IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPADU MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI SISWA SMP.
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPADU MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK
MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI SISWA SMP
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan IPA
Oleh : WINDA YUSEFNI
NIM. 1302226
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015
(2)
MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI SISWA SMP
Oleh Winda Yusefni
S.Pd., Universitas Negeri Padang, 2012
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Alam
© Winda Yusefni 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
(3)
(4)
Winda Yusefni, 2015
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN
KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu i
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPADU MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK
MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI SISWA SMP
WINDA YUSEFNI
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat peningkatan pembelajaran IPA terpadu menggunakan pendekatan SWH (Science Writing Heuristic) terhadap peningkatan penguasaan konsep dan kemampuan berkomunikasi siswa kelas VIII yang dilakukan di SMPN Sumatera Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasy eksperiment dengan desain nonequivalent pretest and posttest control group d esign. Sebanyak 46 siswa terlibat sebagai subjek dalam penelitian ini yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui tes awal dan tes akhir untuk penguasaan konsep dan kemampuan berkomunikasi tulisan siswa, lembar observasi untuk kemampuan berkomunikasi lisan siswa, dan angket respon siswa mengenai implementasi pembelajaran SWH. Teknik pengolahan data melalui uji n-gain, uji normalitas dan homogenitas, serta uji-t satu pihak dengan bantuan program Microsoft office excel dan IBM SPSS Statistics 22. Hasil analisis data menunjukkan skor rata-rata n-gain kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk penguasaan konsep dan kemampuan berkomunikasi tulisan berturut-turut adalah 0,71 dengan kriteria peningkatan tinggi dan 0,52 dengan kriteria peningkatan sedang, sedangkan skor rata-rata n-gain kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk kemampuan berkomunikasi tulisan siswa berturut-turut adalah 0,80 dengan kriteria peningkatan tinggi dan 0,60 dengan kriteria peningkatan sedang. Berdasarkan uji hipotesis, penguasaan konsep dan kemampuan komunikasi tulisan siswa pada kelas eksperimen secara signifikan meningkat lebih tinggi dibanding kelas kontrol dengan nilai Sig. (2–tailed) < 0,05. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa implementasi pembelajaran IPA Terpadu menggunakan pendekatan SWH secara signifikan dapat lebih baik meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berkomunikasi siswa.
Kata kunci : pendekatan SWH, pembelajaran SWH, penguasaan konsep, kemampuan komunikasi
(5)
Winda Yusefni, 2015
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN
KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ii
THE IMPLEMENTATION OF INTEGRATING SCIENCE LEARNING USED SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) TO ENHANCE
MASTERY OF CONCEPTS AND THE ABILITY OF COMMUNICATION STUDENT’S JUNIOR HIGH SCHOOL
WINDA YUSEFNI
ABSTRACT
The purpose of this study is to showed enhancement of implementation of Integrated Science Learning used the SWH approach (Science Writing Heuristic) on student’s the mastery of concepts and ability of communication grade 8 in one of Junior High Schools in West Sumatera. This research used quasi-experiment method with nonequivalent pretest and posttest control group design. The subject of the research was the students of second grade with total number of participants were 46 by using purposive sampling. The technique of collecting data used pretest and posttest from mastery of concepts and the ability written communication, observation sheet for ability oral of communication, and students of questionnaire about SWH approach. The technique of analyzing data used normality and homogenous test, N-gain test and one tail t-test were tested by IBM SPSS Statistics 22 and Microsoft office excel. Result from the analyses showed that the average of n-gain between experiment group and control group from mastery of concepts is 0,71 with high of citerian and 0,52 with medium of citerian, the average of n-gain between experiment group and control group from ability written of communication is 0,80 with high of citerian and 0,60 with medium of citerian. The hypothesis test, mastery of concepts and the ability written of communication on experiment group is significant better than control group with Sig. (2–tailed) < 0,05. The conclusion of this resecearch showed that implementation of Integrated Science Learning used the SWH approach is better to enhance on student’s the mastery of concepts and the ability of communication.
Keywords : SWH approach, SWH learning, mastery of concepts, ability of communication.
(6)
Winda Yusefni, 2015
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN
BERKOMUNIKASI SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu v
DAFTAR ISI
Hal.
ABSTRAK... i
UCAPAN TERIMA KASIH……… iii
DAFTAR ISI... v
DAFTAR TABEL... viii
DAFTAR GAMBAR... x
DAFTAR LAMPIRAN ……….... xi BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……….. ………
B. Rumusan Masalah………... C. Tujuan Penelitian... D. Manfaat Penelitian... E. Struktur Organisasi Tesis...
1 6 7 8 8
BAB II IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPADU MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENCE WRITING
HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN
KONSEP DAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI SISWA A. Pendekatan Science Writing Heuristic (SWH)………..
B. Penguasaan Konsep………...
C. Kemampuan Berkomunikasi………..
D. Hubungan Tahapan Pembelajaran SWH dengan Penguasaan Konsep
dan Kemampuan Berkomunikasi………...
E. Pembelajaran IPA Terpadu………
F. Pemetaan Keterpaduan pada Konsep Pendengaran Pada Manusia……… G. Tinjauan Konsep Pendengaran pada Manusia………...
H. Penelitian yang Relevan ………
I. Asumsi ………..
J. Hipotesis ………...
10 16 19
25 26 27 29 34 37 37
(7)
Winda Yusefni, 2015
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN
BERKOMUNIKASI SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu vi
Hal. BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian... B. Populasi dan sampel Penelitian …...
C. Variabel Penelitian………....
D. Definisi Operasional... E. Instrumen Penelitiaan... F. Teknik Pengumpulan..………...
G. Uji Coba Instrumen………
H. Hasil Uji Coba Instrumen………..
I. Teknik Pengolahan dan Analisis Data………...
J. Prosedur Penelitian………....
38 38 39 39 40 44 45 48 50 56
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Peningkatan Penguasaan Konsep Siswa…... 1. Deskripsi Peningkatan Penguasaan Konsep……….. 2. Uji Statistik Data Penguasaan Konsep……….. a. Analisis Data Pretes Penguasaan Konsep………. 1) Uji Normalitas Data Pretes Penguasaan Konsep………. 2) Uji Homogenitas Data Pretes Penguasaan Konsep……….. 3) Uji Perbedaan Rata-rata Data Pretes Penguasaan Konsep……... b. Analisis Data Postes Penguasaan Konsep………
1) Uji Normalitas Data Postes Penguasaan Konsep………. 2) Uji Homogenitas Data Postes Penguasaan Konsep………. 3) Uji Perbedaan Rata-rata Data Postes Penguasaan Konsep…….. c. Analisis Data N-Gain Penguasaan Konsep……….. 1) Uji Normalitas Data N-Gain Penguasaan Konsep………... 2) Uji Homogenitas Data N-Gain Penguasaan Konsep…………... 3) Uji Perbedaan Rata-rata Data N-Gain Penguasaan Konsep……
60 60 62 62 62 62 63 64 64 65 65 66 66 67 67
(8)
Winda Yusefni, 2015
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN
BERKOMUNIKASI SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu vii
3. Analisis Peningkatan Penguasaan Konsep Tiap Ranah Kognitif…… 4. Analisis Peningkatan Penguasaan Konsep Tiap Subkonsep………..
B. Peningkatan Kemampuan Komunikasi Tulisan………. 1. Deskripsi Peningkatan Kemampuan Komunikasi Tulisan……… 2. Uji Statistik Data Kemampuan Komunikasi Tulisan……… a. Analisis Data Pretes Kemampuan Komunikasi Tulisan…………...
1) Uji Normalitas Data Pretes Kemampuan Komunikasi Tulisan... 2) Uji Perbedaan Rata-rata Data Kemampuan KomunikasiTulisan b. Analisis Data Postes Kemampuan Komunikasi Tulisan…………..
1) Uji Normalitas Data Postes Kemampuan Komunikasi Tulisan... 2) Uji Homogenitas Data Postes Kemampuan Komunikasi
Tulisan……….
3) Uji Perbedaan Rata-rata Data Postes Kemampuan Komunikasi
Tulisan……….
c. Analisis Data N-Gain Kemampuan Komunikasi Tulisan………… 1) Uji Normalitas Data N-Gain Kemampuan Komunikasi Tulisan 2) Uji Homogenitas Data N-Gain Kemampuan Komunikasi
Tulisan……….
3) Uji Perbedaan Rata-rata Data N-Gain Kemampuan
Komunikasi Tulisan………
3. Analisis Peningkatan Kemampuan Komunikasi Tulisan Tiap
Indikator………..
C. Analisis Profil Kemampuan Komunikasi Lisan……… 1. Deskripsi Kemampuan Komunikasi Lisan………
2. Hasil Analisis Laporan SWH………
D. Tanggapan Siswa Terhadap Pembelajaran SWH………. E. Kelebihan dan Kekurangan Penelitian………..
76 81 Hal. 83 83 84 84 84 84 86 86
87
87 88 88
89
90
93 98 98 100 103 105 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
(9)
Winda Yusefni, 2015
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN
BERKOMUNIKASI SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu viii
B. Implikasi……….
C. Rekomendasi...
DAFTAR PUSTAKA ………...
LAMPIRAN-LAMPIRAN ………...
107 108 109 113 DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 2.2 2.3 2.4 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8 3.9 3.10 3.11 3.12 3.13 3.14 4.1 4.2 4.3
Format Student Writing……….
Dimensi Proses Kognitif Taksonomi Bloom Revisi………. Matriks Hubungan Pembelajaran SWH dengan Penguasaan Konsep dan
Kemampuan Berkomunikasi……….
Pemetaan Materi IPA Terpadu Konsep Pendengaran pada Manusia……… Rubrik Penilaian Laporan Siswa………... Rubrik Penilaian Kemampuan Komunikasi Lisan Siswa………. Teknik Pengolahan Data………... Kriteria Validitas Butir Soal………. Kriteria Relibilitas Butir Soal……… Kriteria Indeks Daya Pembeda……….. Kriteria Tingkat Kesukaran Soal………... Hasil Uji Coba Instrumen Penguasaan Konsep………
Hasil Uji Coba Instrumen Kemampuan Komunikasi Tulisan………..
Rubrik Penilaian Kemampuan Komunikasi Tulisan……… Kriteria Gain Dinormalisasi……….. Kriteria Kemampuan Komunikasi Lisan ………. Skor Item Tanggapan Siswa………. Kriteria Persentase Angeket Tanggapan Siswa………. Rekapitulasi Rata-Rata Hasil Pretes, Postes, dan N-Gain Penguasaan Konsep Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol……….. Hasil Uji Normalitas Data Pretes Penguasaan Konsep Siswa Kelas
Eksperimen dan Kontrol………..
Hasil Uji Homogentias Data Pretes Penguasaan Konsep Siswa Kelas Hal. 11 18 25 28 42 43 45 46 47 47 48 48 50 51 53 55 55 56 61 62
(10)
Winda Yusefni, 2015
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN
BERKOMUNIKASI SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ix 4.4 4.5 Tabel 4.6 4.7 4.8 4.9 4.10 4.11 4.12 4.13 4.14 4.15 4.16 4.17
Eksperimen dan Kontrol………..
Hasil Uji Perbedaan Rata-rata Pretes Penguasaan Konsep Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol……….
Hasil Uji Normalitas Data Postes Penguasaan Konsep Siswa Kelas
Eksperimen dan Kontrol………...
Hasil Uji Homogenitas Data Postes Penguasaan Konsep Siswa Kelas
Eksperimen dan Kontrol………..
Hasil Uji Perbedaan Rata-rata Postes Penguasaan Konsep Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol……….
Hasil Uji Normalitas Data N-Gain Penguasaan Konsep Siswa Kelas
Eksprimen dan Kontrol………
Hasil Uji Homogenitas Data N-Gain Penguasaan Konsep Siswa Kelas
Eksprimen dan Kontrol………
Hasil Uji Perbedaan Rata-rata N-Gain Penguasaan Konsep Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol……….
Rekapitulasi Rata-Rata Hasil Pretes, Postes, dan N-Gain Kemampuan Komunikasi Tulisan Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol……….. Hasil Uji Normalitas Data Pretes Kemampuan Komunikasi Tulisan Siswa Kelas eksperimen dan Kelas Kontrol………. Hasil Uji Perbedaan Rata-rata Pretes Kemampuan Komunikasi Tulisan Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol……….. Hasil Uji Normalitas Data Postes Kemampuan Komunikasi Tulisan Siswa
Kelas Eksperimen dan Kontrol……….
Hasil Uji Homogenitas Data Postes Kemampuan Komunikasi Tulisan Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol……….. Hasil Uji Perbedaan Rata-rata Postes Kemampuan Komunikasi Tulisan Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol……….. Hasil Uji Normalitas Data N-Gain Kemampuan Komunikasi Tulisan Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol………..
63 64 64 Hal. 65 66 66 67 68 83 84 86 86 87 88 89
(11)
Winda Yusefni, 2015
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN
BERKOMUNIKASI SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu x
4.18
4.19
4.20
Hasil Uji Homogenitas Data Peningkatan Kemampuan Komunikasi Tulisan Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol……….. Hasil Uji Perbedaan Rata-rata Kemampuan Komunikasi Tulisan Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol……….
Rekapitulasi Hasil Penilaian Laporan SWH Siswa……….. 89
90 101
DAFTAR GAMBAR Gambar
2.1 2.2 3.1 4.1
4.2
4.3
4.4 4.5 4.6 4.7 4.8
Skema Keterpaduan Konsep Indera Pendengaran………
Bandul Sederhana………..………
Diagram Alur Proses Penelitian.………... Skor Rata-Rata Peningkatan Penguasaan Konsep Tiap Ranah Kognitif Kelas Eksperimen dan Kontrol……… Skor Rata-Rata Peningkatan Penguasaan Konsep Tiap Subkonsep Kelas
Eksperimen dan Kontrol ………..
Skor Rata-Rata N-Gain Kemampuan Komunikasi Tulisan Siswa Pada
Kelas Ekperimen dan Kontrol………...
Contoh Jawaban Siswa Belum Sempurna………. Contoh Jawaban Siswa yang Benar………..
Contoh Kesalahan Jawaban Siswa ………...
Persentase Rata-rata Profil Kemampuan Komunikasi Lisan……… Persentase Tanggapan Siswa Terhadap Pendekatan SWH………...
Hal. 28 31 59
76
81
94 96 96 97 99 103
(12)
Winda Yusefni, 2015
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN
BERKOMUNIKASI SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
A. Perangkat pembelajaran
1. RPP Kelas Eksperimen ………...
2. LKS Kelas Eksperimen ………...
3. RPP Kelas Kontrol………...
4. LKS Kelas Kontrol ………
B. Instrumen Penelitian
1. Kisi-Kisi Instrumen Penguasaan Konsep ….…………...…...
2. Soal Tes Penguasaan Konsep ………...
3. Kunci Jawaban Tes Penguasaan Konsep……… 4. Kisi-Kisi Instrumen Kemampuan Komunikasi Tulisan………...…….. 5. Soal Tes Kemampuan Komunikasi Tulisan …………..……… 6. Kunci Jawaban Tes Komunikasi Tulisan………... 7. Lembar Observasi Aktivitas Kemampuan Komunikasi Lisan………..
8. Rubrik Penilaian laporan SWH………..
9. Kisi-Kisi Angket Tanggapan Siswa………
10.Angket Tanggapan Siswa………...
Hal.
114 136 145 163
167 168 173 174 175 177 179 183 184 185
(13)
Winda Yusefni, 2015
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN
BERKOMUNIKASI SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu xii
C. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian
1. Hasil Uji Coba Tes Penguasaan Konsep ….…………...…... 2. Rekapitulasi Hasil Hasil Uji Coba Tes Penguasaan Konsep … ……….. 3. Hasil Uji Coba Tes Kemampuan Komunikasi Tulisan……….………... 4. Rekapitulasi Hasil Hasil Uji Coba Tes Kemampuan Komunikasi Tulisan…
D. Data Hasil Penelitian
1. Skor Peningkatan (N-Gain) Penguasaan Konsep Kelas Eksperimen………. 2. Skor Peningkatan (N-Gain) Penguasaan Konsep Kelas Kontrol……… 3. Skor Peningkatan Penguasaan Konsep Tiap Ranah Kognitif………. 4. Skor Peningkatan Penguasaan Konsep Tiap Ranah Kognitif Kelas Kontrol Lampiran
5. Skor Peningkatan Penguasaan Konsep Subkonsep Tiap Kelas Eksperimen 6. Skor Peningkatan Penguasaan Konsep Subkonsep Tiap Kelas Kontrol……. 7. Skor Peningkatan Kemampuan Komunikasi Tulisan Kelas Eksperimen…... 8. Skor Peningkatan Kemampuan Komunikasi Tulisan Kelas Kontrol……… 9. Skor peningkatan Kemampuan Komunikasi Tulisan Tiap Indikator Kelas
Eksperimen……….
10.Skor peningkatan Kemampuan Komunikasi Tulisan Tiap Indikator Kelas
Kontrol………
11.Frekuensi Kemampuan Komunikasi Lisan Siswa Kelas Eksperimen……… 12.Analisis Angket Tanggapan Siswa……….
E. Hasil Uji Statistik……….
1. Uji Statistik Penguasaan Konsep……….
2. Uji Statistik Kemampuan Komunikasi Tulisan…... F. Dokumentasi Penelitian dan Surat ……….………...………...
187 193 194 197
198 199 200 204 Hal. 208 211 214 215
216
217 218 220
222 222 228 233
(14)
Winda Yusefni, 2015
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN
BERKOMUNIKASI SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah mutu menjadi sorotan utama dalam dunia pendidikan dalam beberapa tahun terakhir ini. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan dampak positif dalam aspek pendidikan dan sekaligus merupakan sebuah indikator untuk menunjukkan kemajuan suatu bangsa. Kunci kemajuan suatu bangsa ditandai dengan adanya peningkatan kemampuan dan pemahaman terhadap sains dan teknologi. Perkembangan sains dan teknologi pada abad sekarang membuat bangsa Indonesia dihadapkan pada beberapa tantangan yang bersifat multidimensi.
Tantangan baru dari dinamika kehidupan yang makin kompleks menuntut aktivitas pembelajaran bukan sekedar mengulang fakta dan fenomena keseharian yang dapat diduga melainkan mampu menjangkau pada situasi baru yang tak terduga. Kondisi ini menyebabkan adanya perubahan pemahaman terhadap pembelajaran sains (IPA). IPA telah mengalami pergeseran yang lebih menekankan proses belajar mengajar dan metode penelitian yang menitikberatkan bahwa dalam belajar siswa mengkontribusi pengetahuannnya dan diusahakan agar partisipasi mereka dalam membangun pengetahuan lebih ditekankan. Pergeseran yang terjadi dalam pendidikan IPA bertujuan agar siswa memperoleh pengalaman langsung dalam belajar. Selain itu, tuntutan tersebut memfasilitasi mereka dalam mengembangkan kompetensi yang mereka miliki untuk mencari tahu dan berbuat sehingga membantu mereka untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam (Tawil dan Liliasari, 2014, hal. 4).
Pendapat tersebut dikuatkan oleh Jufri (2013, hal. 87) bahwa IPA telah berkembang dari IPA sebagai produk dari ilmu pengetahuan menjadi IPA sebagai cara berpikir dan bertindak sebagai kumpulan keterampilan proses sains dan sebagai proses penyelidikan ilmiah. Perubahan ini menjelaskan bahwa sasaran pembelajaran IPA menekankan pada pengembangan kemampuan bekerja secara ilmiah dan penguasaan terhadap konsep-konsep sains yang digambarkan melalui
(15)
2
Winda Yusefni, 2015
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN
BERKOMUNIKASI SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
hasil belajar ranah kognitif. Kedua kemampuan ini harus dimiliki oleh peserta didik untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan nyata. Kemampuan siswa untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan nyata tidak akan efektif tanpa adanya interaksi dan komunikasi dengan lingkungan sekitar.
Hal tersebut sesuai pendapat Abidin (2013, hal. 9) bahwa pembelajaran harus mampu mengembangkan keterampilan siswa dalam hal berkomunikasi dan berkolaborasi dalam menyelesaikan berbagai permasalahan kontekstual yang dihadapinya. Iriantara (2014, hal. 1) menambahkan bahwa komunikasi merupakan jantung dari proses pembelajaran dan prasyarat untuk tercapainya tujuan pembelajaran yang optimal. Pernyataan tersebut mengindikasikan bahwa bila komunikasi baik, maka proses pembelajaran akan terlaksana dengan baik sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dan peserta didik memiliki kesempatan untuk meningkatkan pembelajarannya. Oleh karena itu, keterampilan komunikasi perlu dikembangkan dalam diri siswa melalui proses pembelajaran.
Berdasarkan pernyataan di atas jelas bahwa pentingnya penguasaan konsep dan komunikasi tercantum dalam hakikat pembelajaran IPA. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pembelajaran IPA menuntut peserta didik agar bertindak layaknya seperti ilmuan. Seorang ilmuan akan mengkomunikasikan konsep yang telah diperoleh melalui penyelidikan ilmiah kepada orang lain. Diberlakukannya kurikulum 2013 memperjelas hakikat dari pembelajaran IPA dalam memfasilitasi siswa agar memiliki penguasaan yang lebih baik terhadap konsep sains dan kemampuan berkomunikasi. Kurikulum 2013 mendorong siswa untuk mampu dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran.
Pembelajaran yang ditemukan di lapangan belum sesuai dengan yang diharapkan. Implementasi pembelajaran IPA belum memfasilitasi penguasaan konsep dan kemampuan berkomunikasi siswa. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di salah satu SMP kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat ditemukan bahwa penyebab rendahnya penguasaan konsep dan kemampuan berkomunikasi siswa dalam pembelajaran IPA, diantaranya (1) diduga pertanyaan
(16)
Winda Yusefni, 2015
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN
BERKOMUNIKASI SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
yang diajukan guru kepada siswa saat pembelajaran lebih dominan pada aspek ingatan sehingga siswa belum terbiasa menerapkan konsep yang telah mereka pelajari ke dalam kehidupan nyata; (2) diduga semua konsep yang disajikan guru ke siswa masih dalam bentuk presentasi verbal, padahal untuk beberapa konsep yang sifatnya abstrak diperlukan cara penyajian yang berbeda seperti menyajikan dalam bentuk simbol-simbol; (3) diduga pembelajaran yang disajikan guru ke siswa umumnya dibebani konsep; (4) kurangnya perhatian guru terhadap aktivitas siswa dalam berkomunikasi baik komunikasi sesama anggota kelompok maupun antar kelompok; (5) guru jarang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapat dan bertanya; serta (6) pembelajaran IPA masih berpusat pada guru dan cenderung bersifat informatif.
Temuan di atas didukung dengan hasil wawancara dari beberapa guru di sekolah tersebut diketahui bahwa pada saat proses pembelajaran yang dipimpin oleh guru, semua siswa mampu memahami konsep dari materi yang diajarkan. Sewaktu siswa diminta menggunakan konsep tersebut untuk menyelesaikan masalah terlihat bahwa mereka belum bisa melakukannya. Kondisi ini terjadi karena siswa belum terbiasa mengkomunikasikan konsep yang dipahaminya sehingga konsep awal yang mereka peroleh sebagai konsep dasar yang akan digunakan untuk menemukan konsep selanjutnya hilang begitu saja. Temuan lain juga terungkap bahwa siswa masih sulit memahami konsep-konsep yang abstrak. Selain itu, hasil wawancara dari beberapa orang siswa terungkap bahwa (1) guru tidak menyediakan LKS sebagai pedoman dalam melakukan praktikum; (2) siswa tidak pernah diminta untuk bernegosiasi antar kelompok terkait materi yang dipelajari; (3) kegiatan pembelajaran lebih banyak mencatat, serta (4) pembentukkan kelompok berdasarkan tempat duduk yang terdekat.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA yang telah dilakukan belum sepenuhnya dapat mendorong siswa untuk menguasai konsep secara lebih mendalam. Selain itu, pelaksanaan pembelajaran IPA kurang menyediakan ruang bagi siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran. Kondisi ini mengakibatkan mereka belum sepenuhnya terlibat dalam pembelajaran sehingga mereka kurang mendapatkan pengalaman-pengalaman belajar. Hal ini
(17)
4
Winda Yusefni, 2015
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN
BERKOMUNIKASI SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
sesuai dengan pendapat Arifin (2013, hal. 180) bahwa belajar hanya mungkin terjadi apabila siswa aktif mengalami sendiri dan guru sekedar pembimbing dan pengarah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pembelajaran IPA di sekolah tersebut belum sesuai dengan teori belajar konstruktivisme yang menuntut siswa untuk membentuk sendiri pengetahuan mereka secara aktif melalui interaksi dengan lingkunganya sehingga mengakibatkan rendahnya penguasaan konsep dan kemampuan berkomunikasi siswa.
Salah satu alternatif pembelajaran yang menyediakan wadah bagi siswa agar terlibat aktif dari semua aspek baik kognitif, psikomotor, dan afektif adalah pembelajaran yang menggunakan pendekatan Science Writing Heuristic (SWH). Pendekatan ini dapat memfasilitasi siswa untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berkomunikasi siswa dan menuntun siswa untuk menemukan sebuah konsep hasil bentukan dari pikirannya melalui aktivitas eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Karakteristik pendekatan SWH adalah gabungan aktivitas inkuri dan kerja kelompok interaktif dengan melibatkan strategi menulis (writing to learn) pada tiap langkah praktikum di laboratorium. Hasil tulisan tersebut berupa laporan hasil penyelidikan yang dilakukan oleh peserta didik yang disajikan dalam format SWH.
Penulisan laporan membuat peserta didik terlibat secara langsung dalam pembelajaran. Kingir, Geban, & Gunel (2012) dalam tulisannya menjelaskan bahwa pendekatan SWH didasarkan pada filosofi konstruktivis karena mendorong siswa untuk menggunakan kegiatan laboratorium inkuiri terbimbing dan kerja kelompok kolaboratif dengan tujuan agar siswa aktif bernegosiasi untuk membangun pengetahuan. Pendekatan SWH yang digunakan dalam penelitian ini difokuskan pada kegiatan pembelajaran dalam kelas. Aktivitas negosiasi terjadi melalui metode diskusi di dalam dan antar kelompok.
Aktivitas negosiasi merupakan bagian sentral dari pendekatan SWH karena pembelajaran terjadi melalui negosiasi dari sebuah ide. Proses negosiasi terjadi dari data eksperimen dan observasi melalui kerja kelompok dalam dan diantara kelompok. Keys, et al (1999) dalam Kingir, Geban, & Gunel (2012) menyimpulkan bahwa pendekatan SWH disebut juga dengan arguments based
(18)
Winda Yusefni, 2015
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN
BERKOMUNIKASI SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
inquiry activities karena pendekatan ini memfasilitasi terjadinya peningkatan pemahaman konseptual yang dipahami siswa melalui aktivitas inkuiri berbasis argumen. Selain itu aktivitas tersebut akan membuat siswa semakin aktif secara intelektual, dan sosial melalui keterampilan berkomunikasi dalam pembelajaran.
Aktivitas-aktivitas tersebut terangkum dalam pola pembelajaran SWH yang terdiri dari tahap pre classroom activity, participation, negosiation I,
negosiation II, dan reflection. Setiap tahapan tersebut melibatkan aktivitas
writting to learn berupa menulis komponen-komponen yang telah dirumuskan meliputi pertanyaan awal, prosedur, hasil pengamatan, klaim, bukti, dan kesimpulan. Tahap pre classroom activity merupakan tahapan dimana guru mengajak siswa untuk berdiskusi dalam rangka memperoleh pengetahuan awal, pemahaman tambahan dan menyajikan sebuah wacana untuk merumuskan pertanyaan awal. Setiap kelompok mengemukakan gagasan mengenai pertanyaan awal yang telah dirumuskan. Selanjutnya pada tahap participation, guru mengajak siswa secara berkelompok untuk terlibat dalam kegiatan percobaan guna menjawab pertanyaan awal yang telah dirumuskan. Langkah-langkah yang akan dilakukan untuk melakukan percobaan disajikan dalam bentuk wacana. Siswa diminta untuk memahami wacana tersebut dan merumuskan langkah-langkah yang akan dilakukan secara sistematis dilanjutkan dengan melakukan dan mengamati percobaan yang telah dilakukan.
Tahap selanjutnya adalah negosiation I dimana guru membimbing siswa untuk berpikir tentang arti sebuah data. Hasil pemikiran tersebut dikenal dengan istilah klaim. Pada tahap ini klaim yang dirumuskan tiap-tiap kelompok kemungkinan berbeda sehingga nantinya akan terjadi aktivitas komunikasi lisan antar kelompok guna mempertahankan klaimnya masing-masing. Dalam mempertahankan klaim tersebut, tiap-tiap kelompok menyajikan bukti-bukti yang mendukung klaim. Peranan guru pada tahap ini memimpin jalannya diskusi. Tahapan selanjutnya adalah negosiation II dan reflection dimana guru meminta siswa untuk mengkomunikasikan kesimpulan yang mereka peroleh tentang kegiatan yang telah dilakukan. Adanya beberapa aktivitas siswa yang terintegrasi
(19)
6
Winda Yusefni, 2015
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN
BERKOMUNIKASI SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
di setiap tahapan-tahapan pembelajaran SWH diharapkan dapat meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berkomunikasi siswa.
Penerapan pendekatan SWH dalam pembelajaran IPA telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Hasil penelitian terhadap pembelajaran SWH menunjukkkan adanya peningkatan terhadap pemahaman, partisipasi, kemampuan berpikir, kemampuan menulis, dan prestasi siswa dalam membahas wacana sains (Cavagnetto, et.al., 2010; Cronje, et.al., 2011; Nam, Choi & Hand, 2010, Burke & Greenboew, 2006; Erkol, Kisoglu & Buyukkasap, 2010; dan Gunel, Hand & McDermott, 2009). Dalam penelitian ini, penulis menggabungkan beberapa aktivitas yang tercakup dalam pembelajaran SWH menjadi aktivitas yang padu meliputi aktivitas inkuiri, writting to learn, dan kolaboratif untuk menunjang penguasaan konsep dan kemampuan dalam berkomunikasi terkait materi yang dipelajari.
Konsep yang dipilih dalam penelitian ini adalah proses pendengaran pada manusia meliputi tiga subkonsep, yaitu struktur indera pendengaran dan getaran, gelombang, dan bunyi. Konsep ini dipilih karena mengandung makna keterpaduan sesuai dengan tuntutan pembelajaran IPA Terpadu di SMP yang akan membawa siswa dalam mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna. Keterpaduan ini dibuktikan adanya materi Fisika yang terkait dalam konsep pendengaran pada manusia. Umumnya siswa hanya mengetahui bahwa mereka dapat mendengar suara karena adanya indera pendengaran. Mereka belum mengerti bagaimana bagian-bagian dalam telinga saling bekerjasama sehingga proses mendengar dapat terjadi. Proses mendengar merupakan proses yang dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa. Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik melakukan penelitian yang dapat melihat bagaimana pengaruh pendekatan SWH dalam pembelajaran IPA terpadu terhadap pencapaian kemampuan penguasaan konsep dan kemampuan berkomunikasi siswa pada konsep pendengaran pada manusia.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, masalah yang ingin dipecahkan dalam penelitian ini yaitu “Bagaimanakah peningkatan
(20)
Winda Yusefni, 2015
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN
BERKOMUNIKASI SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
pembelajaran IPA terpadu menggunakan pendekatan Science Writing Heuristic (SWH) terhadap penguasaan konsep dan kemampuan berkomunikasi siswa pada konsep pendengaran pada manusia?
Untuk lebih mengarahkan penelitian maka rumusan masalah di atas dijabarkan menjadi beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Apakah peningkatan penguasaan konsep siswa yang memperoleh pembelajaran IPA terpadu menggunakan pendekatan SWH lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran saintifik pada konsep pendengaran pada manusia?
2. Apakah peningkatan kemampuan komunikasi tulisan siswa yang memperoleh pembelajaran IPA terpadu menggunakan pendekatan SWH lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran saintifik pada konsep pendengaran pada manusia?
3. Bagaimanakah profil kemampuan komunikasi lisan siswa dalam pembelajaran IPA terpadu menggunakan pendekatan SWH pada konsep pendengaran pada manusia?
4. Bagaimanakah tanggapan siswa terhadap pembelajaran IPA terpadu menggunakan pendekatan SWH pada konsep indera pendengaran pada konsep pendengaran pada manusia?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, tujuan penelitian ini adalah:
1. Memperoleh gambaran tentang peningkatan penguasaan konsep siswa yang memperoleh pembelajaran IPA terpadu menggunakan pendekatan SWH dan siswa yang memperoleh pembelajaran saintifik pada konsep pendengaran pada manusia.
2. Memperoleh gambaran tentang peningkatan kemampuan komunikasi tulisan siswa yang memperoleh pembelajaran IPA terpadu menggunakan pendekatan SWH dan siswa yang memperoleh pembelajaran saintifik pada konsep pendengaran pada manusia.
(21)
8
Winda Yusefni, 2015
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN
BERKOMUNIKASI SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3. Memperoleh gambaran tentang profil kemampuan komunikasi lisan siswa sebagai dampak penerapan pendekatan SWH dalam pembelajaran IPA terpadu pada konsep pendengaran pada manusia.
4. Memperoleh gambaran tentang tanggapan siswa terhadap penerapan pendekatan SWH dalam pembelajaran IPA terpadu pada konsep pendengaran pada manusia.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat, sebagai berikut:
1. Manfaat dari segi teori
Secara teori manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu
a. dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain dalam memperoleh gambaran dan bahan pertimbangan untuk melakukan penelitian lanjutan tentang pengaruh pendekatan SWH dalam pembelajaran terhadap variabel-variabel terikat lainnya.
b. dapat dijadikan referensi bagi guru dalam melakukan inovasi pembelajaran di kelas yang berpusat pada siswa.
2. Manfaat dari segi praktik
Secara praktis manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu:
a. Bagi peneliti sebagai calon pendidik agar dapat meningkatkan mutu pembelajaran IPA dan pengalaman tambahan dalam meningkatkan serta mengembangkan diri untuk menjadi pendidik nantinya
b. Bagi guru sebagai alternatif pembelajaran yang bermakna dibandingkan model pembelajaran yang lain dan sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan hasil belajar kognitif dan wadah pengembangan kemampuan komunikasi yang dimiliki siswa SMP
(22)
Winda Yusefni, 2015
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN
BERKOMUNIKASI SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Penulisan tesis ini terdiri dari lima bab. Bab I menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, dan manfaat penelitian, serta struktur organisasi tesis. Bab II menjelaskan teori tentang pendekatan Science Writing Heuristic (SWH), penguasaan konsep, kemampuan berkomunikasi, pembelajaran IPA terpadu,pemetaan keterpaduan konsep pendengaran pada manusia, tinjauan konsep pendengaran pada manusia, penelitian relevan, asumsi, dan hipotesis penelitian.
Bab III menjelaskan tentang metode penelitian yaitu meliputi desain penelitian, partisipan, populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan prosedur penelitian. Bab IV menjelaskan temuan dan pembahasan yang terdiri dari pemaparan data dan pembahasan temuan penelitian. Bab V menjelaskan simpulan, implikasi dan rekomendasi berdasarkan temuan dalam penelitian.
(23)
38
Winda Yusefni, 2015
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN
BERKOMUNIKASI SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian
Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian, metode penelitian yang akan digunakan adalah quasi eksperiment. Metode ini memiliki karakteristik yaitu mengkaji keadaan praktis suatu objek, yang tidak memungkinkan untuk mengontrol semua variabel yang relevan kecuali variabel-variabel yang diteliti. Desain penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Pretest and Posttest Control Group Design, artinya pengambilan kelompok tanpa prosedur penempatan acak. Hal ini didasarkan pertimbangan bahwa kelas telah terbentuk sebelumnya, sehingga tidak dilakukan pengelompokan siswa secara acak (Creswell, 2010, hal. 242).
Rancangan dengan desain ini menggunakan dua kelas yang terdiri dari kelas eksperimen dan kontrol. Kelompok eksperimen adalah kelompok siswa yang memperoleh pembelajaran menggunakan pendekatan SWH sedangkan kelompok kontrol merupakan kelompok siswa yang memperoleh pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik. Desain pada penelitian dapat digambarkan sebagai berikut :
O X O O O Keterangan:
O : X : --- :
Pemberian pretes (tes awal) dan postes (tes akhir) penguasaan konsep dan kemampuan komunikasi tulisan
Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Science Writing Heuristic
Sampel tidak dikelompokkan secara acak
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Penelitian ini melibatkan seluruh siswa kelas VIII pada salah satu SMP di Sumatera Barat yang terdaftar pada semester II Tahun Pelajaran 2014/2015. Jumlah kelas VIII yang terdapat di sekolah tersebut terdiri dari sembilan kelas.
(24)
Winda Yusefni, 2015
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN
BERKOMUNIKASI SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Sebanyak 46 siswa kelas VIII yang berasal dari dua kelas digunakan dalam penelitian ini. Dua kelas telah dipilih sebagai sampel dalam penelitian yang dijadikan untuk kelas eksperimen dan kontrol. Teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel adalah purposive sampling. Teknik ini dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu yang diperlukan dalam penelitian (Sugiyono: 2013, hal. 68). Pengambilan secara purposive sampling disesuaikan dengan tujuan penelitian agar dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien terutama mengenai kondisi subjek penelitian. Pertimbangan pemilihan sampel dalam penelitian ini menuntut adanya kemampuan berkomunikasi dalam pembelajaran dan penguasaan konsep siswa terhadap materi yang sudah diajarkan. Oleh karena itu pemilihan sampel ditujukan kepada kelas yang kemampuan komunikasinya masih pasif.
C. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini merupakan sebuah kondisi yang dimanipulasi oleh peneliti. Penelitian ini melibatkan variabel bebas, terikat, dan kontrol. Adapun variabel bebasnya adalah pendekatan pembelajaran, sedangkan variabel terikatnya adalah penguasaan konsep dan kemampuan berkomunikasi. Variabel yang dijadikan sebagai kontrol dalam penelitian ini adalah motivasi dan IQ siswa, materi pembelajaran, guru yang mengajar, dan alokasi waktu pembelajaran.
D. Definisi Operasional
Untuk menghindari terjadinya kesalahan persepsi dalam menafsirkan istilah-istilah yang digunakan dalam variabel-variabel penelitian, berikut akan disajikan penjelasan operasionalnya di bawah ini:
1. Pendekatan SWH dalam penelitian ini merupakan salah satu alternatif pembelajaran memakai teori belajar konstruktivisme yang melibatkan strategi menulis dari siswa. Hasil tulisan yang dihasilkan berupa laporan ilmiah diperoleh melalui aktivitas negosiasi ide (berkomunikasi lisan) dalam dan antar anggota kelompok. Laporan ilmiah tersebut menggunakan format SWH yang diadaptasi dari format yang dirumuskan oleh Burke dan Greenbowe
(25)
40
Winda Yusefni, 2015
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN
BERKOMUNIKASI SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
(2006). Data dari hasil penulisan laporan tersebut dijaring menggunakan rubrik dengan format SWH.
2. Penguasaan konsep merupakan perubahan peningkatan kemampuan kognitif siswa ke arah yang lebih baik setelah mengikuti proses pembelajaran. Kemampuan kognitif dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam memahami makna dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Penguasaan konsep diukur dari hasil belajar siswa melalui proses belajar pada ranah kognitif. Data dijaring dengan menggunakan Taksonomi Bloom revisi berupa soal tes pilihan ganda meliputi aspek C1, C2, C3, dan C4.
3. Kemampuan komunikasi merupakan kegiatan yang mengacu pada tindakan seseorang dalam melakukan penyelidikan ilmiah secara sistematis kemudian dituangkan dalam sebuah laporan dan hasilnya dikomunikasikan dalam kelompok kecil dan kelompok besar untuk melatih kemampuan berpikir. Indikator-indikator yang diukur dalam keterampilan berkomunikasi ini mengacu pada indikator yang dinyatakan oleh Rustaman (2005, hal. 87) yang dimodifikasi. Kemampuan berkomunikasi ini diukur dari aspek komunikasi lisan dan komunikasi tulisan. Data dari komunikasi lisan diperoleh dari rekaman video kemudian dianalisis menggunakan lembar observasi dengan memberi tanda cek list pada kolom yang disediakan. Indikator yang diukur yaitu mengemukakan pendapat, menanggapi pendapat, mengajukan pertanyaan, dan menjawab pertanyaan. Aspek komunikasi tulisan diukur menggunakan tes essay berupa tes uraian bebas (extended response essay). Indikator yang diukur yaitu mengubah bentuk penyajian, membaca tabel, membaca grafik, menjelaskan hasil percobaan, serta menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen merupakan alat yang digunakan untuk mengambil data yang diinginkan pada waktu penelitian menggunakan suatu metode tertentu (Arikunto, 2013, hal. 192). Perangkat pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran ini meliputi silabus, RPP, dan LKS. Instrumen utama yang digunakan dalam
(26)
Winda Yusefni, 2015
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN
BERKOMUNIKASI SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
penelitian ini berupa tes penguasaan konsep dan kemampuan berkomunikasi serta angket sebagai instrumen pelengkap.
1. Tes Penguasaan Konsep
Tes yang digunakan untuk mengukur penguasaan konsep ini terdiri dari 25 butir soal. Tes ini diberikan sebanyak dua kali, yaitu di awal (pretest) dan akhir (posttest) perlakuan. Tes penguasaan konsep diberikan sebelum siswa mendapat perlakuan pembelajaran (pretes) dan setelah siswa mendapat perlakuan pembelajaran (postes). Butir soal yang diujikan pada pretes dan postes adalah sama dengan pertimbangan bahwa peningkatan penguasaan konsep siswa benar-benar sebagai dampak dari pemberian perlakuan. Pretes diberikan untuk melihat kemampuan awal siswa dan postes ini digunakan untuk melihat perkembangan penguasaan konsep siswa setelah mengikuti pembelajaran.
Metode penilaian yang digunakan adalah asesmen selected-response berupa tes pilihan ganda. Penyusunan instrumen ini dimulai dengan membuat kisi-kisi instrumen. Kisi-kisi merupakan deskripsi dari kemampuan, kompetensi dan materi yang akan diujikan. Tujuan penyusunan kisi-kisi adalah untuk menentukan ruang lingkup dan sebagai petunjuk dalam membuat soal. Soal disusun berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat. Secara lengkap, kisi-kisi dan instrumen tes dapat dilihat pada Lampiran B.1. Dalam penelitian ini penguasaan konsep yang dinilai berorientasi pada hasil belajar siswa.
Hasil belajar menurut Taksonomi Bloom dikelompokkan menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, ranah psikomotor. Namun, penguasaan konsep yang diukur pada penelitian ini berorientasi pada ranah kognitif yang dibatasi dari aspek C1 (mengingat), C2 (memahami), C3 (mengaplikasikan), dan C4 (menganalisis). Alasan pembatasan pengukuran ranah kognitif ini disesuaikan dengan pendekatan pembelajaran yang dipakai karena untuk pendekatan pembelajaran yang baru diterapkan belum bisa dipaksakan untuk melakukan pengukuran sampai C6. Selain itu, alasan lain yang mendukung pengukuran sampai C4 adalah materi ajar yang digunakan dalam penelitian ini umumnya bersifat abstrak, dan kemungkinan siswa masih sulit untuk memahaminya.
(27)
42
Winda Yusefni, 2015
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN
BERKOMUNIKASI SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Taksonomi Bloom merupakan salah satu macam penilaian yang bersifat measurable, artinya memiliki kata operasional yang bisa diukur, dan hierarkinya jelas dan sangat rasional. Dasar dari penilaian Bloom ini adalah pengetahuan. Ketika siswa telah memiliki pengetahuan, siswa akan dapat menggunakan pengetahuan tersebut untuk memetakan kemampuannya.
2. Tes Kemampuan Komunikasi Tulisan
Metode penilaian yang digunakan untuk mengukur kemampuan komunikasi tulisan siswa adalah test essay berupa tes uraian bebas. Jawaban dari tes ini berbentuk uraian yang menuntut siswa mengorganisasikan dan mengekspresikan gagasan pikirannya secara bebas untuk menjawab soal yang telah disediakan. Pernyataan tersebut dikuatkan oleh Sudjana & Ibrahim (2012, hal. 3) bahwa melalui tes esai, guru dapat meminta siswa untuk menganaliasis, membandingkan membuat kesimpulan, dan atau berpikir kritis secara jelas melalui asesmen esay. Dalam penelitian ini, indikator yang diukur terhadap aspek komunikasi tulisan siswa terdiri dari lima indikator, yaitu mengubah bentuk penyajian, membaca tabel, membaca grafik, menjelaskan hasil percobaan, serta menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis. Penyusunan instrumen ini dimulai dengan membuat kisi-kisi instrumen. Kisi-kisi merupakan deskripsi dari kemampuan, kompetensi dan materi yang akan diujikan. Tujuan penyusunan kisi-kisi adalah untuk menentukan ruang lingkup dan sebagai petunjuk dalam membuat soal. Soal disusun berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat. Secara lengkap, kisi-kisi dan instrumen tes dapat dilihat pada Lampiran B.3. Untuk indikator menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis dinilai secara terpisah, yaitu menggunakan rubrik penskoran format SWH yang dinyatakan oleh Burke dan Greenbowe (2006) pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Rubrik Penilaian Laporan SWH Siswa Komponen
Laporan
Kategori Poin
Pertanyaan Awal
Pertanyaan yang dibuat adalah pertanyaan yang diputuskan secara bersama
2 Prosedur Menyebutkan alat dan bahan yang digunakan
Prosedur yang dilakukan sistematis
(28)
Winda Yusefni, 2015
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN
BERKOMUNIKASI SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Observasi Mendeskripsikan pengamatan kualitatif yang diamati
Disajikan dalam bentuk tabel/gambar/grafik
2 Klaim Dugaan dirumuskan berdasarkan data yang diperoleh
selama percobaan
Dugaan yang dirumuskan membantu menjawab pertanyaan awal
2
Tabel 3.1. Rubrik Penilaian Laporan SWH Siswa (Lanjutan) Bukti dan
analisis
Pernyataan yang dirumuskan mendukung klaim Pernyataan yang dibuat berdasarkan data yang
dihasilkan dalam percobaan
6
Membaca Merumuskan jawaban untuk menjawab pertanyaan awal yang telah dirumuskan
Pembahasan yang dibuat memiliki hubungan antara hasil percobaan dengan konsep yang dipelajari
6
Total 20
3. Lembar Observasi Profil Komunikasi Lisan Siswa dalam Pembelajaran Kemampuan komunikasi lisan siswa diukur menggunakan metode observasi (pengamatan). Penilaian dari hasil pengamatan terhadap aktivitas komunikasi lisan siswa menggunakan rubrik yang telah ditentukan peneliti. Hal ini bertujuan memudahkan peneliti dalam mengambil data mengenai kemampuan komunikasi siswa yang muncul pada saat pembelajaran berlangsung. Indikator yang dinilai terdiri dari mengemukakan pendapat, menanggapi pendapat, mengajukan pertanyaan, dan menjawab pertanyaan. Berikut rubrik untuk penilaian aktivitas komunikasi lisan siswa disajikan pada Tabel 3.2 dan rubrik lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran B.
Tabel 3. 2. Rubrik Penilaian Kemampuan Berkomunikasi Lisan Siswa
Indikator 3 2 1
Mengemukakan pendapat
Sesuai topik yang dibahas sesuai hasil praktikum, menggunakan referensi lain
yang mendukung
Memenuhi 2 dari 3 kriteria yang ada
Memenuhi 1 dari 3 kriteria yang ada Menanggapi
pendapat orang lain
Sesuai topik yang dibahas hasil praktikum
Bukti-bukti yang benar dan kuat
Memenuhi 2 dari 3 kriteria yang ada
Memenuhi 1 dari 3 kriteria yang ada Mengajukan
pertanyaan
Sesuai topik yang dibahas Pertanyaan fokus dan terkait
dengan materi praktikum, Menggunakan kalimat yang
Memenuhi 2 dari 3 kriteria yang ada
Memenuhi 1 dari 3 kriteria yang ada
(29)
44
Winda Yusefni, 2015
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN
BERKOMUNIKASI SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu jelas
Menjawab pertanyaan
Sesuai topik yang dibahas Jawaban terkait dengan materi
praktikum
Menggunakan kalimat yang jelas
Memenuhi 2 dari 3 kriteria yang ada
Memenuhi 1 dari 3 kriteria yang ada
(Diadaptasi dari Rustaman, 2005, hal. 87) 4. Angket mengenai Respon Siswa terhadap Pembelajaran Menggunakan
Pendekatan SWH
Angket ini digunakan untuk memperoleh informasi tentang tanggapan siswa terhadap penerapan pembelajaran menggunakan pendekatan SWH pada konsep pendengaran manusia. Angket ini memuat daftar pernyataan terkait penerapan pendekatan SWH yang dilaksanakan. Arikunto (2013, hal. 268) mengungkapkan bahwa angket adalah instrumen untuk mengetahui pendapat atau fakta, bukan pengukur kemampuan. Oleh karena itu jawaban yang diberikan responden tidak harus bervariasi.
Pemberian angket respon dalam penelitian ini hanya diberikan kepada siswa dengan pertimbangan karena siswa adalah objek yang mendapat perlakuan. Instrumen angket respon untuk siswa mengacu pada skala Likert yang memuat kolom sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Siswa diminta memberikan tanda cek () pada pernyataan yang terdapat pada angket. Skala ini sengaja dipakai dalam penelitian, karena menurut Arifin (2009, hal. 160), skala ini banyak dipakai dalam penelitian karena sederhana dan mudah mengembangkannya. Sugiyono (2013) menambahkan dengan skala Likert variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang berupa pernyataan.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar (Sugiyono, 2013, hal. 29). Teknik pengumpulan data
(30)
Winda Yusefni, 2015
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN
BERKOMUNIKASI SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga jenis yaitu melalui tes, lembar observasi, dan angket (kuesioner). Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dan kualitatif yang didapat dari :
a. skor pretest dan posttest dari penguasaan konsep
b. skor prestest dan posttest dari kemampuan berkomunikasi tulisan c. Hasil analisis aktivitas kemampuan berkomunikasi lisan
d. Respon siswa mengenai pembelajaran menggunakan pendekatan SWH. Hasil angket ini akan dinyatakan dalam persentase untuk dideskripsikan.
Untuk lebih jelasnya, teknik pengumpulan data dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3. Teknik Pengumpulan Data
No. Jenis Data Sumber
Data
Teknik Pengump ulan Data
Instrumen
1. Hasil penguasaan konsep siswa sebelum dan setelah pembelajaran
Siswa Pretest dan Posttest
Tes pilihan ganda yang memuat kemampuan
penguasaan konsep 2. Kemampuan komunikasi
tulisan siswa sebelum dan setelah pembelajaran
Siswa Pretest dan Posttest
Tes essay yang memuat indikator kemampuan berkomunikasi tulisan 3. Kemampuan komunikasi
lisan selama pembelajaran berlangsung
Siswa observasi Lembar observasi
4. Respon siswa mengenai pembelajaran
menggunakan pendekatan SWH
Siswa Angket Lembar angket
G. Uji Coba Instrumen
Instrumen penelitian yang dibuat perlu diujicobakan dan dianalisis untuk mengetahui soal mana yang layak atau tidak layak digunakan. Ujicoba instrumen juga melihat sejauh mana instrumen yang dibuat dapat mencapai sasaran dan tujuan. Sebelum melakukan uji coba, instrumen yang disusun divalidasi terlebih dahulu oleh tiga tenaga ahli. Hasil ujicoba soal dianalisis menggunakan bantuan
(31)
46
Winda Yusefni, 2015
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN
BERKOMUNIKASI SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
program AnatesV4 for Windows. Jawaban subjek di lapangan merupakan data empiris yang kemudian dianalisis validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran dari instrumen yang dikembangkan.
1. Validitas Butir Soal
Pengujian validitas soal dilakukan secara validitas muka dan isi dengan cara meminta pertimbangan (judgement) oleh ahli. Validitas permukaan disebut juga validitas bentuk instrumen atau validitas tampilan, yaitu keabsahaan susunan kalimat atau kata-kata dalam instrumen sehingga jelas pengertiannya atau tidak menimbulkan penafsiran ganda. Validitas isi suatu tes artinya ketepatan tes tersebut ditinjau dari segi materi yang diujikan. Pengujian validitas bertujuan untuk mengetahui apakah instrumen yang disusun sudah mengukur apa yang hendak diukur (ketepatan). Para ahli diminta memberikan tanggapan pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun.
Dalam penelitian ini, pengujian validitas isi dilakukan dengan melihat kesesuaian antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang diajarkan meliputi dimensi pengetahuan dan indikator pembelajaran. Jumlah tenaga ahli (judgement expert) yang memberikan pertimbangan terhadap instrument penelitian ini sebanyak tiga orang. Hasil validasi dari tenaga ahli ahli dianalisis secara deskriptif. Hasil pertimbangan ahli secara umum menunjukkan bahwa terdapat kesalahan mengelompokkan butir soal ke dalam dimensi kognitif (C1, C2, C3, dan C4) dan dimensi pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural). Selain itu terdapat gambar yang terlalu kecil dan kurang jelas, kurangnya keterangan pada soal, dan kesalahan pemilihan kata. Selanjutnya peneliti melakukan revisi terhadap instrumen tersebut dan melakukan ujicoba di lapangan.
Selanjutnya butir soal tersebut diujicobakan dan dianalisis dengan analisis item. Analisis item dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor butir instrumen dengan skor total (Sugiyono, 2013, hal. 228) menggunakan bantuan program AnatesV4 for Windows. Perhitungan lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C. Untuk memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang tertera pada Tabel 3.4 di
(32)
Winda Yusefni, 2015
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN
BERKOMUNIKASI SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
bawah ini (Surapranata, 2009, hal. 59). Kriteria validitas butir soal yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari kriteria rendah, cukup, tinggi, dan snagat tinggi.
Tabel 3.4. Kriteria Validitas Butir Soal
Batasan Kriteria
0,80 ≤ rxy < 1,00 Validitas Sangat Tinggi 0,60 ≤ rxy < 0,80 Validitas Tinggi 0,40 ≤ rxy < 0,60 Validitas Cukup 0,20 ≤ rxy < 0,40 Validitas Rendah 0,00 ≤ rxy < 0,20 Validitas Sangat Rendah 2. Reliabilitas Butir Soal
Reliabilitas menurut Siregar (2013, hal. 55) digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tepat konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula . Tes dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama bila diberikan pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda (Arifin, 2013, hal. 258). Untuk memberikan penafsiran terhadap kriteria reliabelitas butir soal dapat dilihat pada Tabel 3.5 di bawah ini. Kriteria reliabilitas butir soal yang digunakan dalam penelitian adalah sangat tinggi.
Tabel 3.5. Kriteria Reliabilitas Butir Soal
Batasan Kriteria
0,80 ≤ rxy < 1,00 Reliabilitas Sangat Tinggi 0,60 ≤ rxy < 0,80 Reliabilitas Tinggi 0,40 ≤ rxy < 0,60 Reliabilitas Cukup 0,20 ≤ rxy < 0,40 Reliabilitas Rendah 0,00 ≤ rxy < 0,20 Reliabilitas Sangat Rendah
(Surapranata, 2009, hal. 59) Perhitungan reliabilitas tes dalam penelitian ini dilakukan menggunakan bantuan program AnatesV4 for Windows untuk soal pilihan ganda dan uraian. Nilai hasil reliabilitas tes untuk penguasaan konsep dan kemampuan komunikasi tulisan secara berurutan adalah 0,96 dengan kriteria tinggi dan 0,86 dengan kriteria tinggi. Hasil uji coba menunjukkan bahwa kedua instrumen tersebut telah memenuhi karakteristik yang memadai untuk digunakan dalam penelitian dengan kriteria reliabel. Reliabel mengartikan bahwa butir-butir soal akan memberikan hasil yang sama jika diujikan kembali pada siswa yang berbeda.
(33)
48
Winda Yusefni, 2015
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN
BERKOMUNIKASI SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 3. Daya Pembeda Butir Soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan siswa yang menguasai kompetensi dengan siswa yang belum/kurang menguasai kompetensi. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi (D). Perhitungan daya beda soal dalam penelitian ini dilakukan menggunakan bantuan program AnatesV4 for Windows untuk soal pilihan ganda dan uraian. Perhitungan secara lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C. Kriteria indeks daya pembeda dapat dilihat pada Tabel 3.6 menurut Surapranata (2014, hal. 47) di bawah ini. Kriteria indeks daya beda soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah kriteria diterima.
Tabel 3.6. Kriteria Indeks Daya Pembeda
Batasan Kriteria
> 0,30 Diterima
0,10 – 0,29 Direvisi
< 0,10 Ditolak
4. Tingkat Kesukaran Soal
Tingkat kesukaran soal merupakan bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal. Perhitungan tingkat kesukaran soal dalam penelitian ini dilakukan menggunakan bantuan program AnatesV4 for Windows untuk soal pilihan ganda dan uraian. Perhitungan secara lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C. Kriteria untuk tingkat kesukaran soal mengacu pada kriteria yang dinyatakan oleh Surapranata (2009, hal. 21) meliputi sukar, sedang, dan mudah Berikut kriteria tingkat kesukaran soal disajikan pada Tabel 3.7 sebagai berikut:
Tabel 3.7. Kriteria Tingkat Kesukaran
Batasan Kriteria
P< 0,3 Sukar
0,30 ≤ P≤ 0,70 Sedang
P> 0,7 Mudah
H. Hasil Ujicoba Instrumen
Ujicoba instrumen tes penguasaan konsep dan kemampuan berkomunikasi tulisan siswa dilakukan pada siswa SMP kelas IX di salah satu sekolah di kota Bandung. Soal tes penguasaan konsep yang diujicobakan berjumlah 30 butir soal
(34)
Winda Yusefni, 2015
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN
BERKOMUNIKASI SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
dalam bentuk pilihan ganda dan tes kemampuan komunikasi tulisan berjumlah enam soal dalam bentuk essay. Analisis instrumen tersebut dilakukan dengan menggunakan program Anates V4 untuk menguji validitas butir soal, reliabilitas tes, tingkat kesukaran soal, dan daya pembeda soal. Rekapitulasi hasil ujicoba instrumen tes pengusaan konsep dapat dilihat pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8. Rekapitulasi hasi Ujicoba Instrumen Penguasaan Konsep No.
Soal
Daya Pembeda Tingkat Kesukaran
Validitas
Keputusan ID Kriteria P Kriteria Nilai Kriteria Signifikansi
1. 0,42 Diterima 0,59 sedang 0,39 rendah signifikan digunakan 2. 0,71 Diterima 0,51 sedang 0,47 cukup sangat
signifikan
digunakan Tabel 3.8. Rekapitulasi hasi Ujicoba Instrumen Penguasaan Konsep (Lanjutan) 3. 0,71 Diterima 0,29 sukar 0,57 cukup sangat
signifikan
digunakan 4. 0,42 Diterima 0,29 sukar 0,39 rendah signifikan digunakan 5. 0,85 Diterima 0,74 mudah 0,78 tinggi sangat
signifikan
digunakan 6. 0,85 Diterima 0,74 mudah 0,72 tinggi sangat
signifikan
digunakan 7. 0,57 Diterima 0,85 sangat
mudah
0,60 tinggi sangat signifikan
digunakan 8. 0,42 Diterima 0,88 sangat
mudah
0,63 tinggi sangat signifikan
digunakan 9. 0,85 Diterima 0,66 sedang 0,71 tinggi sangat
signifikan
digunakan 10. 0,42 Diterima 0,85 sangat
mudah
0,50 cukup sangat signifikan
tidak digunakan 11. 0,71 Diterima 0,66 sedang 0,63 tinggi sangat
signifikan
digunakan 12. 0,28 Direvisi 0,77 mudah 0,21 rendah - tidak
digunakan 13. 0,71 Diterima 0,51 Sedang 0,41 cukup signifikan digunakan 14. 0,57 Diterima 0,59 sedang 0,52 cukup sangat
signifikan
digunakan 15. 0,57 Diterima 0,70 sangat
mudah
0,48 cukup sangat signifikan
digunakan 16. 0,57 Diterima 0,62 sedang 0,48 cukup sangat
signifikan
digunakan 17. 0,42 Diterima 0,77 mudah 0,40 cukup signifikan digunakan 18. 0,14 Direvisi 0,62 sedang 0,16 sangat
rendah
- tidak
digunakan 19. 0,28 Direvisi 0,48 sedang 0,15 sangat
rendah
- tidak
digunakan 20. 1 Diterima 0,40 sedang 0,70 tinggi sangat
signifikan
digunakan 21. 1 Diterima 0,62 sedang 0,73 tinggi sangat
signifikan
digunakan 22. 1 Diterima 0,55 sedang 0,72 tinggi sangat digunakan
(35)
50
Winda Yusefni, 2015
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN
BERKOMUNIKASI SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu signifikan 23 0,85 Diterima 0,62 sedang 0,64 tinggi sangat
signifikan
digunakan 24. 0,42 Diterima 0,11 sangat
sukar
0,43 cukup signifikan digunakan 25. 0,57 Diterima 0,77 mudah 0,59 cukup sangat
signifikan
digunakan 26. 0,85 diterima 0,55 sedang 0,64 tinggi sangat
signifikan
digunakan 27. 0,00 Ditolak 100 sangat
mudah
NAN sangat rendah
NAN tidak digunakan 28. 0,85 diterima 0,74 mudah 0,71 tinggi sangat
signifikan
digunakan 29. 0,42 diterima 0,85 sangat
mudah
0,42 cukup signifikan digunakan 30. 0,57 diterima 0,74 nudah 0,47 cukup sangat
signifikan
digunakan
Berdasarkan tabel di atas, hasil analisis meliputi perolehan nilai validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran terhadap 30 butir soal yang diujicobakan diperoleh 25 butir soal penguasaan konsep yang berada pada kategori valid dengan nilai reliabilitas sebesar 0,91 berada pada kriteria sangat tinggi, sedangkan 4 butir soal dinyatakan tidak valid sehingga soal tersebut tidak dipakai dalam penelitian. Hasil analisis diperoleh 25 soal yang digunakan dalam penelitian untuk pretest dan posstest. Hasil ujicoba instrumen untuk tes kemampuan komunikasi tulisan siswa dapat dilihat pada Tabel 3.9 berikut ini.
Tabel 3.9. Hasi Ujicoba Instrumen Kemampuan Komunikasi Tulisan No.
Soal
Daya Pembeda Tingkat Kesukaran
Validitas
Keputusan ID Kriteria P Kriteria Nilai Kriteria Signifikansi
1. 0,67 diterima 0,62 sedang 0,88 sangat tinggi
sangat signifikan
digunakan 2. 0,52 diterima 0,73 mudah 0,71 tinggi sangat
signifikan
digunakan 3. 0,68 diterima 0,68 sedang 0,85 sangat
tinggi
sangat signifikan
digunakan 4. 0,61 diterima 0,53 sedang 0,67 tinggi signifikan digunakan 5. 0,58 diterima 0,59 sedang 0,69 tinggi signifikan digunakan 6. 0,91 diterima 0,59 sedang 0,84 sangat
tinggi
sangat signifikan
digunakan
Berdasarkan Tabel 3.9 diperoleh informasi bahwa keenam soal komunikasi tulisan yang diujicobakan valid dengan kriteria penilaian tinggi dan sangat tinggi. Perolehan nilai reliabilitas untuk kemampuan komunikasi tulisan sebesar 0,86 dengan kriteria sangat tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan
(1)
Winda Yusefni, 2015
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN
BERKOMUNIKASI SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
diperhatikan untuk mengungkap kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Tindakan ini akan membantu siswa dalam memperoleh pembelajaran yang bermakna sekaligus membantu kesiapan siswa dalam rangka menghadapi tantangan di bidang sains pada abad ini.
C. Rekomendasi
Salah tujuan pendidikan sains adalah untuk mengembangkan literasi sains yang dapat didefinisikan sebagai pengetahuan dan pemahaman dari konsep sains. Oleh sebab itu, berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disarankan beberapa hal berikut, yaitu;
1. Sebaiknya guru mata pelajaran IPA menerapkan pembelajaran yang melibatkan aktivitas inkuiri dikombinasikan dengan kerja kolaboratif kelompok dan strategi writing to learn agar mereka terlibat aktif dalam pembelajaran dan terbiasa melakukan kegiatan praktikum berdasarkan metode ilmiah
2. Sebaiknya guru IPA merubah format LKS dan laporan siswa menjadi lebih fleksibel dan lebih terstruktur agar tidak bersifat sebagai buku resep. Format yang fleksibel dan terstruktur membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis karena mereka tidak membuktikan konsep melainkan menemukan konsep
3. Sebaiknya guru IPA membiasakan siswa untuk menyampaikan laporan hasil diskusi atau kegiatan praktikum pada akhir pembelajaran, guna membantu mereka mengembangkan kemampuan berkomunikasi. Karena komunikasi erat kaitannya dengan kemampuan berpikir.
4. Sebaiknya soal tes komunikasi tulisan ditambah jumlahnya dan kategori soalnya divariasikan meliputi sukar, sedang, dan mudah sehingga dapat melatih kemampuan siswa dalam berkomunikasi tulisan.
5. Peneliti lain dapat melakukan penelitian lanjutan pada jenjang sekolah lainnya dan dilakukan dengan memperhatikan kategori sekolah tinggi, sedang, dan rendah.
(2)
Winda Yusefni, 2015
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN
BERKOMUNIKASI SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Y. (2013). Desain sistem pembelajaran dalam konteks kurikulum 2013. Bandung: Refika Aditama.
Anderson, L.W. & Krathwohl D.R. (2010). Kerangka landasan untuk pembelajaran, pengajaran, dan asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Arifin, Z. (2013). Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, teknik, prosedur. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Arikunto, S. (2013). Prosedur penelitian: suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Akkus, R., Gunel, M., & Hand, B. (2007). Comparisson inquiry-based approach known as the science writing heuristic to tradisional science teaching practices: are the differents?. International Journal of Science Education, 29 (14), hal. 1745-1765.
Burke, K.A. & Greenbowe, T.J. (2006). Implementing the science writing heuristic in the chemistry laboratory. Journal of Chemical Education, 83 (7), hal. 1032- 1038.
Chen, YC., Hand, B. & McDowell, L. (2013). The effects of writing-to-learn activities on elementar y students’ conceptual understanding: learning about force and motion through writing to older peers. Science Education, 97 (5), hal. 745–771.
Costa, A.L & Kallick,B. (2009). Learning and leading with habits of mind:16 essential characteristics for success. Alexandria, VA. Tersedia online di http://www.jtbookyard.com/uploads /6/2/9/3/6293106/ebook-learning-leading-with-habits-of-mind-16 essential-charateristics-for-succes-2008.pdf. Diakses 4 April 2015
Creswell, J.W., (2010). Research design pendekatan kuaitatif, kuantitatif, dan mixed Edisi ketiga. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Cronje, R, et al. (2011). Using the science writing heuristic to improve undergraduate writing in Biology. International Journal of Science Education, DOI 10.1080/09500693.2011.628344. hal. 1745-1765.
Dahar, R.W. (2011). Teori-teori belajar dan pembelajaran. Jakarta: Erlangga
Djamarah, B.S. & A. Zain. (2013). Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
(3)
Winda Yusefni, 2015
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN
BERKOMUNIKASI SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Erkol,M., Kisoglu M., & Buyukkasap, E. (2010).The effect implementation of science heuristic on students achievement and attitudes toward laboratory in introductory physics laboratory. Procedia Social and Behavioral Science, 2, hal. 2310-2314
Evayanti, D.P. (2011). Analisis keterampilan berkomunikasi siswa SMA kelas XI pada pembelajaran hidrolisis garam dengan metode praktikum dan model learning cycle 5E. (Skripsi). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
Fatimah, F. (2012). Pembelajaran inkuiri menggunakan program PLRG simulator untuk meningkatkan keterampilan berkomunikasi dan kemampuan kognitif siswa SMP pada materi pembiasaan cahaya. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
Fogarty, R. (1991). The Mindful School: How to integrate the curicula. USA: Skylight Publishing, Illinois
Grimberg, B. I., & Hand, B.(2009). Cognitive pathways: analysis of students’ written texts for science understanding. International Journal of Science
Education, 31 (4), hal. 503–521.
Gunel, M., Hand, B., & McDermott, M.A. (2009). Writing for different audiences: effects on high-school students’conceptual understanding of biology. Learning and Instruction, 19 (4), hal. 354- 367.
Gunel, M., Memis, E.K., & Buyukkasap, E. (2010). Effect of the science writing heurictic approach on primary school students science achievement and attitude toward science course. Education and Science, 35 No. 155
Hedianti, R.D.D. (2013). Profil kemampuan komunikasi siswa melalui tes pasca praktikum pada sistem ekskresi. (Skripsi). Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
Inch, E.S., Warnick, B, & Endres, D. (2006). Critical Thinking and Communication. USA: University of Washington
Iriantara, Y. (2014). Komunikasi pembelajaran: interaksi komunikatif dan edukatif di dalam kelas. Bandung: Simbiosa Rekatama Media
Joyce, B., Weill, B. & Calhoun, E. (2011). Models of teaching. Model-model pengajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Jufri, W. (2013). Belajar dan pembelajaran sains. Bandung: Pustaka Rineka Cipta 109
(4)
Winda Yusefni, 2015
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN
BERKOMUNIKASI SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Kemendikbud. (2013a). Pembelajaran kontekstual dan terpadu.materi pelatihan implementasi kurikulum 2013 bagi kepala sekolah dan pengawas sekolah SMP. Jakarta: Kemendikbud
Kemendikbud. (2013b). Kurikulum 2013. Kompetensi Dasar Sekolah Menengah Pertama (SMP)/ Madrasah Tsanwiyah (MTs). Jakarta: Kemendikbud Kemendikbud. (2014c). Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Kemendikbud
Kingir, S., Geban, O. & Gunel, M. (2012a). Using the science writing heuristic approach to enhance student understanding in chemical change and mixture. Research in Science Education, 43 (4), hal. 1645-1663.
Kingir, S., Geban, O. & Gunel, M. (2012b). How does the sicence writing heuristic approach affect student’s performances of different academic achievement levels? A case for high school chemistry. Chemistry Education Research and Practice, 13, hal. 428-436
Kulgemeyer, C & Schecker, H. (2013). Students explaining science-asessment of science communication competence. Research in Science Education, 43,
hal. 2235-2256
Krisno, A. dkk,. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP/MTs. Jakarta: Dekdikbud
Kurniawan, D. (2011). Pembelajaran terpadu: teori, praktik, dan penilaian. Bandung: Pustaka Cendikia Utama
Majid, A. (2014). Implementasi kurikulum 2013. Bandung: Interes Media.
Mawaddah. (2014). Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap keterampilan berkomunikasi tulisan dan penguasaan konsep sistem ekskresi kelas XI. (Skripsi). Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
Meltzer, D.E. (2002). The relationship between mathematics preparation and conceptual learning gains in physics: a possible ‘‘hidden variable’’ in diagnostic pretest scores. American Journal of physics, 70 (12), hal. 1259-1268.
Nam, J., Choi, A, & Hand, B. (2011). Implementation of the science writing heuristic (SWH) approach in 8th grade science classroom. International Journal of Science and Mathematics Education, 9 hal. 1111-1133.
(5)
Winda Yusefni, 2015
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN
BERKOMUNIKASI SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
National Research Council. (2000). Inkuiri dan standar-standar pendidikan sains nasional; sebuah panduan untuk pengajaran dan pembelajaran. Washington : National Academy Press.
Nurlaila. (2010). Pembelajaran bioteknologi berbasis writing untuk meningkatkan kemampuan beripikir kritis dan retensi mahasiswa. (Skripsi). Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
Ormrod, J.E. (2008). Psikologi pendidikan membantu siswa tumbuh dan berkembang. Jakarta: Erlangga
Purwanto, N. (2009). Prinsip-prinsip dan teknik evaluasi pengajaran. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Rudd, J. (2009). Writing to learn science: using the science writing heuristic. Los Angeles: California State University Western Regional Noyce Conference
Ruseffendi, H. E. T. (2012). Statistika dasar untuk penelitian pendidikan. Bandung: Depdikbud.
Rustaman, N. (2005). Strategi belajar mengajar biologi. Malang: UM Press
Sampson, V., et. al. (2013). Writing to learn by learning to write during the school science laboratory: helping middle and high school students develop argumentative writing skills as they learn core ideas. Science Education, 97 (5), hal. 643–670.
Siregar, S. (2013). Metode Penelitian kuantitatif dilengkapi dengan perbandingan perhitungan manual dan SPSS. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sugiyono. (2013). Statistika untuk penelitian. Bandung Alfabeta
Sudjana, N & Ibrahim. (2012). Penelitian dan penilaian pendidikan. Bandung; Sinar baru Algensindo
Surapranata, S. (2009). Analisis, validitas, reliabilitas, dan interpretasi hasil tes implementasi kurikulum 2004. Bandung: Rosdakarya
Tawil, M., & Liliasari. (2014) Keterampilan-keterampilan sains dan implementasinya dalam pembelajaran IPA. Makassar: UNM
---.(2013). Berpikir kompleks dan ilmpelementasinya dalam pembelajaran IPA. Makassar: UNM
Tim Abdi Guru. (2013). IPA terpadu untuk SMP/MTs kelas VIII. Jakarta: Erlangga
(6)
Winda Yusefni, 2015
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN
BERKOMUNIKASI SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Toharudin, U., Hendrawati, S., & Rustaman, A. (2011). Membangun literasi sains peserta didik. Bandung: Humaniora
Trianto. 2011. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara
Uno, H. B. (2009). Teori motivasi dan pengukurannya, analisis di bidang pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Widodo, A. (2006). Revisi taksonomi Bloom dan pengembangan butir soal. Buletin Puspendik. 3(2), 18-29.