Tinjauan Pustaka Sistematika Penulisan

BAB III GAMBARAN UMUM SEKOLAH LUAR BIASA NUSANTARA Gambaran umum ini berisi tentang sejarah dan profil sekolah, struktur kepengurusan, kegiatan atau program-program yang disediakan sekolah, serta keadaan guru dan murid-murid. BAB IV ANALISA HASIL PENELITIAN Berisi tentang bentuk komunikasi yang terjadi antara pengajar dengan anak tunagrahita di dalam kelas, kemampuan berbahasa yang dimiliki tunagrahita, serta faktor pendukung dan penghambat komunikasi tersebut. BAB V PENUTUP Berisikan kesimpulan yang berkaiatan dengan bentuk komunikasi yang digunakan oleh pengajar dalam meningkatkan kemampuan intelektual anak-anak penderita tunagrahita, dan saran bagi pihak-pihak yang berkaitan dengan anak tunagrahita. 12

BAB II LANDASAN TEORI

A. Ruang Lingkup Komunikasi

1. Definisi Komunikasi

Secara etimologi bahasa, komunikasi berasal dari bahasa Latin communicatio yang bersumber dari kata communis yang berarti sama. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, makna atau pesan dianut secara sama. 1 Namun secara umum banyak definisi mengenai komunikasi, tergantung paradigma atau perspektif yang digunakan para ahli komunikasi dalam menjelaskan fenomena komunikasi yang mereka temukan. Secara terminologi istilah ada beberapa definisi mengenai komunikasi, definisi tersebut diantaranya yaitu: a. Menurut Theodore M. Newcomb, “setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu transmisi informasi, terdiri dari rangsangan yang diskriminatif, dari sumber kepada penerima” b. Gerald R. Miller menyatakan “komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima” 1 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007, h. 46 13 c. Pernyataan yang senada di katakan oleh Everett M. Rogers 1981, “komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka”. d. Sedangkan menurut Harold Laswell, “Who Says What in Which Channel To Whom With What Effect?” atau Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh yang Bagaimana? 2 Pada definisi yang diungkapkan Everett M. Rogers, baik komunikator atau komunikan sebagai partisipan sama-sama aktif dalam merumuskan isi pesan yang dapat dimengerti dan disetujui oleh kedua belah pihak. Ini merupakan cirri komunikasi dua arah, yakni isi pesan bukan hanya dimengerti oleh satu pihak saja tetapi kedua-duanya. Dengan demikian efek komunikasi yang diharapkan dapat dicapai dengan baik. 3 Tidak ada yang salah atau benar dalam definisi-definisi diatas. Tergantung dalam konteks apa komunikasi itu digunakan. Dalam hal ini menurut penulis, secara singkat komunikasi dapat dikatakan sebagai upaya penyampaian pesan atau informasi dari sumber kepada penerima, dengan atau tanpa media, dengan harapan terjadi perubahan atau efek ke arah yang lebih baik. 2 Ibid., h. 69 3 M. Budyatna dan Nina Mutmainah, Komunikasi Antarpribadi, Jakarta: universitas Terbuka, 1994, h. 25 14 Pada hakikatnya komunikasi adalah sebuah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan. Pesan ini dapat berupa pesan verbal atau non verbal. Pesan verbal adalah pesan yang berupa kata-kata lisan atau tulisan, sedangkan non verbal adalah pesan yang berupa isyarat badan atau gerakan.

2. Unsur-unsur Komunikasi

Komunikasi merupakan suatu proses kegiatan yang terdiri dari beberapa unsur, yaitu: a. Komunikator Yaitu unsur yang pertama kali menyampaikan pesan 4 atau menghubungkan pesan kepada seseorang atau beberapa orang. b. Pesan Adalah seperangkat lambang, baik berupa ide atau informasi bermakna yang disampaikan oleh komunikator kepada pendengarnya. 5 Pesan sendiri dapat dibagi menjadi beberapa bentuk, yaitu: 1 Informatif adalah komunikasi yang memberikan keterangan-keterangan, kemudian mengambil kesimpulan 4 Roudhonah, Ilmu Komunikasi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007, h. 46 5 Marhaeni Fajar, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009, h. 59