BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah survei deskriptif yaitu untuk mengetahui higiene sanitasi industri rumah tangga pengolahan terasi dan kandungan rhodamin B pada terasi
berbagai merek di pasar kota Medan.
3.2. Lokasi dan Waku Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian
Observasi higiene sanitasi industri rumah tangga pengolahan terasi dilakukan di Desa Sekip Kec. Lubuk Pakam dan Desa Tanjung Ibus Kec. Secanggang. Daerah
tersebut terletak dekat dengan laut dan penduduknya kebanyakan bermata pencaharian sebagai nelayan. Hal ini memudahkan pembuat untuk mendapatkan bahan baku udang
untuk membuat terasi. Lokasi pengambilan sampel dilakukan di beberapa pasar di kota Medan yaitu :
1. Pasar Aksara
2. Pasar Sukaramai
3. Pasar Pringgan
4. Pasar Sei Sikambing
5. Pasar Sentral
Kelima pasar di atas merupakan pasar yang cukup besar dan lengkap di kota Medan sehingga banyak dikunjungi pembeli.
3.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan April-Juni 2011.
3.3. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah industri rumah tangga pengolahan terasi. Industri rumah tangga yang akan dinilai pelaksanaan higiene sanitasi pengolahan terasi
sebanyak 3 industri. Kemudian produk industri berupa terasi akan diperiksa kandungan rhodamin B.
Terasi yang dijual di Pasar Kota Medan, sampel terasi diambil secara purposive sampling yaitu terasi udang karena terasi tersebut banyak diminati masyarakat dan
lebih banyak dijual daripada terasi ikan. Terasi-terasi tersebut akan ditentukan apakah mengandung rhodamin B atau tidak. Adapun sampel yang akan diteliti adalah
sebanyak 12 terasi bermerek.
3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh berdasarkan hasil observasi higiene sanitasi industri rumah tangga pengolahan terasi dan melalui hasil pemeriksaan
sampel terasi dari industri rumah tangga dan pasar kota Medan di bagian Toksikologi Laboratorium Kesehatan Daerah, Provinsi Sumatera Utara.
3.4.2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari literatur-literatur yang menjadi bahan masukan dalam penulisan dan studi kepustakaan.
3.5. Defenisi Operasional
1. Karakteristik terasi adalah gambaran mengenai terasi baik itu warna, bau, dan rasa.
2. Warna terasi adalah warna terasi yang bisa dilihat oleh mata yaitu berwarna coklat
kemerahan atau kehitaman.
3. Bau terasi adalah aroma yang bisa dicium dari terasi yaitu berbau seperti bau
amonia, asam, busuk dan bau khas lainnya. 4.
Rasa terasi adalah rasa yang timbul dari terasi saat dirasakan oleh pengecap rasa yang terletak di lidah yaitu rasa ikan atau udang.
5. Terasi berbagai merek adalah terasi yang dikemas, yang memiliki mereklabel baik
merek nasional maupun merek lokal. 6.
Higiene sanitasi industri rumah tangga pengolahan terasi adalah penerapan 6 prinsip higiene sanitasi pada 3 industri rumah tangga pengolahan terasi.
7. Pemilihan bahan baku terasi adalah pemilihan bahan baku terasi yang masih segar,
tidak berbau, tidak rusak dan dari sumber resmi. 8.
Penyimpanan bahan baku terasi adalah penyimpanan bahan makanan pada tempat yang bersih, tertutup, tidak terjangkau tikus, serangga, dan binatang lainnya.
9. Pengolahan terasi adalah proses pencampuran bahan-bahan pembuat terasi.
10. Penyimpanan terasi adalah penyimpanan makanan pada tempat yang tidak
tercemar debu, tertutup, tidak terjangkau oleh tikus, serangga, dan binatang lainnya.
11. Pengangkutan terasi adalah pemindahan terasi dari tempat pengolahan ke tempat
pembungkusanpenyajian. 12.
Penyajian Terasi adalah terasi disajikan dalam tempatpembungkus yang bersih. 13.
Memenuhi syarat adalah keadaan dimana hasil observasi sesuai dengan standar yang ditetapkan Kepmenkes RI No. 942MenkesSKVII2003.
14. Tidak memenuhi syarat adalah keadaan dimana hasil observasi tidak sesuai dengan
standar yang ditetapkan Kepmenkes RI No. 942MenkesSKVII2003
15. Pemeriksaan Laboratorium adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui
ada atau tidaknya rhodamin B pada terasi dari industri rumah tangga pengolahan terasi dan terasi berbagai merek yang dijual di pasar kota Medan dengan metode
kromatografi. 16.
Ada rhodamin B adalah ditemukannya rhodamin B pada terasi yang diperiksa melalui pemeriksaan laboratorium.
17. Tidak ada rhodamin B adalah tidak ditemukannya rhodamin B pada terasi yang
diperiksa melalui pemeriksaan laboratorium.
3.6. Pelaksanaan Penelitian