23
prasangka, emosi memaksa kita untuk menarik kesimpulan tanpa menggunakan pikiran yang rasional.
16
Hambatan-hambatan komunikasi yang seringkali ditemui dalam proses belajar mengajar antara lain:
a. Verbalisme. Dimana guru menerangkan pelajaran hanya melalui
kata-kata atau secara lisan. Disini yang aktif hanya guru, sedangkan murid lebih banyak bersifat pasif, dan komunikasi
bersifat satu arah. b.
Perhatian yang bercabang. Yaitu perhatian murid tidak terpusat pada informasi yang disampaikan guru, tetapi bercabang perhatian
lainnya. c.
Kekacauan penafsiran. Terjadi disebabkan berbedanya daya tangkap murid, sehingga sering terjadi istilah-istilah yang sama
namun diartikan berbeda-beda. d.
Tidak adanya tanggapan. Yaitu murid-murid tidak merespon secara aktif apa yang disampaikan oleh guru, sehingga tidak terbentuk
sikap yang diperlukan. Disini proses pemikiran tidak terbentuk sebagaimana mestinya.
e. Kurang perhatian. Hal ini disebabkan karena prosedur dan metode
pengajaran kurang bervariasi, sehingga penyampaian informasi yang monoton menyebabkan timbulnya kebosanan murid.
16
Marhaeni Fajar, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik, h. 64
24
f. Keadaan fisik dan lingkungan yang mengganggu. Misalnya objek
yang terlalu besar atau kecil, gerakan yang terlalu cepat atau lambat, dan objek yang terlalu kompleks serta konsep yang terlalu
luas, sehingga
menyebabkan tanggapan
murid menjadi
mengambang. g.
Sikap pasif anak didik. Yaitu tidak bergairahnya siswa dalam mengikuti pelajaran disebabkan kesalahan memilih teknik
komunikasi.
17
B. Kecerdasan Linguistik Verbal
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, Intelektual berarti cerdas, berakal, dan berpikiran jernih berdasarkan ilmu pengetahuan. Depdiknas,
2005:437
18
Howard Gardner dalam bukunya, Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligences 1983 mengusulkan bahwa kecerdasan memiliki tujuh
komponen. Yaitu kecerdasan linguistik-verbal, kecerdasan logis-matematis, spasial-visual, ritmik-musik, kinestetik, kecerdasan interpersonal dan
kecerdasan intrapersonal.
19
Kecerdasan linguistik-verbal mengacu pada kemampuan menyusun pikiran dengan jelas dan mampu menggunakannya secara kompeten melalui
17
Basyirudin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Pres, 2002, h.6
18
Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2005, h. 437
19
May Lwin, dkk., Cara Mengembangkan Berbagai Komponen Kecerdasan, T.tp.:PT. Indeks, 2008, h. 2
25
kata-kata untuk mengungkapkan pikiran dalam bentuk berbicara, membaca dan menulis.
20
Kecerdasan berbahasa mencakup kemampuan seseorang untuk menggunakan bahasa atau kata-kata, baik secara tertulis maupun lisan, dalam
berbagai bentuk yang berbeda untuk mengekspresikan gagasan-gagasannya.
21
Keterampilan membaca dan menulis merupakan keterampilan dasar dalam komunikasi. Cerdas dalam kata-kata juga merupakan kemampuan yang
memungkinkan manusia untuk dapat berkomunikasi satu sama lain dalam tataran sosial. Dan komunikasi yang efektif memungkinkan seseorang untuk
memahami orang lain, mempengaruhi orang lain, belajar dari orang lain, dan belajar lebih tentang diri sendiri.
Anak-anak yang mengetahui kata-kata akan belajar memahami dan menggunakan bahasa, khususnya bahasa lisan dan tulis. Hal ini yang
kemudian akan membantu mereka bersosialisasi dengan lingkungan dan membuka pintu untuk menguasai berbagai pelajaran mulai dari sains,
matematika, sejarah dan lain-lain. Bahasa menurut Myklebust 1955 didefinisikan sebagai perilaku
simbolik yang mencakup kemampuan seseorang dalam mengikhtisarkan, mengikatkan kata-kata dengan arti, dan menggunakannya sebagai simbol
untuk berpikir dan mengekspresikan ide, maksud dan perasaan.
22
20
May Lwin, h. 11
21
Hamzah B. Uno dan Masri Kuadrat, Mengelola Kecerdasan Dalam Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, h. 12
22
T. Sutjihati Soemantri, Psikologi Anak Luar Biasa, Bandung: Refika Aditama, 2006, h. 113
26
Beberapa hal dibawah ini merupakan kegiatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa, diantaranya:
Keterampilan verbal 1.
Berbicara dalam kalimat 2.
Memahami dan mengikuti perintah 3.
Menirukan dan memainkan peran 4.
Merangkai kata-kata untuk berkomunikasi Keterampilan membaca dan menulis
1. Berusaha untuk menulis abjad dasar
2. Mulai membaca kata-kata sederhana
3. Mengenal abjad dengan baik
4. Memperlihatkan minat pada buku-buku
23
C. Tunagrahita
1. Definisi Tunagrahita
Tunagrahita adalah istilah yang digunakan untuk menyebut anak yang mempunyai kemampuan intelektual di bawah rata-rata. Dalam
bahasa asing istilah yang digunakan seperti mental retardation, mentally retarded, mental deficiency.
24
Definisi dari American Association of Mental RetardationAAMR Luckasson, 1992, dengan menitikberatkan pada tiga dimensi utama
penilaian yakni kemampuan capabilities, lingkungan tempat ia
23
May Lwin, dkk., Cara Mengembangkan Berbagai Komponen Kecerdasan, h. 22
24
Agustyawati dan Solicha, Psikologi Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN, 2009, h. 136