23
pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang. Serta akan tersimpan dalam jangka waktu lama atau bahkan tidak akan hilang selama-
lamanya karena hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi
sehingga akan merubah cara berpikir serta menghasilkan perilaku kerja yang lebih baik.
21
7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Tabroni Rusyan, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dibedakan ke dalam 2 golongan, yaitu faktor ekstern dan
faktor intern. a.
Yang Termasuk faktor ekstern yaitu;
Faktor sosial yang terdiri dari lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi,
dan kesenian
Faktor lingkungan fisik yang terdiri dari fasilitas rumah, iklimcuaca dan lain-lain.
Faktor spritual atau keagamaan.
Faktor instrumental, yang terdiri dari Kurikulum, Guru, Sarana
Prasarana, administrasi dan manajemen. b.
Yang termasuk faktor intern yaitu:
Faktor fisiologi, yang terdiri dari kondisi fisik dan panca indera
Faktor jasmaniah, baik yanng sifatnya bawaan maupun yang diperoleh dari sebuah peristiwa
Faktor psikologi seperti kecerdasan, bakat, prestasi yang dimiliki
dan lain-lain
Faktor kematangan fisik maupun psikis.
22
21
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosdikarya,2005, h. 22
22
Tabroni Rusyan, Op.Cit, h. 82
24
2. Fiqih A.
Pengertian Fiqih
Kata Fiqh secara bahasa adalah al-fahm pemahaman berarti faham yang mendalam, mengetahui batinnya sampai kedalamanya.
Pada awalnya kata fiqh digunakan untuk semua bentuk pemahaman atas Al-
Qur’an, Hadist dan bahkan sejarah. Pemahaman atas ayat-ayat dan Hadist-hadist teologi, dulu diberi nama fiqh juga, seperti judul buku
Abu Hanifa tentangnya, Fiqh al-akbar. Pemahaman atas sejarah hidup Nabi disebut dengan fiqh al-
sira’. Namun setelah terjadi spesialisasi ilmu-ilmu agama, kata fiqh hanya digunakan untuk pemahaman atas
syari’at agama, itu pun hanya yang berkaitan dengan hukum-hukum perbuatan manusia.
23
Oleh karenanya, hari ini kita mengenal definisi fiqh sebagai:
Pengetahuan tentang hukum- hukum syari’ah agama tentang perbuatan
manusia yang digali atau ditemukan dari dalil-dalil terperinci. Fiqh disebut dengan ilmu atau pengetahuan, karena fiqh memang
sebuah ilmu atau pengetahuan. Dengan pengertian ilmu berarti fiqh bukan agama, namun fiqh terkait dengan agama. Dapat dikatakan
bahwa fiqh adalah salah satu ilmu agama, selain dari teologi ilmu tauhid dan tasawuf ilmu akhlak Islami. Fiqh disebut ilmu karena fiqh
menggunakan metode ilmiah dalam perumusannya, baik pada saat penemuan maupun pada saat penampilannya.
Secara istilah fiqh adalah tentang hukum- hukum syar’i yang
bersifat amaliyah, yang digali dan ditemukan dari dalil-dalil yang tafshili. Menurut ulama lain fiqh adalah apa yang dicapai oleh mujtahid
dengan zannya. Sedangkan Al-Amidi memberikan definisi yang tidak berbeda dengan yang diatas: “fiqh adalah ilmu tentang seperangkat
23
Lukman Zain, Pembelajaran Fiqih,Jakarta: Direktorat Jenderal pendidikan Islam
Departemen Agama RI 2009,cet ke- 1. h. 3