56-1711,-1.+.
Pembangunan I yang menjadi indikator keberhasilan pembangunan adalah pertumbuhan PDRB per kapita, tingkat penanaman modal dan tabungan.
Strategi perencanaan pembangunan yang digunakan dalam model ini mendapat pengaruh kuat dari teori Harrod-Domar dan teori tahapan pertumbuhan Rostow. Model
pertumbuhan Harrod-Domar dapat digunakan untuk analisis pertumbuhan regional dengan memperhitungkan perpindahan modal dan tenaga kerja antar regional. Menurut Rostow,
perkembangan pertumbuhan ekonomi berlangsung melalui tahapan yaitu : 1 masyarakat tradisional, 2 masyarakat lepas landas take-off, 3 masyarakat menuju kematangan
drive to maturity, dan 4 masyarakat konsumsi yang berlebih high mass consumption. Kritik terhadap model pembangunan ini yaitu jika strategi investasi pada industri besar
dilakukan secara berlebihan sementara proses tetesan ke bawah penyebaran pembangunan ternyata tidak terlaksana maka akan terjadi ketidakseimbangan.
2. Model Pembangunan II
Kritik terhadap kelemahan Model Pembangunan I telah mendorong munculnya Model Pembangunan II. Model Pembangunan I lebih menekankan pada aspek ekonomi
dengan modernisasi dan industrialisasi yang kurang seimbang telah menimbulkan pengangguran, kemiskinan, dan ketidakmerataan. Model Pembangunan II mengemukakan
alternatif pemecahan yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pokok, kemandirian, pengembangan sektor pertanian dan pedesaan. Pembangunan yang berorientasi pada
pemenuhan kebutuhan pokok meliputi pula pengembangan kesempatan kerja dan berusaha, pemberantasan kemiskinan, kesehatan dan perbaikan gizi, air bersih, dan
perumahan merupakan strategi pembangunan yang lebih sesuai dengan negara-negara berkembang.
Strategi pembangunan yang menekankan pada pertumbuhan ekonomi mengabaikan aspek sosial, lingkungan, dan kelembagaan, tidak menjangkau lapisan
masyarakat yang miskin terbawah. Ternyata manfaat pertumbuhan tidak merembes menyebar ke bawah, ke berbagai lapisan masyarakat yang miskin. Oleh karena itu dipilih
jalan lain untuk memeratakan pertumbuhan pembangunan ke berbagai lapisan masyarakat miskin, berarti dilakukan penentuan sasaran pembangunan yang lebih tepat yaitu strategi
kebutuhan pokok. Kebutuhan pokok yang dirumuskan terdiri dari dua unsur utama yaitu 1
kebutuhan minimum keluarga untuk konsumsi pribadi yang meliputi pangan dalam jumlah yang memadai, tempat tinggal papan, sandang, dan 2 pelayanan penting yang
disediakan untuk masyarakat seperti air minum, sanitasi, pengangkutan umum, fasilitas kesehatan dan pendidikan. Model pembangunan ini mengisyaratkan adanya desentralisasi
56-1711,-1.+.
dan pembangunan aparat lokal decentralization and local institution development. Penguatan aparat pemerintah lokal harus mendapat perhatian serius untuk menunjang
pelaksanaan model pembangunan ini. Aspek kelembagaan tidak boleh diabaikan dan harus diberikan penekanan secara proporsional dan profesional.
3 . Model Pembangunan III
Model Pembangunan III lebih menekankan pada kegiatan aparatur pemerintah yang bertangggung jawab dan berupaya membangkitkan kesadaran dan kemampuan
instansi secara individual dan kolektif. Manajemen dan administrasi pemerintahan dianggap mempunyai peranan menentukan dalam pelaksanaan Model Pembangunan III yang
berorientasi pada peningkatan kualitas sumberdaya manusia SDM sebagai community based resources development.
Peningkatan kualitas sumberdaya manusia diarahkan kepada pembentukan kemampuan masyarakat yang diarahkan kepada :
a. Secara bertahap prakarsa dan proses pengambilan keputusan untuk pembangunan
diserahkan kepada masyarakat. b.
Peningkatan kemampuan masyarakat untuk mengelola dan memobilisasi sumberdaya pembangunan.
c. Pemanfaatan potensi sumberdaya lokal secara optimal.
d. Pengembangan jaringan kerja secara terkoordinasi antara aparat pemerintah,
lembaga-lembaga swasta, dan masyarakat secara luas. Model Pembangunan III ini mengupayakan pengembangan partisipasi masyarakat
dalam proses pembangunan melalui pemberdayaan masyarakat, pembelajaran masyarakat dan pemanfaatan sumberdaya lokal. Prakarsa, aspirasi, dan kreativitas masyarakat harus
direspon dan diaktualisasikan dalam berbagai kegiatan dan tindakan yang positif dan bermanfaat untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia pada khususnya dan
kesejahteraan masyarakat lokal pada umumnya.
4. Model Pembangunan IV