dikemukakan oleh McClelland 1987
meliputi: ketertarikan pada tugas yang memiliki taraf kesulitan sedang, tanggung jawab secara personal atas performa kerja, ketertarikan akan umpan balik,
perilaku inovatif, serta ketahanan yang lebih dalam mengerjakan tugas. Skor total mengindikasikan tinggi rendahnya motivasi berprestasi. Semakin
tinggi skor tenaga penjual kartu kredit pada skala motivasi berprestasi, makin tinggi kecenderungan motivasi berprestasi tenaga penjual kartu kredit dalam
bekerja. Sebaliknya, semakin rendah skor tenaga penjual kartu kredit pada skala motivasi berprestasi, makin rendah kecenderungan motivasi berprestasi tenaga
penjual kartu kredit dalam bekerja.
2. Job Commitment
Job commitment adalah komitmen seseorang terhadap pekerjaan yang dijalaninya saat ini, yang ditandai dengan adanya perasaan terikat secara
psikologis, keyakinan yang kuat, dan keterlibatan yang tinggi pada aktivitas dari pekerjaan tersebut.
Job commitment akan diukur melalui skala Lodahl Kejner 1965 yang diadaptasi oleh penulis berdasarkan 2 dimensi job commitment yang diungkap
oleh Lodahl Kejner 1965 tersebut, meliputi: performance self-esteem
Universitas Sumatera Utara
contingency yaitu seberapa jauh hasil kerja individu performance dapat mempengaruhi harga dirinya self esteem dan psychological total self image of
work importance yaitu tingkatan yang menunjukkan sejauh mana seseorang mampu mengidentifikasikan diri secara psikologik dengan pekerjaannya.
Skor total mengindikasikan tinggi rendahnya job commitment. Semakin tinggi skor subjek pada skala job commitment, makin positif kecenderungan job
commitment tenaga penjual kartu kredit. Sebaliknya, semakin rendah skor subjek pada skala job commitment, makin negatif kecenderungan job commitment tenaga
penjual kartu kredit.
C. POPULASI DAN METODE PENGAMBILAN SAMPEL
Bagian ini akan menjelaskan mengenai karakteristik subjek penelitian, teknik pengambilan sampel dan jumlah sampel.
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah seluruh penduduk yang dimaksudkan untuk diselidiki. Populasi dibatasi sebagai sejumlah penduduk atau individu yang setidaknya
mempunyai sifat yang sama Hadi, 2000. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh tenaga penjual kartu kredit di Kota Medan yang berjenis kelamin pria,
telah menjadi tenaga penjual kartu kredit selama minimal 6 bulan, dan selama waktu tersebut tidak menjadi tenaga penjual untuk produk yang lain diluar kartu
kredit. Jenis kelamin disini merupakan variabel kontrol, karena menurut Andreani
dalam Kadir, 2009 motivasi berprestasi turut dipengaruhi oleh jenis kelamin
Universitas Sumatera Utara
seseorang sehingga perlu dikontrol agar pengaruh variabel job commitment terhadap motivasi berprestasi tidak dipengaruhi oleh faktor jenis kelamin tersebut.
Sementara itu, penentuan batas minimal pengalaman kerja dilakukan untuk memastikan bahwa subjek penelitian setidaknya sudah beradaptasi dengan
pekerjaannya, karena menurut Matlin 1990 seseorang dikatakan dapat beradaptasi di dalam pekerjaan jika ia minimal sudah berkecimpung di dalam
pekerjaan tersebut selama 6 enam bulan atau setengah tahun.
2. Sampel dan Metode Pengambilan Sampel
Menyadari luasnya keseluruhan populasi dan keterbatasan yang dimiliki penulis, maka subjek penelitian yang dipilih adalah sebagian dari keseluruhan
populasi yang dinamakan sampel. Sampel adalah sebahagian dari populasi yang merupakan penduduk yang jumlahnya kurang dari populasi. Sampel harus
mempunyai paling sedikit satu sifat yang sama Hadi, 2000. Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan mempertimbangkan
berbagai hal, baik yang bersifat teoritis maupun praktis, yang bersifat teoritis dimaksudkan untuk memperoleh derajat kecermatan statistik yang maksimal.
Sedangkan pertimbangan yang bersifat praktis didasarkan pada keterbatasan peneliti, antara lain keterbatasan waktu dan dana.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah nonprobability sampling. Menurut Hadi 2000, nonprobability sampling adalah teknik sampling yang tidak
memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel, hanya individu-individu yang kebetulan dijumpai
Universitas Sumatera Utara
atau dapat dijumpai saja yang diselidiki. Jenis nonprobability sampling yang digunakan adalah incidental sampling.
Incidental sampling diperoleh semata-mata dari keadaan-keadaan insidental atau kebetulan Hadi, 2000. Pada teknik insidental, sampel yang dipilih adalah
individu yang dianggap cocok untuk dijadikan sumber data Meinarno, 2009. Metode incidental digunakan atas dasar pertimbangan bahwa populasi penelitian
ini tidak dapat teridentifikasi secara pasti, dimana menurut Nasir 2006 incidental sampling dapat digunakan jika populasi penelitian tidak diketahui jumlahnya
secara pasti.
D. ALAT UKUR YANG DIGUNAKAN
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala. Metode skala digunakan karena data yang ingin diukur berupa konstruk atau konsep psikologis
yang dapat diungkap secara tidak langsung melalui indikator-indikator perilaku yang diterjemahkan dalam bentuk aitem-aitem pernyataan Azwar, 2000.
Hadi 2000 menyatakan bahwa skala dapat digunakan dalam penelitian berdasarkan asumsi-asumsi berikut :
1. Subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya.
2. Hal-hal yang dinyatakan oleh subjek kepada peneliti adalah benar dan
dapat dipercaya. 3.
Interpretasi subjek tentang pernyataan-pernyataan yang diajukan kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh peneliti.
Universitas Sumatera Utara
Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan skala motivasi berprestasi dan skala job commitment Lodahl Kejner 1965.
Pada penelitian ini, peneliti memilih untuk mengadaptasi skala job commitment dari Lodahl Kejner 1965 karena didasarkan oleh berbagai
pertimbangan, diantaranya sebagai berikut : 1 Skala Lodahl Kejner telah terbukti menjadi alat ukur job commitment yang paling sering digunakan pada
penelitian dalam ruang lingkup perilaku organisasi selama lebih dari 30 tahun Ramsey dalam May, Stewart Ledgerwood, 2004. 2 Skala job commitment
dari Lodahl Kejner ini juga telah cukup banyak digunakan dalam penelitian yang melibatkan tenaga penjual sebagai subjeknya Cravens, 2001. 3 Skala
Lodahl Kejner ini juga telah terbukti valid dan sesuai untuk digunakan pada sejumlah penelitian lintas budaya yang menganut azas kolektivitas May, Stewart
Ledgerwood, 2004, dimana Indonesia sendiri seperti yang dikatakan oleh Noviawan 2009 sudah menjadikan budaya kolektivitas sebagai bagian dari
ideologinya.
1. Skala Motivasi Berprestasi
Skala motivasi berprestasi tenaga penjual kartu kredit disusun oleh peneliti ini berdasarkan 5 lima ciri motivasi berprestasi yang dikemukakan oleh McClelland
1987 meliputi : a.
Ketertarikan pada tugas yang memiliki taraf kesulitan sedang, yaitu kesukaan seseorang pada tugas yang tidak terlalu mudah ataupun terlalu sulit sehingga
kemampuan dan tuntutan dari pekerjaan dapat disesuaikan.
Universitas Sumatera Utara
b. Bertanggung jawab secara personal atas performa kerja, yaitu kecenderungan
untuk menyelesaikan pekerjaan yang diberikan hingga tuntas, dan selelau fokus pada peningkatan performa mereka secara pribadi.
c. Menyukai umpan balik, yaitu kebutuhan untuk membandingkan performa
pribadi dengan orang lain, serta senang mendapatkan umpan balik yang tepat, cepat dan jelas dari apa yang telah mereka kerjakan.
d. Inovatif, yaitu kemampuan untuk menemukan cara baru yang lebih baik dan
efisien untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. e.
Ketahanan, yaitu kemampuan untuk bertahan dalam penyelesaian tugas hingga tuntas, yang didorong kepercayaan bahwa mereka dapat menyelesaikan
pekerjaannya dengan tepat dan baik. Skala ini dibuat dalam bentuk Likert. Subjek diminta untuk menjawab
pernyataan dengan memilih salah satu dari 5 lima alternatif yang tersedia. Masing-masing item diberi bobot nilai berdasarkan pernyataan favorable atau
unfavorable. Favorable artinya bentuk pernyataan seiring atau mendukung gejala yang akan diungkap dan sebaliknya unfavorable artinya aitem pernyataan tersebut
tidak seiring atau tidak mendukung gejala yang akan diungkap. Penilaian untuk aitem favorable yakni nilai 0 untuk jawaban sangat tidak
sesuai STS, nilai 1 untuk jawaban tidak sesuai TS, nilai 2 untuk jawaban netral N, nilai 3 untuk jawaban sesuai S dan nilai 4 untuk jawaban sangat sesuai SS.
Sedangkan untuk aitem unfavourable, nilai 0 untuk jawaban sangat sesuai SS, nilai 1 untuk jawaban sesuai S, nilai 2 untuk jawaban netral N, nilai 3 untuk
jawaban tidak sesuai TS dan nilai 4 untuk jawaban sangat tidak sesuai STS.
Universitas Sumatera Utara
Semakin tinggi skor subjek pada skala motivasi berprestasi tenaga penjual kartu kredit, makin tinggi kecenderungan motivasi berprestasi tenaga penjual kartu
kredit dalam bekerja. Blue print untuk skala motivasi berprestasi tersebut disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 1 Blue Print Skala Motivasi Berprestasi Tenaga Penjual Kartu Kredit
Sebelum Uji Coba
No Aspek
Indikator Perilaku Aitem
Total Bobot Fv
Unfv 1.
Menyukai tugas
dengan level
moderat Memilih tugas yang
tidak terlalu sulit ataupun terlalu mudah
1, 21, 41 11, 31
5 20
Menyukai tugas, pekerjaan, dan
vokasional yang sifatnya realistis
2, 22, 42 12, 32
5
2. Tanggung
jawab personal
atas performa
Puas setelah melakukan tugas
dengan lebih baik 3, 23, 43
13, 33 5
20
Menyelesaikan pekerjaan hingga
tuntas dan selalu ingat pada tugas yang
belum terselesaikan 4, 24, 44
14, 34 5
3. Menyukai
Umpan balik
Menyukai umpan balik yang tepat,
cepat, dan jelas 5, 25, 45
15, 35 5
20
Selalu mengontrol hasil kerja karena
tidak suka mengambil risiko untuk gagal
6, 26, 46 16, 36
5
4. Inovatif
Berupaya menemukan cara dan informasi
baru untuk selesaikan tugas dengan lebih
efisien 7, 27, 47
17, 37 5
20
Bergerak menuju tugas yang lebih sulit
dan menantang 8, 28, 48
18, 38 5
5. Ketahanan Ketahanan kerja yang 9, 29, 49
19, 39 5
20
Universitas Sumatera Utara
lebih tinggi dalam mengerjakan tugas
Bertahan terhadap
kegagalan dalam
pekerjaan 10, 30,
50 20, 40
5
Total 30
20 50
100
2. Skala Job Commitment
Skala job commitment tenaga penjual kartu kredit disusun oleh peneliti dengan mengadaptasi 20 aitem skala job commitment Lodahl Kejner 1965
yang disusun berdasarkan berdasarkan 2 dua dimensi job commitment yang dikemukakan oleh Lodahl Kejner 1965 tersebut, yakni :
a. Performance self esteem contingency
Artinya disini, job commitment menggambarkan bahwa self esteem seseorang itu dipengaruhi oleh level performa seseorang.
b. Psychological total self image of work importance
Artinya disini, job commitment menggambarkan derajat identifikasi diri seseorang secara psikologis terhadap pekerjaannya.
Skala ini dibuat dalam bentuk Likert. Subjek diminta untuk menjawab pernyataan dengan memilih salah satu dari 5 lima alternatif yang tersedia.
Masing-masing aitem diberi bobot nilai berdasarkan pernyataan favorable atau unfavorable. Favorable artinya bentuk pernyataan seiring atau mendukung gejala
yang akan diungkap dan sebaliknya unfavorable artinya aitem pernyataan tersebut tidak seiring atau tidak mendukung gejala yang akan diungkap.
Penilaian untuk aitem favorable yakni nilai 0 untuk jawaban sangat tidak sesuai STS, nilai 1 untuk jawaban tidak sesuai TS, nilai 2 untuk jawaban netral
Universitas Sumatera Utara
N, nilai 3 untuk jawaban sesuai S dan nilai 4 untuk jawaban sangat sesuai SS. Sedangkan untuk aitem unfavourable, nilai 0 untuk jawaban sangat sesuai SS,
nilai 1 untuk jawaban sesuai S, nilai 2 untuk jawaban netral N, nilai 3 untuk jawaban tidak sesuai TS dan nilai 4 untuk jawaban sangat tidak sesuai STS.
Semakin tinggi skor subjek pada skala job commitment, makin baik kecenderungan job commitment tenaga penjual kartu kredit tersebut.
3. Validitas
Azwar 2005 menyatakan bahwa validitas merupakan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau
instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai
dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas
isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat penilaian profesional. Validitas isi ini terbagi menjadi
dua tipe, yaitu validitas muka dan validitas logik. Validitas muka didasarkan pada penilaian terhadap format penampilan skala, sedangkan validitas logik menunjuk
pada sejauhmana isi tes merupakan wakil dari ciri-ciri atribut yang hendak diukur sebagaimana telah ditetapkan dalam kawasan ukurnya Azwar, 2005.
4. Daya Beda Aitem
Uji daya beda aitem dilakukan untuk melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang
tidak memiliki atribut yang diukur. Suatu tes atau instrumen pengukur dikatakan
Universitas Sumatera Utara
mempunyai daya beda aitem yang tinggi apabila alat tersebut dapat menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud
dilakukannya pengukuran tersebut Azwar, 2000.
Uji daya beda aitem terhadap skala motivasi berprestasi dilakukan dengan menghitung koefisien korelasi antar skor aitem dengan skor total skala. Teknik
analisis korelasi yang digunakan adalah teknik korelasi pearson product moment Hadi, 2000. Penghitungannya dilakukan dengan menggunakan program SPSS
for Windows Release 14.0.
5. Reliabilitas
Menurut Azwar 2004 reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Menurut Hadi 2000 reliabilitas alat ukur menunjukkan derajat
keajegan atau konsistensi alat ukur yang bersangkutan. Reliabilitas alat ukur dapat dilihat dari koefisien reliabilitas yang merupakan indikator konsistensi aitem-
aitem tes dalam menjalankan fungsi ukurnya secara bersama-sama. Reliabilitas alat ukur ini sebenarnya mengacu pada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur
yang mengandung kecermatan pengukuran Azwar, 2004. Pengujian reliabilitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
koefisien reliabilitas alpha cronbach. Teknik ini merupakan teknik yang sesuai untuk memeriksa konsistensi internal dalam sebuah tes karena koefisien
konsistensi internal adalah indeks homogenitas isi dan kualitas item Azwar, 2000. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan mengolah data-data pada program
SPSS versi 14.0 for Windows.
Universitas Sumatera Utara
E. HASIL UJI COBA ALAT UKUR
Uji coba skala motivasi berprestasi dan job commitment ini dilakukan terhadap 40 orang tenaga penjual di kota Medan. Untuk melihat daya beda aitem
dilakukan analisis uji coba. Peneliti membandingkan nilai corrected item total- total correlation yang diperoleh dengan koefisien korelasi product moment
pearson dengan interval kepercayaan 95 yang mempunyai harga kritis 0.3. Peneliti memakai kriteria pemilihan aitem berdasarkan koefisien korelasi sebesar
0.3 karena menurut Azwar 2000 semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0.3, daya pembedanya dianggap memuaskan.
1. Hasil Uji Coba Skala Motivasi Berprestasi
Aitem yang diujicobakan di dalam skala motivasi berprestasi ini sebanyak 50 aitem dan diperoleh 37 aitem yang valid dan13 aitem yang gugur. Aitem-aitem
yang valid inilah yang nantinya akan digunakan di dalam penelitian. Peneliti kemudian hanya menggunakan 20 item yang valid dengan nilai reliabilitas
tertinggi dan mewakili masing-masing aspek dari motivasi berprestasi. Korelasi antar skor aitem dan skor total pada aitem yang valid bergerak dari 0.325-0.809.
Setelah dilakukan pengujian daya beda aitem, kemudian dilakukan perhitungan reliabilitas pada aitem-aitem yang valid. Hasil perhitungan reliabilitas skala
motivasi berprestasi diperoleh nilai koefisien α = 0.925. Blue print setelah uji
coba dapat dilihat pada Tabel 3 berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2 Blue Print Skala Motivasi Berprestasi Tenaga Penjual Kartu Kredit
Setelah Uji Coba
No Aspek
Indikator Perilaku Aitem
Total Fv
Unfv 1.
Menyukai tugas
dengan level
moderat Memilih tugas yang
tidak terlalu sulit ataupun terlalu mudah
1 11
2
Menyukai tugas, pekerjaan, dan
vokasional yang sifatnya realistis
2, 42 -
2
2. Tanggung
jawab personal
atas performa
Puas setelah melakukan tugas
dengan lebih baik 23, 43
33 3
Menyelesaikan pekerjaan hingga
tuntas dan selalu ingat pada tugas yang
belum terselesaikan 4, 24, 44
14, 34 5
3. Menyukai
Umpan balik
Menyukai umpan balik yang tepat,
cepat, dan jelas 5, 25, 45
15, 35 5
Selalu mengontrol hasil kerja karena
tidak suka mengambil risiko untuk gagal
6, 26, 46 16, 36
5
4. Inovatif
Berupaya menemukan cara dan informasi
baru untuk selesaikan tugas dengan lebih
efisien 7, 27, 47
37 4
Bergerak menuju tugas yang lebih sulit
dan menantang 8, 48
18, 38 4
5. Ketahanan Ketahanan kerja yang lebih tinggi dalam
mengerjakan tugas 49
19, 39 3
Bertahan terhadap kegagalan dalam
pekerjaan 10, 50
20, 40 4
Total 22
15 37
Universitas Sumatera Utara
Sebelum skala motivasi berprestasi ini digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu 20 aitem utama yang telah memenuhi daya beda dan reliabilitas disusun
kembali, sehingga penyebaran aitemnya dapat dilihat pada Tabel 3 berikut:
Tabel 3 Sebaran Item Skala Motivasi Berprestasi Tenaga Penjual Kartu Kredit
Setelah Uji Coba
No Aspek
Indikator Perilaku Aitem
Total Fv
Unfv 1.
Menyukai tugas
dengan level
moderat Memilih tugas yang
tidak terlalu sulit ataupun terlalu mudah
1 4
2
Menyukai tugas, pekerjaan, dan
vokasional yang sifatnya realistis
2, 17 -
2
2. Tanggung
jawab personal
atas performa
Puas setelah melakukan tugas
dengan lebih baik -
10 1
Menyelesaikan pekerjaan hingga
tuntas dan selalu ingat pada tugas yang
belum terselesaikan 3, 18
5 3
3. Menyukai
Umpan balik
Menyukai umpan balik yang tepat,
cepat, dan jelas 9
11 2
Selalu mengontrol hasil kerja karena
tidak suka mengambil risiko untuk gagal
- 6, 12
2
4. Inovatif
Berupaya menemukan cara dan informasi
baru untuk selesaikan tugas dengan lebih
efisien 19
13 2
Bergerak menuju tugas yang lebih sulit
dan menantang -
7, 14 2
5. Ketahanan Ketahanan kerja yang lebih tinggi dalam
mengerjakan tugas 20
15 2
Bertahan terhadap -
8, 16 2
Universitas Sumatera Utara
kegagalan dalam pekerjaan
Total 8
12 20
2. Hasil Uji Coba Skala Job Commitment
Aitem yang diujicobakan di dalam skala job commitment ini sebanyak 20 aitem dan diperoleh 13 aitem yang valid dan 7 aitem yang gugur. Aitem-aitem
yang valid inilah yang nantinya akan digunakan di dalam penelitian. Peneliti kemudian hanya menggunakan 6 item yang valid sesuai dengan skala asli dari
Lodahl Kejner 1965. Keenam item ini dinilai paling mewakili kedua aspek dari job commitment yang dikemukakan oleh Lodahl Kejner 1965. Korelasi
antar skor aitem dan skor total pada aitem yang valid bergerak dari 0.450-0.876. Setelah dilakukan pengujian daya beda aitem, kemudian dilakukan perhitungan
reliabilitas pada aitem-aitem yang valid. Hasil perhitungan reliabilitas skala job commitment diperoleh nilai koefisien
α = 0.891.
F. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN
Prosedur pelaksanaan penelitian terdiri dari 3 tiga tahap. Ketiga tahap tersebut adalah tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap pengolahan data.
1. Tahap Persiapan
Tahapan persiapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : a.
Pembuatan alat ukur Pada tahapan ini peneliti mempersiapkan alat ukur yang berupa skala Likert.
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala motivasi berprestasi yang disusun berdasarkan 5 lima ciri motivasi berprestasi yang
Universitas Sumatera Utara
dikemukakan oleh McClelland 1987 dan skala job commitment yang disusun berdasarkan 2 dua dimensi job commitment yang dikemukakan oleh Lodahl
Kejner 1965. Pada skala motivasi berprestasi peneliti membuat 50 aitem berupa pernyataan dengan 5 lima pilihan jawaban. Begitu pula dengan skala
job commitment, peneliti membuat 20 aitem yang diadaptasi dari skala job commitment Lodahl Kejner 1965 berupa pernyataan dengan 5 lima
pilihan jawaban. Skor untuk masing-masing butir bergerak dari STS Sangat Tidak Sesuai, TS Tidak Sesuai, N Netral, S Sesuai, dan SS Sangat
Sesuai. Skala dibuat dalam bentuk buku di mana di samping pernyataan telah disediakan tempat untuk menjawab sehingga memudahkan subjek dalam
memberikan jawaban. b.
Uji coba alat ukur Uji coba alat ukur dilakukan pada tanggal 23 Februari 2010 sampai 5 Maret
2010 dengan memberikan skala motivasi berprestasi dan skala job commitment pada 40 orang tenaga penjual bidang konsumsi langsung di kota Medan.
Pemberian skala ini dilakukan dengan memberikan skala pada subjek yang sesuai dengan karakteristik populasi dan secara kebetulan berhasil ditemui di
lapangan secara berkala. c.
Revisi Alat Ukur Setelah peneliti melakukan uji coba, peneliti menguji validitas dan reliabilitas
skala motivasi berprestasi dan skala job commitment sehingga diketahui aitem- aitem mana saja yang memenuhi validitas dan reliabilitasnya, peneliti
mengambil beberapa aitem utama dari aitem yang memenuhi validitas dan
Universitas Sumatera Utara
reliabilitas tersebut untuk dijadikan skala motivasi berprestasi dan skala job commitment tenaga penjual kartu kredit. Skala inilah yang kemudian digunakan
peneliti dalam mengambil data untuk penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
Setelah diujicobakan, maka selanjutnya peneliti melakukan tahap pelaksanaan penelitian pada tanggal 8 Maret 2010 sampai dengan 17 maret 2010. Peneliti
melakukan pengambilan data kepada 78 orang tenaga penjual kartu kredit yang berhasil ditemui dari berbagai perusahaan perbankan di kota Medan dengan
menggunakan skala motivasi berprestasi dan skala job commitment dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Pendataan subjek penelitian
Peneliti terlebih dahulu mendata lokasi dimana subjek biasa menawarkan produknya dengan cara mencari informasi kepada sesama tenaga penjual kartu
kredit ataupun kepada para pengguna kartu kredit agar subjek lebih mudah ditemui.
b. Penyebaran skala
Penyebaran skala ini dilakukan dengan cara peneliti mendatangi subjek penelitian di station masing-masing. Karena peneliti tidak dapat menjumpai
seluruh tenaga penjual kartu kredit yang biasanya terjun langsung ke lapangan, maka peneliti meninggalkan skala tersebut pada masing-masing station dan
mengumpulkannya pada keesokan harinya secara terus menerus hingga akhirnya semua skala yang tersebar terkumpul.
Universitas Sumatera Utara
3. Tahap Pengolahan Data
Setelah diperoleh hasil skor orientasi nilai pada masing-masing subjek, maka selanjutnya, data diolah dengan menggunakan aplikasi SPSS for windows 14.0
version meliputi uji daya beda dan reliabilitas alar ukur, uji asumsi dan uji hipotesa.
G. METODE ANALISA DATA
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik. Alasan yang mendasari digunakannya analisis statistik adalah karena statistik
dapat menunjukkan kesimpulan generalisasi penelitian. Pertimbangan lain adalah statistik dapat bekerja dengan angka, statistik bersifat objektif dan statistik
bersifat universal Hadi, 2000. Azwar 2000 menyatakan bahwa pengolahan data penelitian
yang sudah
diperoleh dimaksudkan
sebagai suatu
cara mengorganisasikan data sedemikian rupa sehingga dapat dibaca readable dan
dapat ditafsirkan interpretabel. Sebelum melakukan analisis data, penulis terlebih dahulu melakukan uji
asumsi penelitian, yaitu uji normalitas dan uji linieritas. Uji normalitas adalah pengujian untuk memastikan bahwa sampel yang dihadapi berasal dari populasi
yang terdistribusi secara normal. Uji normalitas ini dilakukan dengan menggunakan uji one sample kolmogorov-smirnov. Data dikatakan terdistribusi
normal jika nilai p 0,05. Sedangkan uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah data distribusi penelitian, yaitu variabel bebas job commitment dan
variabel tergantung motivasi berprestasi memiliki hubungan linier. Uji linieritas
Universitas Sumatera Utara
dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel. Asumsi ini menyatakan bahwa hubungan antar variabel yang akan dianalisis itu mengikuti garis lurus. Jadi
peningkatan atau penurunan kuantitas di satu variabel, akan diikuti secara linear oleh peningkatan atau penurunan kuantitas di variabel lainnya. Uji linieritas dalam
penelitian ini menggunakan test for linierity yang menunjukkan bahwa data variable bebas job commitment berkorelasi secara linier terhadap data variable
tergantung motivasi berprestasi. Data penelitian dikatakan berkorelasi secara linear apabila p 0.05 untuk linierity dan p 0,05 untuk deviation from linierity
Field, 2000. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi sederhana, dan seluruh pengolahan data penelitian akan dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS for windows 14.0 version.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN INTERPRETASI
Pada bab ini akan diuraikan hasil dan interpretasi hasil sesuai dengan data yang diperoleh. Pembahasan akan diawali dengan memberikan gambaran umum
subjek penelitian, hasil utama, dan hasil tambahan.
A. GAMBARAN SUBJEK PENELITIAN
Subjek dalam penelitian ini adalah tenaga penjual kartu kredit di kota Medan yang berjumlah 78 orang, dan telah memenuhi karakteristik populasi penelitian.
Dari total 78 orang tenaga penjual kartu kredit yang terpilih sebagai subjek penelitian, diperoleh gambaran berdasarkan usia, pendidikan terakhir, dan lama
bekerja. Berdasarkan usia subjek penelitian dikelompokkan menjadi dua kategori,
yaitu rentang usia 16-24 tahun dan 25-44 tahun. Pengelompokan subjek berdasarkan pendidikan terakhir terdiri atas tiga kategori, yaitu SMA, D3 dan S1.
Sedangkan pengelompokkan subjek penelitian berdasarkan lamanya bekerja sebagai tenaga penjual kartu kredit terdiri atas tiga kategori, yaitu : 0-1 tahun, 1-3
tahun, dan 3 tahun. Berikut pemaparannya :
1. Gambaran Subjek Berdasarkan Usia
Pengelompokkan subjek berdasarkan usia dilakukan berdasarkan teori Super 1984 tentang perkembangan karier manusia. Pengelompokkan subjek
berdasarkan usia ini terdiri atas 2 kategori, yaitu: fase eksplorasi exploration
Universitas Sumatera Utara