TENAGA PENJUAL KARTU KREDIT

akan dirinya Robins, dalam Widianto Sulistio, 2007. Apabila pekerjaan tersebut dirasa berarti dan sangat berharga baik secara materi dan psikologis bagi pekerja tersebut maka pekerja tersebut akan menghargai dan akan melakukan pekerjaannya sebaik mungkin sehingga keterlibatan kerja dapat tercapai, dan karyawan tersebut merasa bahwa pekerjaan mereka penting bagi harga dirinya. Individu yang memiliki job commitment tinggi biasanya menunjukkan kondisi ikut serta dalam proses pengambilan keputusan yang mempengaruhi dirinya, sehingga mereka cenderung memiliki perasaan puas terhadap pekerjaan. Akibat selanjutnya individu memandang pekerjaannya mampu membangkitkan semangat kerjanya Rabinowitz dan Hall, dalam Widianto Sulistio, 2007.

C. TENAGA PENJUAL KARTU KREDIT

Penelitian tentang job commitment dan motivasi berprestasi ini nantinya akan dilakukan pada tenaga penjual kartu kredit. Tenaga penjual menurut Jean Beltrand dalam Baudara dan Sirait, 1993 adalah seseorang yang memiliki kemampuan seni menanam benih di hati pembeli, yang membuahkan beranekaragam motivasi, serta tindakan yang diberikan oleh pembeli, yang sesuai dengan keinginan penjual. Sedangkan kartu kredit itu sendiri secara terminologis didefinisikan sebagai kartu yang dikeluarkan oleh pihak bank dan sejenisnya yang dapat digunakan oleh pembawanya untuk membeli segala keperluan dan barang-barang serta pelayanan tertentu secara hutang. Disebut juga kartu pinjaman atau kartu yang memberikan kesempatan kepada pembawanya untuk mendapatkan pinjaman Universitas Sumatera Utara Cummins, 1991. Jadi tenaga penjual kartu kredit dapat diartikan sebagai seseorang yang melakukan suatu bujukan langsung dan menawarkan insentif atau nilai lebih untuk produk kartu kredit yang dikeluarkan oleh pihak bank kepada distributor atau konsumen langsung dengan tujuan utama menciptakan penjualan yang segera. Sutojo 2000 mengungkapkan, dilihat dari bidang usahanya, tenaga penjual kartu kredit ini termasuk ke dalam bidang usaha konsumsi langsung atau lazim disebut sebagai consumer salesmanship yang memperdagangkan barang atau jasa kepada pembeli perseorangan. Tenaga penjual sebagai bagian dari marketing perbankan, umumnya melakukan tugas antara lain sebagai berikut Kasmir, 2004 : 1. Memudahkan dan merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk membeli produk yang ditawarkan bank secara berulang-ulang. 2. Memaksimumkan kepuasan pelanggan melalui pelayanan yang diinginkan nasabah. Nasabah yang puas akan menjadi ujung tombak pemasaran. Selanjutnya, karena kepuasan ini akan ditularkan kepada nasabah lain mealalui promosi dari mulut ke mulut. 3. Memberi penjelasan tentang ragam pilihan produk, dalam arti bank menyediakan berbagai jenis produk bank sehingga nasabah memiliki beragam pilihan pula. 4. Menjelaskan manfaat produk perbankan, dengan memberikan berbagai kemudahan kepada nasabah dan menciptakan iklim yang efisien. Universitas Sumatera Utara

D. HUBUNGAN