5.1.4. Penyimpanan Makanan Jadi
Berdasarkan hasil observasi pada prinsip penyimpanan makanan jadi, semua pengolahan terasi 100 menyimpan terasi pada tempat yang bersih. Peralatan dicuci
sebelum digunakan dan dikeringkan dengan lap. Namun 66,7 pengolahan terasi tidak memiliki tempat khusus untuk
menyimpan terasi yang sudah jadi dan tempat tidak memiliki tutup. Terasi disimpan didalam rumah dan diletakkan hanya diatas talam atau diatas karung goniterpal.
Penyimpanan tidak tertutup sehingga memungkinkan debu atau lalat menghinggapi terasi.
Karung goni tidak cocok digunakan untuk menyimpan terasi jadi karena susah dibersihkan sehingga kotoran pada karung goni tersebut dapat menempel pada terasi.
Hal ini menyebabkan terasi terkontaminasi oleh kotoran yang ada pada karung goni.
5.1.5. Pengangkutan Makanan
Berdasarkan hasil observasi pada prinsip pengangkutan makanan jadi, semua pengolahan terasi 100 tempat terasi diangkut dalam keadaan bersih, dan
pengangkutan terasi tidak melewati daerah kotor. Terasi diangkut dengan karung goni dan tong khusus yang dibersihkan sebelum digunakan.
Terdapat 66,7 pengolahan terasi tidak tersedia tempat khusus untuk mengangkut terasi. Seharusnya pengangkutan terasi memiliki tempat khusus untuk
pengangkutan dan tertutup. Tempat pengangkutan yang tertutup menghindari terasi dari cemaran debu atau mikroorganisme saat diangkut. Tempat pengangkutan
sebaiknya mudah dibersihkan agar tidak ada kotoran yang menempel pada terasi.
Menurut Depkes RI 2000, makanan yang telah diolah dan disimpan dengan cara higienis akan menjadi tercemar kalau cara pengangkutannya tidak baik. Makanan
perlu diperhatikan dalam cara pengangkutannya, yaitu makanan jadi tidak diangkut bersama dengan bahan makanan mentah, makanan diangkut dalam wadah tertutup
sendiri-sendiri, dan alat pengangkut yang tertutup khusus dan permukaan dalamnya mudah dibersihkan.
5.1.6. Penyajian Makanan
Berdasarkan hasil observasi pada prinsip penyajian makanan, semua pengolahan terasi 100 peralatanpembungkus untuk penyajian terasi dalam keadaan
bersih dan terasi disajikan dalam keadaan bersih. Terasi dilihat kebersihannya dan kemudian baru dicetak dan dibungkus dengan plastik bersih.
Teknis penyajian makanan untuk konsumen memiliki berbagai cara asalkan memperhatikan kaidah sanitasi yang baik. Penggunaan pembungkus seperti plastik,
kertas, atau boks plastik harus dalam keadaan bersih dan tidak berasal dari bahan-
bahan yang menimbulkan racun DepkesRI, 2004.
Sedangkan semua pengolahan terasi 100 tangan penyaji kontak lansung dengan terasi. Saat membungkusmengemas terasi, tangan penjamah langsung
bersentuhan dengan terasi tanpa menggunakan sarung atau alas tangan.
Menurut Depkes RI 2004, ketika mengemas makanan penjamah seharusnya menggunakan sarung tangan agar terhindar dari kontaminasi, serta memakai pakaian
yang bersih.
5.2. Kandungan Rhodamin B Pada Terasi