memiliki perasaan yang kuat atas tugas atau kewajiban dari pekerjaannya, dan menempatkan nilai hakiki atas pekerjaannya sebagai central life interest. Ingram,
Lee Skinner 1989 juga menambahkan, job commitment menggambarkan keterikatan dan keterlibatan yang tinggi pada aktivitas dari pekerjaan yang
ditekuni. Definisi yang hampir sama diungkapkan oleh Kanungo dalam Carmeli, Elizur
Yanif, 2007 yang menyatakan bahwa job commitment adalah keyakinan seseorang terhadap pekerjaan yang dijalaninya kini, dan menggambarkan seberapa
jauh pekerjaan tersebut mampu memuaskan kebutuhan orang tersebut. Sedangkan menurut Chusmir 1986 job commitment adalah tingkah laku atau orientasi
terhadap pekerjaan yang berhubungan dengan identifikasi seseorang terhadap pekerjaannya.
Berdasarkan penjabaran tersebut, maka job commitment didefinisikan sebagai derajat dimana performa kerja seseorang dapat mempengaruhi self-esteem orang
tersebut. Job commitment berarti seseorang memiliki komitment terhadap pekerjaan yang dijalaninya saat ini, yang ditandai dengan adanya perasaan terikat
secara psikologis, keyakinan yang kuat, dan keterlibatan yang tinggi pada aktivitas dari pekerjaan tersebut.
2. Dimensi Job Commitment
Lodahl Kejner dalam Boshoff, A., Wyk, R.V Cilliers, F, 2003 mengatakan bahwa job commitment memiliki dua dimensi utama yakni
performance self esteem dan psychological total self image of work importance. Hal ini sejalan dengan pernyataan Rabinowitz Hall dalam Cohen, A, 2003
Universitas Sumatera Utara
yang mengatakan bahwa definisi dari job commitment itu sendiri tersusun atas 2 dua konsep utama yakni performance self esteem contingency dan komponen
self image, berikut penjelasannya : a.
Performance self esteem contingency Artinya disini, job commitment menggambarkan bahwa self esteem seseorang
itu dipengaruhi oleh level performa seseorang. Orang yang menampilkan performa kerja yang baik akan memiliki self esteem yang positif, dengan kata
lain individu memberi nilai yang positif pada konsep dirinya. Sebaliknya, jika performa kerjanya buruk, maka orang tersebut akan member nilai yang
negative pada konsep dirinya. Job commitment merupakan tingkatan yang menunjukkan sejauh mana seseorang mampu mengidentifikasikan diri secara
psikologik dengan pekerjaannya, atau taraf pentingnya kerja bagi gambaran dirinya.
b. Psychological total self image of work importance
Artinya disini, job commitment menggambarkan derajat identifikasi diri seseorang secara psikologis terhadap pekerjaannya. Job commitment
menjelaskan seberapa jauh hasil kerja individu performance dapat mempengaruhi harga dirinya self esteem, atau dengan kata lain bagi individu,
pekerjaan merupakan tempat mengekspresikan self-imagenya.
3. Ciri-ciri Job Commitment
Tingkat job commitment yang tinggi berperan dalam membentuk performance kerja, kualitas dan kuantitas hasil kerja yang lebih besar serta
efisiensi kerja yang tinggi. Job commitment mempunyai pengaruh yang signifikan
Universitas Sumatera Utara
pada sikap dan perilaku kerja. Terutama menurut Kanungo dalam Widianto Sulistio, 2007, mempengaruhi intensitas dan sikap kerja. Hal tersebut dapat
dimengerti karena individu yang memiliki job commitment mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a. Aktif berpartisipasi dalam pekerjaannya.
Aktif berpartisipasi dalam pekerjaan dapat menunjukkan seorang pekerja terlibat dalam pekerjaanya Allport dalam Widianto Sulistio, 2007. Aktif
partisipasi adalah perhatian seseorang terhadap sesuatu. Dari tingkat atensi nilah maka dapat diketahui seberapa seorang karyawan perhatian, peduli dan
menguasai bidang yang menjadi bagiannya. b.
Menunjukkan pekerjaannya sebagai yang utama Apabila karyawan merasa bahwa pekerjaan adalah hal yang utama, seorang
karyawan akan selalu berusaha yang terbaik untuk pekerjaannya dan menganggap pekerjaannya sebagai pusat yang menarik dalam hidup dan yang
pantas untuk diutamakan. c.
Melihat pekerjaannya sebagai sesuatu yang penting bagi harga diri. Keterlibatan kerja dapat dilihat dari sikap seorang pekerja dalam pikiran
mengenai pekerjaannya, dimana seorang karyawan menganggap pekerjaan itu penting bagi harga dirinya. Harga diri merupakan perpaduan antara
kepercayaan diri dan penghormatan diri, mempunyai harga diri yang kuat artinya merasa cocok dengan kehidupan dan penuh keyakinan, yaitu
mempunyai kompetensi dan sanggup mengatasi masalah – masalah kehidupan Wahyurini Ma’shum, 2004. Harga diri adalah rasa suka dan tidak suka
Universitas Sumatera Utara
akan dirinya Robins, dalam Widianto Sulistio, 2007. Apabila pekerjaan tersebut dirasa berarti dan sangat berharga baik secara materi dan psikologis
bagi pekerja tersebut maka pekerja tersebut akan menghargai dan akan melakukan pekerjaannya sebaik mungkin sehingga keterlibatan kerja dapat
tercapai, dan karyawan tersebut merasa bahwa pekerjaan mereka penting bagi harga dirinya.
Individu yang memiliki job commitment tinggi biasanya menunjukkan kondisi ikut serta dalam proses pengambilan keputusan yang mempengaruhi dirinya,
sehingga mereka cenderung memiliki perasaan puas terhadap pekerjaan. Akibat selanjutnya individu memandang pekerjaannya mampu membangkitkan semangat
kerjanya Rabinowitz dan Hall, dalam Widianto Sulistio, 2007.
C. TENAGA PENJUAL KARTU KREDIT